Shinya pov:
"Nee Byakkomaru"
"Hah"
Aku menghela nafas, rasanya sudah 30 menit aku terjebak diruang gelap ini bersama Harimau putih judes ini
"Sampai kapan aku disini?"
"Gatau."
Haduh
"Byakkomaru"
"HAH? Apa?"
"Kamu lagi apa?"
"Makan"
"Makan apa?"
"Wiskas"
"Bagi dong"
"G"
Aku menghela nafas dan melamun lagi
"Oi" Ucap Byakkomaru
"Hm" Jawabku
"Ngambek?" Tanyanya
"G"
"Dih"
Hening. Cuma ada suara Byakkomaru makan sama Wiskasnya
"Ck! Udah ah! Gimana cara keluar dari sini!" Tanyaku kesal
"DIH DASAR BODOH, KAMU ITU LAGI KOMA" Serunya
"...oh" Ucapku terdiam lagi
Yang ada dikepalaku hanya; Guren, Guren dan Guren
Aku berpikir apa yang sedang ia lakukan sekarang, dengan siapa ia sekarang, bagaimana kabarnya sekarang
Ditengah-tengah pikiranku, aku tiba-tiba mendengar suara
"Shinya? Kapan kamu akan bangun?"
Namun suara itu, gak terdengar kayak suara Guren
Melainkan... Mahiru
"MAHIRU!"
"Apasih? Berisik!" Ucap Byakkomaru
"Eh? Tadi aku mendengar-"
"Gausah boong, aku ga denger apa-apa kok. Paling cuma khayalan mu, kamu kan punya Skizofrenia"
Oh iya, aku lupa
Rasanya menyiksa sekali, mempunyai penyakit ini
Aku mengubur wajahku dilutut dan mulai memejamkan mataku
Tiba-tiba, suara gumaman
Suara itu seperti nyanyian
Kudongakkan kepalaku kesamping
Dan melihat Byakkomaru yang duduk disampingku sembari menyanyikan suatu lagu
"Senyumanmu, yang indah bagaikan candu, ingin trus ku lihat walau dari jauh"
Kulihat, air mata, satu persatu menetes dari netra biru-lautnya
"Byakkomaru?"
Ia tak menjawab. Sebaliknya, ia justru melanjutkan nyanyiannya
"Skarang aku pun sadari semua hanya mimpiku"
"Yang berkhayalah kan bisa bersamamu"
Tanpa kusadari, jari-jarinya mendekati jari-jariku
Dan menyambungkan mereka
Dengan senang hati, kugenggam tangannya
"Dihampiri sribu ragu, hanya membisu"
"Kuberkhayal..."
Genggaman tangan itu semakin lama semakin mengencang
Satu-dua tetes air mata keluar dari netra biru-lautku
Kusandarkan kepalaku pada bahu Byakkomaru
Dengan tangan lainnya, Byakkomaru mengelus kepalaku, sama seperti aku mengelus kepalanya dulu
"Sudah sangat lama sejak Hari itu, 28 Agustus 1897"
"Untuk sekarang, Tanggal itu adalah ulang tahun Guren"
Tawa kecil keluar dari mulut Byakkomaru
"Sejak dulu itu memang ulang tahun Guren dan juga... Sekarang"
Aku sedikit terkejut dan bertanya; "Tanggal berapa sekarang?"
Ia menjawab; "28 Agustus 2020"
"Itu artinya..." Air mata kembali terukir diwajahku
"Iya"
"Byakkomaru! Tolong! Kumohon! Kembalikan aku Hari ini! Sekarang juga!"
Ia mengerutkan alisnya "Kenapa?"
"Aku... Aku ingin mengucapkan selamat ulang tahun! Bahkan jika itu adalah selamat ulang tahun dariku pada Guren yang terakhir! Dulu, saat ditahun 1897 aku tidak pernah mengucapkan selamat ulang tahun padanya!"
Byakkomaru terdiam sejenak
"Kalau begitu, terserah kamu saja. Pergilah, hunuskan pedang ini pada dirimu sendiri"
Tanpa ragu-ragu, aku menghunuskan pedang yang diberikan Byakkomaru padaku
Namun sebelum itu terjadi;
"Byakkomaru! Aku akan menemuimu lagi! Jangan khawatir!"
Dan dengan itu, aku menusukan pedang itu
Byakkomaru pov:
Aku terdiam
Sesuatu yang basah jatuh ke wajahku
"Sial, sudah lama tapi masih saja terasa"
Byakkomaru pov: END
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐇𝐀𝐋𝐔; ɢᴜʀᴇsʜɪɴ
Fanfiction𝙿𝚎𝚛𝚊𝚜𝚊𝚊𝚗 𝚂𝚑𝚒𝚗𝚢𝚊 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚝𝚊𝚔 𝚔𝚞𝚗𝚓𝚞𝚗𝚐 𝚍𝚒𝚍𝚎𝚗𝚐𝚊𝚛 𝚘𝚕𝚎𝚑𝚗𝚢𝚊, 𝚑𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚞𝚊𝚝 𝚕𝚞𝚔𝚊 𝚋𝚊𝚛𝚞 𝚍𝚒𝚑𝚊𝚝𝚒𝚗𝚢𝚊. GureShin high school au A/n: Owari no Seraph bukan milik saya, saya hanya meminjamnya dan m...