"Awh, sakit pak!" Ringisan seorang anak perempuan dari sudut ruangan.
"Anak biadab! Masih untung bapak rawat!"
Aneisha Nea, perempuan manis yang terlahir sempurna secara fisik, tetapi sayang, Tuhan memberikan salah satu kaki yang tidak bisa berfungsi sebagaimana mestinya. Cacat, sebuah kenyataan yang selalu diingat oleh Nea. Keadaan ini membuat ia harus menerima perlakuan kejam dari sang ayah.
"Nea salah apa, Pak?"
"Kamu!......Salah kamu adalah lahir ke dunia. Nea dengar, kamu memang memiliki darah bapak, tapi bukan berarti kasih sayang bapak akan kau miliki juga."
Nea menunduk, sakit rasanya mendengar orang yang kita cintai menolak bahkan mencemooh kita secara langsung di depan mata.
"Maafin Nea pak."
"Pergi!"
"Tapi pak....,"
"PERGIII!!"
Tubuh Nea terlonjak kaget, dengan langkah guntai ia berjalan keluar dari kamar belakang. Perih bekas sayatan sang bapak semakin menambah beban di dada. Rasanya kini Nea ingin mengakhiri hidup, kalau saja dia tidak ingat pesan sang ibunya yang telah pergi saat penyakit jantung menyerang.
"Bapak itu baik sayang, dia hanya bingung bagaimana cara berbuat baik kepada kita. Maka dari itu, Nea yang harus memberitahu bapak."
"T-tapi bapak kan benci Nea bu, gimana caranya?"
"Dengan ketulusan cinta."
Semenjak hari itu, Nea tumbuh menjadi perempuan kuat. Tangis tidak pernah terlihat kecuali di makam sang ibu atau di hadapan sang bapak.
KAMU SEDANG MEMBACA
D E R (K) A P
Teen FictionKata mereka, cinta datang karena terbiasa. Tapi sebagian manusia hampir lupa, bahwa cinta juga bisa hilang dengan hal yang biasa. Mencari jati diri merupakan tujuan setiap insan, tetapi bila jalan pencarian itu terpanggal, bagaimana caranya mencari...