TIGA

612 101 4
                                    

Tw// Mention of suicide

Taehyung sengaja datang ke kampusnya pada waktu yang lebih cepat dibandingkan jam pelajarannya. Untuk menghindari sang mantan kekasih tentunya. Ia belum siap untuk bertemu dengan seseorang yang telah mengacaukan hatinya.

Namun doanya itu tidak dikabulkan. Ia melihat wanita itu mendekat ke arahnya. Wanita berambut coklat dengan jas putih dari Fakultas Kedokteran membuat dirinya semakin bersinar. Taehyung segera menghentikan langkahnya, membiarkan wanita itu mendekat kepadanya.

"Bae, maafin aku. Serius, waktu itu aku khilaf. Maafin aku, ya. Aku bakalan ceritain semuanya, bakal jelasin ke kamu. Tapi tolong, jangan pergi dariku." Ucapnya sambil berusaha menyentuh lengan Taehyung.

Taehyung menepisnya lalu menyeringai. "Khilaf apa yang sampai dua tahun masih dijalanin? Apa yang bakalan lo jelasin ke gue? Kebohongan?"

Wanita itu menggeleng. "Nggak, serius. Maafin aku."

"Lo tau betapa sakitnya hati gue ngeliat pacar gue bersetubuh sama orang yang bahkan adalah temen gue sendiri? Lo tau betapa inginnya gue bunuh diri setelah hari itu? Lo tau kalo gue bener-bener dibuat kecewa sama lo? LO TAU NGGAK? I ALLREADY CRIED FOR YOU! Gue sakit hati, sakit banget. Sampe rasanya gue berpikir Tuhan nggak mempersilahkan gue untuk bahagia."

Napas Taehyung terengah-engah setelah menumpahkan isi hatinya yang mampu membuat wanita itu terdiam.

Ia beranjak meninggalkan wanita itu yang masih terdiam bak patung pahatan. Air matanya turun beberapa tetes di pipinya. Sebuah kelegaan mulai muncul dalam hatinya. Namun tetap saja, semuanya terasa begitu tiba-tiba hingga dirinya susah untuk melupakan momen itu.

Ia berlari menuju rooftop. Sebuah tempat yang sepi dan damai menurutnya, sebuah tempat yang menjadi healing untuknya.

Ia duduk di sebuah kursi yang mengarah langsung ke gerbang sekolahnya. Beberapa mahasiswa mulai ramai memadati kampus. Mereka tampak tertawa satu sama lainnya, hal yang lumrah bagi masyarakat. Namun tidak dengan Taehyung. Ia sulit sekali untuk berteman dengan orang-orang di sekitar kampus. Teman yang ia punya di kampus hanyalah Jimin.

Sebuah uluran tangan yang tengah menggenggam sekaleng cola favoritnya pun muncul di hadapannya.

"Cola. Si brengsek itu, lo ketemu lagi sama dia?"

Taehyung tersenyum samar, lalu mengambil dan membuka kaleng cola itu. "Hmm, kayak biasa." Ia menegak cola itu hingga sisa setengah.

"Gausah pikirin omong kosongnya, ga penting. Yang paling penting bisa bikin lo move on dan bahagia. Itu aja udah cukup kok." Jimin menepuk pundak sang sahabat sembari memberikan nasihatnya lagi.

Taehyung mengangguk. Ia menggoyangkan kaleng cola itu perlahan sehingga isi nya mulai berputar searah bergoyangnya kaleng. Menatap ke arah segerombolan mahasiswa yang baru datang atau sudah pulang.

Matanya menangkap sosok berwajah kecil dengan mata bambi berwarna hitam dan senyuman secerah matahari. Sosok yang ia temui tadi pagi sedang menjemur pakaian di lantai tiga rumahnya. Yang juga menyapanya pertama kali di pagi itu. Jeon Jungkook, pemilik mata bambi itu berjalan, tertawa bersama teman-temannya. Ingin rasanya ia menyapa, namun dengan jarak dan ketinggian yang berbeda akan membuatnya sulit ditemukan.

Ia mengurungkan niat sapaannya lalu beranjak meninggalkan rooftop setelah mengajak Jimin untuk ikut turun.

+'+

Taehyung pulang dengan dua genggam paperbag berisikan barang belanjaannya selama sebulan kedepan. Mie instan, pasta gigi, sabun, sampo, hingga cereal bar pun ada di dalam genggamannya. Hanya makanan instan selebihnya perlengkapan sehari-hari.

Hari itu sudah memasuki pukul lima sore, lampu jalan mulai dinyalakan hingga jalan terasa sangat terang. Ia memarkirkan motornya di parkiran khusus penyewa kosan yang dijamin aman. Belum ada pencurian motor di kawasan itu.

Baru saja berbalik, ia mendapati pak Idin tengah menikmati kopi hitamnya dengan sebuah koran yang kali ini tak dibaca terbalik olehnya.

"Pak, apa kabar?" Ia menyapa dengan baik-baik.

Pak Idin menoleh. "Kamu ngomong sama saya?" Taehyung menghela napasnya lalu mengangguk. "Oalah, kabar baik."

"Kalau begitu saya naik ya pak."

Pak Idin kembali menjawab. "Gaada larangan naik ke atas."

Taehyung membungkuk memberi salam, setelahnya melangkah menaiki tangga yang sedikit curam itu perlahan. Kamar kosnya berada di lantai tiga dan lumayan membuang beberapa kalori ketika menaiki tangga itu.

Sesampainya di lantai tiga dengan napas yang terengah-engah, ia langsung mengambil kunci kamar yang berada di saku celananya.

Baru saja ingin memasukkan kunci itu ke dalam lubang pintu, netranya menangkap seseorang dengan surai hitam yang indah dan kontras dengan warna kulit yang pucat yang sedang menjemur baju. Bibir merah sosok itu tampak sedang mendengungkan sebuah lagu.

Netra mereka saling bertemu, dengan Taehyung yang hanya terdiam menatap sosok indah bak malaikat itu.

"Sore, kak Taehyung." Tangannya melambai pelan menyapa sosok berkulit tan itu. 

Jeon Jungkook, seseorang yang sedari tadi dijelaskan keindahannya. Yang sedari tadi pula ditatap oleh Taehyung.

Taehyung tersadar dari lamunannya. "Oh- ehm, ya sore." Setelahnya ia bergegas membuka pintunya setelahnya masuk ke dalam kamarnya itu.

Di dalam kamar berukuran 7 x 10 itu, Taehyung masih dalam posisinya. Berdiri dengan tatapan yang kosong namun pikirannya terpusat kepada sosok yang baru saja ditemuinya itu. Suara lajuan mobil dan motor di depan bangunan kosnya itu mungkin kalah besar dari detak jantungnya sekarang.

Ia menyentuh dadanya, tepat di bagian jantung. Merasakan detak jantung yang sangat keras itu seperti melodi yang tidak beraturan.

Bibirnya melengkungkan sebuah senyum tipis, setelahnya tersenyum lebar sambil menutup kedua matanya. Tertawa seperti orang bodoh yang sedang jatuh cinta.

Tunggu.

Apakah Taehyung sedang dilanda jatuh cinta?

+'+

To Be Continued

Halo, maaf sekali baru update lagi. Wattpad Arell sejak seminggu yang lalu bener-bener ga bisa dibuka. Jadi tuh tragedinya, Arell kan ganti  hp. Otomatis kan harus download ulang wattpad ya. Nah pas masuk tuh ga bisa. Masuk ke wp laptop juga ga bisa. Ternyata pw nya di ganti gatau siapa yg ganti.

Sekian curhat saya. See you later!

MORIBOTETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang