Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
“Aku membantumu karena sebuah rasa sayang,”
Lisa tidak bisa fokus kuliah karena ucapan Jungkook tadi pagi. Hati kecilnya selalu bertanya-tanya, apa maksud ucapan tersebut.
“Aish, sudahlah Lis fokuskan dirimu,” ucapnya pada dirinya sendiri.
Setelah sekitar 5 jam kelas dimulai akhirnya kelas pun berakhir. Semua mahasiswa termasuk Lisa berbondong-bondong untuk keluar kelas. Lisa menemui Rose yang juga sudah menunggu dirinya didepan kelas Lisa.
“Apa kau sudah menunggu lama?” tanya Lisa kepada Rose.
“Belum lama, sekitar 2 menitan saja. Ngomong-ngomong bagaimana dengan pekerjaanmu Lis? Semua lancar? Apa kau nyaman?” tanya Rose secara berurutan.
Lisa terkekeh kecil. “Kau bertanya atau mewawancaraiku. Begini, aku nyaman sekali dengan pekerjaan baruku, dan semuanya lancar,” jawabnya.
“Ku dengar CEOnya baik hati dan tampan, apa kau sudah pernah bertemu dengannya?” tanya Rose.
“Sudah, dia baik seperti yang kau katakan,” jawab Lisa.
“Syukurlah...”
· · ──────·本·──────· ·
14.00 KST.
Ruangan kerja Namja tampan dengan desain elegan namun terkesan Wah itu adalah ruangan CEO. Disinilah Jungkook bekerja. Pekerjaan yang Ringan, mudah, tenang, namun tanggung jawabnya tidaklah semudah yang kita pikir dan bayangkan.
Aset perusahaan harus dia pertahankan. Menjadi pemimpin layaknya seorang presiden dalam sebuah perusahaan sangatlah susah, meski mempunyai keuntungan yang terbilang fantastis namun jika saham itu turun, kerugian melosot begitu jauh.
Ting!
Alihannya yang semula melamun itu tergantikan oleh bunyi notifikasi hpnya sendiri. Ia mengecek isi pesan tersebut.
Sekertaris Jae
Maaf pak telah menganggu waktu kerjamu. Bisakah kau buka pintu ruanganmu terlebih dahulu. Seseorang ingin bertemu denganmu.
“Bertemu denganku?” tanyanya pada dirinya sendiri.
Dengan rasa penasaran akhirnya ia berjalan lalu membuka pintu ruangannya.
Klek...
Grep...
Seorang wanita tiba-tiba memeluk tubuh Jungkook tanpa permisi. Reflek Jungkook membolakkan matanya dan melepas pelukan itu dengan kasar.
