Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
23.50 KST...
Jeon Jungkook sudah selesai dengan semua pekerjaannya hari ini. Mulai dari Metting bersama Klien, pertemuannya dengan para CEO terkenal dari berbagai negara, Rapat perusahaan, dan masih banyak lagi yang sudah dia lakukan hari ini.
Semua itu adalah salah satu bentuk tanggung jawab dan resikonya sebagai seorang CEO Perusahaan. Namun, pekerjaan tetap harus dikerjakan, apalagi ia adalah kandidat yang memimpin paling atas.
Pria kelahiran 97 itu terkenal kerja sangat gigih dan giat, tak heran jika perusahaan yang ia pimpin maju dan berkembang pesat seperti sekarang ini, JKEY COMPANY'S.
Diusianya yang ke-20 tahun dirinya sudah berhasil mencetak prestasi yang begitu luar biasa disaat teman seumurannya masih bermain dan keluyuran diluar sana.
Mobil mewah Lamborghini yang dia tumpangi malam ini melaju dengan kecepatan sedang, seperti hari-hari sebelumnya dirinya lembur lagi dan pulang sekitar pukul 12 malam. Suasana jalanan cukup sepi sehingga membuatnya rileks dan tenang berkendara.
Namun ketenangannya terhenti setelah melihat perempuan dengan pakaian khas pegawai cafe yang tengah duduk dikursi halte bus. Hanya perempuan itu saja yang tersisa disepanjang jalan, pikirnya, sebelum akhirnya dia berjalan mendekati perempuan tersebut.
"Permisi Noona, apa kau menunggu bis?" tanya Jungkook dengan perlahan.
Perempuan dengan mata bulat dan rambut berponi yang tadinya menunduk itu menoleh kearah Jungkook, "Nee, aku menunggu bus. Wae?" tanyanya.
"Tak apa Noona, hanya saja pukul 12 malam seperti ini sangat mustahil jika ada bus yang lewat disekitar sini. Apalagi ini daerah yang sepi seperti ini." ucap Jungkook.
"Jinjja? Biasanya aku pulang pukul 10 malam tapi tadi Bosku memintaku untuk lembur dan alhasil aku pulang pukul 11 malam," ucapnya dengan letih.
"Begini, karena waktu yang sudah sangat larut seperti sekarang ini, apalagi Noona adalah perempuan, maukah Noona ikut denganku? aku akan mengantarkan Noona pulang." tawar Jungkook lembut.
"Tidak usah, aku yakin sebentar lagi ada bus lewat sini, lagipula kata temanku masih ada bus lewat jam 12 malam." tolak perempuan itu dengan yakin.
"Tap--" ucapan Jungkook terpotong.
"Yak! Sudahlah, Aku tahu kau sebenarnya adalah penjahat brengsek kan? yang ingin memperkosaku! Kau haus sehingga kau membujukku seperti tadi lalu jika aku mau ikut denganmu aku akan kau bawa lalu kau akan memperkosaku! Begitu kan?" ucap perempuan itu dengan keras. Jungkook membolakan matanya mendengar suara perempuan ini menjadi keras.
