📌 10. Avoid

3.3K 351 104
                                    


Karna bisa nya up skarang Ani minta maaf, untuk yang ragu chapnya aman bisa dibaca habis buka aja ya 😘.




.

.

.

Hinata menatap kosong beberapa menu sarapan yang tersedia dimeja. Pagi ini untuk pertama kalinya dia sarapan sendiri. Kata Sakura, Sasuke sudah sarapan lebih dulu dan berangkat ke kantor sekitar pukul enam pagi. Tidak biasanya karna pria itu selalu berangkat pukul sembilan.

Mungkin saja pria itu masih marah karna kejadian kemarin lalu memilih menghindarinya. Tapi bukankah Hinata juga berhak marah?

Hinata rasa dia tidak pernah membantah perkataan kakaknya kecuali kemarin. Tidak adil rasanya Sasuke menyebutnya pembangkang hanya karna dia menerima kebaikan dari Gaara. Padahal pria itu mengantarnya selamat hingga tujuan. Anggota tubuhnya juga masih utuh, lalu apa sebenarnya yang membuat Sasuke hingga semarah itu pada hal sesepele ini.

Setelah menghabiskan sarapannya hingga separuh Hinata beranjak. Dia mengucapkan kalimat terimakasih kepada Sakura dan segera berlari cepat menghampiri supir bersurai oren yang diutus Sasuke untuk mengantarnya sekolah hari ini.

"J-juugo-jiisan.."

Pria yang baru saja mau menarik bungkus rokoknya keluar dari saku celana bahannya kembali menekannya. Dia tersenyum tipis tanpa suara dan masuk ke dalam mobil diikuti Hinata.

Dikursi penumpang Hinata merenung. Masih memikirkan penyebab hingga Sasuke semarah ini. Tidak mungkin hanya karna pria itu menunggu nya disekolah sampai semarah itu. Tidak mungkin juga hanya karna Gaara. Pasti ada alasan lain.

Tunggu!

Jangan-jangan....

"J-juugo-jiisan,"

"Ya Nona?"

Hinata menggigit bibir bawahnya pelan. "Apa menurutmu Uchiha tidak memiliki hubungan baik dengan Sabaku?"

Juugo mengernyit. Merasa heran dengan pertanyaan tiba-tiba dari Hinata. "Setahu saya Uchiha-star sedang menjalin kerja sama dengan Sabaku corporation dalam pembangunan gedung sepuluh lantai di Akhibara."

"Jadi mereka baik-baik saja?"

"Setahu saya begitu,"

Hinata mengangguk. Pikirannya kembali berkecamuk. Lantas apa yang membuat Sasuke hingga semarah ini padanya bahkan sampai menghindarinya. Seolah Hinata baru saja membuat kesalahan yang besar.

.

.

.

Sedangkan itu di tempat lain tepatnya didalam gedung Uchiha-star corp dilantai teratas terdapat beberapa pegawai yang baru saja keluar dari ruangan CEO dengan wajah yang berubah pucat pasi.

Hari ini mereka semua mendapat amukan amarah dari sang CEO untuk kesalahan yang sangat sepele. Seperti contohnya terlambat, padahal pria itu sendiri yang terlalu kepagian, jam masuk kerja kan memang biasanya jam tujuh lalu kenapa semua pegawai dimarahi seolah ini sudah melewati jam tujuh pagi.

Naruto yang melihat kejadian itu hanya geleng-geleng kepala. Tidak mengerti dengan mood Sasuke yang turun drastis seperti hari ini.

"KENAPA MASIH DIAM? SANA KERJA!"

kedua pegawai yang dipanggil untuk dimarahi itu buru-buru keluar dengan wajah pucat pasi.

Sasuke memang tampan dan menawan tapi jika sedang marah rasanya mereka seperti sedang berhadapan dengan monster.

Ma SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang