📌 03. Back Home

4.1K 411 81
                                    


















Pagi-pagi sekali Hinata sudah bangun dan menyiapkan beberapa potong sandwich, telur mata sapi, dan tiga gelas susu hangat.

Karena bi Chiyo sedang sakit dan tidak bisa datang bekerja, Hinata memutuskan untuk membuat sarapan sendiri yang sederhana dan mudah dibuat.

Setidaknya ini cukup untuk sarapan dia, Ino dan kakaknya.

Tadi malam Sasuke baru pulang dari USA.

Awalnya Hinata tidak menyangka jika kepulangan kakaknya akan secepat ini, secara pria itu bahkan baru empat hari di USA.

Tapi yah.... Mungkin pekerjaannya telah selesai.

"Nah... Sekarang tinggal membangunkan Ino dan Sasu-nii,"

Dengan semangat Hinata menaiki tangga dan menuju kamarnya terlebih dahulu untuk membangunkan sahabat pemalasnya itu.

Wanita pirang itu bahkan masih tertidur lelap dengan tubuh terlentang dan kaki melebar.

Ini akan sedikit sulit..

"Ino, bangun sudah siang!"

Ino menepis tangan Hinata yang menepuk bahunya dengan mulut bergumam.

"Astaga... Ino!"

"Eeeengghh tak bisakah kau membiarkanku tidur lebih lama Hinata? Kau tidak tahu aku tidur jam berapa semalam karena memikirkan wajah rupawan kakakmu yang kelelahan itu!"

Hinata melotot. Ino berbicara begitu lancar tetapi matanya masih tertutup erat.

Apa dia mengigau?

"Ino! Aku hitung sampai tiga jika tidak bangun aku tidak akan merestuimu mendekati kakakku!"

Dan hap! seperti sihir Ino langsung terbangun dan berjalan cepat menuju kamar mandi meninggalkan Hinata yang menggeleng sembari menahan tawa.

Apa dia serius ingin menjadi kakak ipar Hinata?

Dasar...

Okey misi pertama sudah. Sekarang giliran membangunkan kakak paripurna nya itu.

Sembari bersenandung Hinata berjalan cepat mencapai pintu kamar yang bersebelahan dengan pintu kamarnya.

Begitu Hinata membuka pintunya dia langsung terkejut dengan pipi bersemu karena kakaknya tidur terlentang dengan tubuh tanpa atasan. Selimutnya pun hanya menutupi dari paha.

Pria itu membiarkan dada bidang dan perut berisi roti sobek nya terpampang nyata.

Hinata bahkan dapat melihat betapa kekar dan seksinya tubuh sang kakak.

Tidak heran banyak wanita yang rela mengejar-ngejar kakaknya bahkan untuk sekedar one night stand.

Hinata bersumpah jika Ino melihat keadaan kakaknya sekarang dia akan mimisan atau yang lebih parahnya pingsan.

Mundur atau maju?

Mengatur nafas pelan akhirnya Hinata memutuskan maju dan membangunkan kakaknya.

Dia terlihat ragu menyentuh pundak kakaknya yang tidak terbalut apapun.

"Niisan.... Bangun!" bisik Hinata pelan.

Jika sedang tidak kelelahan biasanya Sasuke selalu bangun sendiri bahkan kadang dia yang membangunkan Hinata.

Tapi sepertinya pria itu benar-benar kelelahan dengan perjalanannya dari USA.

"Niisan... "

"Ugh Hinatahh.."

Hinata melotot dengan pipi bersemu mendengar suara serak kakaknya yang seperti mendesah memanggil namanya.

Ma SisterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang