<Danger>
sensitive part
"Eomma?""Begitukah cara menyambut orang tuamu, Seokjin-na?"sambung SooHyun bangkit dari kursi meja makan
Di belakang tubuh jangkung Seokjin, Jisoo muncul dengan berbagai pertanyaan dibenaknya. Setelah netranya menangkap siapa gerangan yang datang ke huniannya, tanpa aba-aba yeoja itu berhamburan kedalam pelukan SooHyun. Dehaman Seokjin mengakhiri pelukan hangat antara menantu dan mertua tersebut
"Apa kau hidup dengan baik bersama Seokjin dirumah ini, Jisoo-ya?"tanya SooHyun merangkul lengan menantu kesayangannya
"Ye, Eommonim. Abeoji tidak datang kemari?"Jisoo mengedarkan pandangannya mencari sosok yang ia harapkan
"Ani. Chaeji lebih memilih tumpukan kertas-kertas dibandingkan denganku"ujar SooHyun diakhiri kekehan
"Seokjin-na, kemarilah. Kau tidak merindukan Eommamu?"
Lanjut wanita itu. Tangannya terbuka lebar untuk memeluk bayi besarnya yang telah tumbuh menjadi lelaki dewasa. Seokjin menuruti kemauan SooHyun agar tak ada lagi ocehan keluar dari mulut wanita itu. Hati Jisoo menghangat dengan pemandangan yang tersaji didepan matanya
Setelah sesi saling melepas rindu, mereka akhirnya dapat mengisi perut dengan masakan yang SooHyun siapkan dari rumah sebelumnya. Jisoo merasa tak enak hati telah merepotkan mertuanya, tapi SooHyun senang jika Jisoo menikmati semua itu. SooHyun rasa ini pertama kali bagi Jisoo mencoba makanan yang ia buat oleh tangannya sendiri
Obrolan hangat dan kekehan kecil kerap kali terdengar ketika suapan demi suapan masuk kedalam rongga mulut. Suasana yang selama ini Jisoo rindukan
"Kemana kalian pergi hingga pulang petang hari? Eomma sepertinya mengganggu waktu berdua kalian"tanya SooHyun sembari menaruh potongan kecil kimchi di sendok Jisoo
"Anieyo. Kami.. hanya.. pergi mencari udara segar"ucap Jisoo kemudian melahap makanannya. Yeoja itu mengulum senyum
SooHyun yang mendapatkan jawaban tadi, mengangguk percaya. Anak-anak muda ini masih saja malu untuk mengungkap yang sebenarnya, benak SooHyun.
"Rumah ini rasanya sepi jika tidak ada siapapun. Aigoo.. pemiliknya sibuk dengan rutinitas masing-masing"gumam SooHyun yang dapat didengar oleh Seokjin dan Jisoo
"Lalu, kapan kalian akan memberi Eomma dan Appa cucu?"
Sontak Pasutri itu tersedak oleh makanan dengan kompaknya. Pertanyaan yang dapat mengganjal dihati akhirnya sampai di gendang telinga Seokjin maupun Jisoo. SooHyun dengan cekatan mengisi air kedalam gelas kosong anak-anaknya. Wanita itu tak berekspektasi reaksi mereka yang amat terkejut
Mata Jisoo berkaca-kaca akibat tersedak. Sedangkan Seokjin telah menghabiskan beberapa gelas air, walaupun tenggorokannya kembali lega tapi lelaki itu tetap meneguk air hingga tak tersisa.
"Aigoo.. mianhae. Eomma hanya bergurau"
Seulas senyuman Jisoo lontarkan kepada mertuanya. Semoga insiden ini tidak membuat Pasutri itu trauma.
•••
"Kamsahamnida, Eommonim untuk makan malam lezat hari ini"ujar Jisoo tangannya mulai membereskan mangkuk dan piring yang telah dipakai
"Syukurlah jika makanan sederhana ini dapat mengenyangkan perutmu, Jisoo-ya"SooHyun meraih tangan Jisoo sebagai wujud rasa sayangnya
"Seokjin-na, Eomma ingin melihat setiap sudut ruang rumah ini sebelum pulang. Bisakah kau tuntun?"
KAMU SEDANG MEMBACA
The M
Fanfiction'i say happy, dream, and.. love" -Kim Jisoo' Perjodohan yang direncanakan kedua orang tua membuat mereka bertemu. Namun keputusan ditangan mereka. Akankah mereka dapat menerimanya? Seokjin dengan hati bekunya akan luluh oleh perilaku seorang Jisoo...