1.

622 81 14
                                    

"Mataku ini hanya untuk menatapmu"
.
.
.
"Kamu lah satu-satunya alasan aku bisa bertahan"
.
.
.
"Hal yang paling kutakutkan hanyalah saat kamu menyerah untuk mencintaiku, Nona Hinata~"

~

'Trang... Trang...Trang' suara alat musik terdengar dari dalam istana. Para prajurit berhenti berlatih untuk menghormati para seniman yang sudah berkunjung ke Kerajaan Konoha untuk menghibur Tuan Hiashi.

Naruto menatap dari halaman istana, para penari itu membuat pertunjukan menjadi meriah dan menarik.

"Putri Hinata dan Putri Sakura masuk ke Aula"

Naruto membungkuk saat Hinata dan Sakura berjalan melewati lorong. Sesekali mata Naruto mencuri-curi pandang menantap Hinata.

Senyuman di wajah Naruto semakin berseri-seri menatap paras elok Hinata. Ini merupakan perasaan yang tidak seharusnya Naruto miliki, tapi entah sejak kapan perasaan itu muncul. Tidak pernah ada yang mengetahui itu, termasuk dirinya sendiri.

"Bukankah dia sangat cantik? " Gaara menepuk pundak Naruto.

Naruto terkejut dan membungkuk padanya. "Maaf aku tidak menyadari kehadiran pangeran Gaara"

"Tidak apa-apa, tidak perlu terlalu formal seperti itu. Kita sudah berteman sejak lama"

Gaara memberikan Kain pada Naruto. "Gunakan ini untuk menyeka keringatmu, Tidak bagus untuk dipandang"

Naruto menerima kain itu dengan senang hati. "Terimakasih" Naruto menyeka keringat di tubuhnya sembari mencuri pandang melihat Hinata.

"Apa kau menyukai putri Hinata?"

" Ya... " Jawab Naruto dengan pelan.

Gaara menundukkan pandangannya dan terdiam beberapa saat, ekspresi wajahnya menjadi terlihat kecewa.

"Ada apa?" Tanya Naruto.

"Sudahlah.. lupakan, Aku hanya kepikiran suatu hal yang tidak penting" Gaara memasang senyum palsu dan merangkul pundak Naruto. "Kalau saja aku perempuan, mungkin aku sudah menjadikanmu suamiku."

Naruto mendorong Gaara dan menendang pantatnya. " Kalau kau perempuan. aku pasti akan jadi kakakmu, Sialan!" Naruto tertawa terbahak-bahak dan merangkul pundak sahabatnya.

"Hahaha... Kau benar, kau harus membantuku menyeleksi calon suamiku kalau aku seorang perempuan." ucap Gaara.

Suara tawa mereka sangat keras terhenti karena suara perut Naruto.

Gaara menatap Naruto dan menepuk perut Naruto. "Ichiraku ramen?"

"Boleh juga. " Naruto menatap prajurit kerajaan yang lainnya. " Aku izin untuk makan siang, Aku akan kembali secepatnya."

"Jika seseorang mencari Naruto, katakan saja kalau dia mengantar pangeran Gaara berkeliling." sahut Gaara.

"Kau akan membuatku dalam masalah besar. " ucap Naruto.

Tanpa mereka sadari putri Hinata dan Putri Sakura menatap kedua pria itu sembari terkekeh.

"Dasar pria. " ucap Sakura.

Love In The Middle Of  Night (Naruhina)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang