chapter 1

16 1 0
                                    

"WOY DEK BANGUN ANJIR UDAH JAM SETENGAH TUJUH INI, LO MAU TELAT HAH?!" teriak Yedam kepada adiknya,

Iya hal seperti ini sudah terbiasa terjadi setiap pagi dimana Yedam yang meneriaki adiknya agar cepat bangun tapi sang korban yang diteriakinya pun hanya mengulung di dalam selimutnya.

"Bentar ya bang 5 menit lagi, gk usah teriak kenapa si, lama lama gue budeg ni." ucap Aeri dengan mata yang masih tertutup kepada abangnya,

bahkan dia mencari posisi yang nyaman dan ingin berusaha kembali dalam mimpinya.

"gak ada gak ada, lo 5 menit sama aja kek 5 jam, bangun gak, atau gue tinggal."

yup hal tersebut berhasil membuat sang adik terbangun, dengan mata yang masih setengah tertutup dan rambut yang berantakan bagai singa, dia mengambil handuk yang ada di bangku belajarnya lalu masuk ke kamar mandi.

•••


"Ya ampun dek, Kamu tu jangan bikin abang Kamu teriak bisa gk si? Lagian kamu udah mau kelas 11 loh, masa masih dibangunin abang kamu."

baru saja Aeri duduk di bangku meja makan, hal pertama yang menyambutnya adalah teguran dari mamanya

"ya lagian kan abang banguninnya tadi masih jam setengah 5 mah, abangnya aja yang berisik, sekarang aja masih jam setengah 6." balas Aeri sambil mengambil nasi goreng yang mamanya buat untuk sarapan

"lo tu kalo gak digituin gak akan bangun, mangkanya harus gue teriakin dulu biar bangun." Yedam yang baru turun pun menyaut ucapan Aeri,

Aeri yang mendengar hanya berdecik lalu menyuapkan sesendok nasi ke mulutnya, mamanya yang memandang kelakuan kedua anaknya hanya menggelengkan kepala.

Mereka sarapan dengan tenang, karena orang tua mereka selalu mengajarkan jika sedang makan tidak boleh berbicara. Setelah mereka sarapan, mereka pun berpamitan kepada mamanya,

"mah Yedam berangkat dulu." ucap Yedam sambil salim ke mamanya,

Aeri pun melakukan hal yang sama setelah abangnya

"Aeri juga ya mah." ucap Aeri,

"iyaa kalian hati hati, Yedam Kamu jangan ngebut bawa motornya, terus yang pinter ya kalian di sekolah." ucap mamahnya sambil melambaikan tangan,

Aeri pun melambaikan balik ke mamahnya setelah dia memasang helm ke kepalanya, kemudian Aeri naik ke motor Yedam dan mereka pun berangkat ke sekolah.

•••


Sesampainya di depan gerbang sekolah, Aeri pun melepaskan helmnya lalu dia berikan ke abangnya, Yedam pun menerima helm tersebut lalu dia gantungkan di pergelangan tangannya.

"bang nanti gue pulang telat yak, mau ke rumah Heejin dulu buat kerkel sejarah." Ucap Aeri ke Yedam,

"sampe jam berapa? Jangan pulang malem malem nanti mama nyariin."

pernah suatu hari Aeri lupa untuk mengabarkan ke mamanya bahwa dia akan pulang telat saat itu untuk kerkel tugas sosiologi, mamanya yang panik membuat Yedam ikut panik sehingga dia menanyakan keberadaan Aeri ke semua teman Aeri dan membuat Yedam harus berkeliling untuk mencari Aeri, dari situ Yedam selalu melarang Aeri untuk tidak pulang malam dan mengabari di mana pun adeknya berada.

"Gak lama, jam 3 atau gak jam 4 sore palingan." Jawab Aeri

Yedam menganggukkan kepalanya lalu berkata,

"Oh yaudah gue jemput jam 4 an."

"Okeyy, sayang abang banyak banyak muach, dah abang~" Aeri berucap sambil melambaikan tangannya dengan wajah yang dia buat imut

"Duh anjir punya adek gak bener banget, capek gue." Ucap Yedam yang berbicara pada dirinya sendiri,

Yedam menyalahkan mesin motornya lalu melaju menuju sekolahnya yang tidak jauh dari lokasi sekolah Aeri.


/Yedam's school/

Yedam sampai di perkarangan sekolahnya, dia melajukan motornya menuju tempat parkir dan memarkirkan motornya di dekat pohon, lebih tepatnya di bawah pohon rindang dengan daun yang lebat, ini adalah tempat Yedam biasa memarkirkan motornya, katanya biar motornya tidak kepanasan.

Yedam melepas helmnya lalu dia gantungkan di stir motornya, tak lupa helm yang biasa Aeri pake saat yedam menjemput Aeri.

Yedam berjalan melalui koridor sekolah, tak lupa menyapa beberapa murid yang dia kenal, tak jarang juga beberapa murid menyapanya, walau sebagaian besar yang menyapanya adalah perempuan.

Sesampainya di kelas, Yedam duduk di bangkunya dan menaruh tasnya di samping mejanya.

"Yo bro, bagi jawaban fisika dong." Baru saja Yedam duduk dia sudah di sambut dengan rangkulan jungwoo sambil meminta jawaban fisika dengan cengirang yang membuat Yedam ingin sekali menabok mukanya, bahkan kalo bisa dia ingin menjual temannya ini di aplikasi si oren. 

"Gue baru sampe Wo astaga, belom juga gue napas." Jawab Yedam malas sambil melepas rangkulan Jungwoo

"Lah anjir emang fisika ada pr?" Tanya Jihoon yang dari tadi memainkan ponselnya,

Iya dari tadi jihoon hanya bermain game di ponselnya, mangkanya dia gak tau kalo yedam sudah duduk dengan manis di bangkunya, pas denger kata fisika dia langsung mendongakan palanya lalu menengok ke kirinya yang sudah ada yedam.

"Ni satu lagi." Kesal yedam kepada temannya ini,

Karena Yedam sedang malas berdebat dia pun mengambil buku latihan fisikanya lalu dia berikan ke Jungwoo dan juga Jihoon yang di sambut dengan senyum sumringah.

Jihoon dan Jungwoo langsung kembali ke bangkunya dan mulai menyalin tugas Yedam, Yedam yang tak peduli hanya mengotak atikan ponselnya.

"Dam temenin gue ke kantin kuy, gue laper deh, belum sarapan gue." Ajak Junkyu ke Yedam

"Ya udah kuy lah gue juga mau beli minum, lupa bawa minum gue." Balas Yedam sambil memasukkan ponselnya ke dalam kantung celananya.

Yedam bangkit dari bangkunya dan berjalan menuju pintu kelas, sebelum hampir sampai di pintu kelas Jihoon memanggilnya

"Mau kemana lo berdua? Kantin ya? Gue titip minuman dong apa aja, pinjem uang lo dulu ya Dam, nanti gue ganti hehe, thank u." Ucap Jihoon sambil nyengir dan menunjukkan ibu jarinya

"Yeu udah nitip, minjem duit pula lagi, gak tau diri emang lo." Omel junkyu

"Lah gue nitipnya ke Yedam napa lo yang sewot." Balas Jihoon

Yedam hanya memandangi kedua temannya ini lalu merangkul junkyu, karena yedam tau, kalo mereka udah adu mulut, semuanya gak akan selesai dengan cepat, akhirnya Yedam merangkul Junkyu dan mengajaknya ke kantin.

Sesampainya di kantin, Yedam mengambil dua susu kotak dan satu botol mineral lalu membayarnya, sedangkan Junkyu, dia membeli beberapa cemilan dan minuman untuk dirinya sendiri,

Setelah selesai membeli yang mereka butuhkan, mereka pun kembali ke kelas dan tepat setelah mereka sampai depan kelas, bel berbunyi menandakan jam pelajaran pertama akan segera di mulai.

"Ni Hoon." Yedam menyodorkan susu kotak ke Jihoon dan di balas senyum sumringah oleh Jihoon

Setelahnya Yedam balik ke tempat duduknya dan tak lama guru jam pertama pun masuk ke kelas, dan sesi belajar pun di mulai.





halooo jadi ini cerita pertama yang aku buat, emang awal awal momen Doyoung, Haruto sama Aeri belum ada, tapi seiring berjalanya waktu nanti mereka nongol kokk.
Jujur aku gk pede si aslinya buat publish, tapi aku harap kalian suka, tolong tinggalkan komen agar aku tau kekurangan aku di Mana yaa, see u on the next chapter!!

friendzone | Doyoung × HarutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang