Chapter 3

5 1 0
                                    

Jam pelajaran terakhir pun selesai, Aeri merapihkan buku dan alat tulisnya yang berserakan di mejanya, tak lama bel tanda pulang pun berbunyi,

"baik anak anak segitu dulu untuk hari ini, jangan lupa minggu depan kita akan ulangan harian." Ucap guru sosiologi tersebut.

"baik bu, terima kasih." Balas seluruh murid di kelas Aeri termasuk Aeri

"gila cepet amat udah ulangan harian ae." Dumal Aeri

"udah mana yang nyantol di otak gue cuman dikit lagi, yang ada gue ngang ngong doang kali nanti." Lanjutnya

"lo ngangong gue apa? masih mending lo ngerti dikit, lah gue udah kek orang bego yang baru keluar dari goa." Balas Ryujin terhadap ucapan Aeri dengan wajah malasnya

Aeri hanya tertawa dan tidak membalas ucapan Ryujin, dia memasukan semua buku dan alat tulisnya ke dalam tas setelah itu dia memanggil Heejin,

"Heejin! nanti jadi kita kerkel di rumah lo?" Tanya Aeri

"iya jadi, lo pada naik apa ke rumah guenya?" Tanya Heejin balik,

Aeri berpikir sejenak lalu bertanya kepada Heejin

"Lo dijemput abang lo ya Jin?" Tanyanya

"Iya gue dijemput sama abang gue, mangkanya nanti kalo abang gue belom nyampe, lo pada duluan aja ke rumah guenya." Balas Heejin

"okey, palingan gue sama yang lain nanti naik bus." Jawab Aeri

"oh yaudah— eh gue duluan ya ternyata abang gue dah sampe depan sekolah." Ucap Heejin yang sedang membaca pesan dari abangnya, setelah itu dia berjalan sambil melambaikan tangan kepada Aeri.

Heejin adalah teman sekelasnya, cuman dia tidak terlalu dekat dengan Heejin.

"eh ayok lah gue takut keburu sore." Ajak Aeri kepada ketiga temannya

"iye sabar bentar." Balas Somi sambil memasukkan buku bukunya ke tas.

Mereka berempat berjalan menuju keluar lingkungan sekolah, tak lupa saat sampai depan gerbang lalu bertemu dengan satpam penjaga sekolah, mereka menyapa pak satpam tersebut

"mari pak." Sapa mereka sambil sedikit membungkuk,

Pak satpam tersebut pun hanya tersenyum dan membalas sapaan mereka

Lokasi halte bus tersebut tidak terlalu jauh dari sekolah Aeri, jadi mereka hanya berjalan sebentar dari sekolah mereka,

Sesampainya di halte mereka pun menunggu busnya yang belum sampai dan ketika mereka sedang menunggu, tiba tiba ryujin meremas jas seragam Aeri yang berdiri di sebelahnya,

Aeri yang merasa seragamnya dipegang seseorang pun menengok ke arah sang pelaku, Aeri melihat Ryujin yang sedang senyum senyum sendiri.

"anjir lo kenapa Ryu? kek orang gila ae senyum senyum sendiri." Yeji yang berada di samping Aeri pun menengok ke arah Ryujin,

Benar saja yang dikatakan Aeri, Ryujin seperti seseorang yang sedang menahan senyumnya agar tidak meledak

Yeji pun melihat sekeliling, siapa tau ada sesuatu yang membuat Ryujin tersenyum dan benar saja tak jauh dari mereka berdiri dia melihat Hyunjin yang sedang bercanda dengan teman temannya.

"oh biasa lah." Ucap Yeji sambil menunjuk ke arah sekumpulan anak laki laki yang sedang berkumpul dengan dagunya

Aeri yang bingung pun menengok ke arah yang Yeji lihat dan dia melihat Hyunjin yang sedang tertawa akibat tingkah salah satu temannya.

"OHH KARENA ITU." ucap Aeri dengan suara yang lumayan kencang,

"anjir diem lo! nanti dia nengok bego." Misuh Ryujin sambil menengok ke arah Hyunjin memastikan bahwa Hyunjin tidak melihat ke arah mereka berada, untung saja Hyunjin masih sibuk tertawa akibat ulah temannya.

"lo suka sama kak Hyunjin dari awal MPLS sampe sekarang, tapi perasaan gak ada kemajuan sama sekali tuh." Celetuk Somi yang berdiri di samping Ryujin,

"bacot. diem lo." Kesal Ryujin

Yang dikatakan Somi tidak salah seutuhnya. Toh Ryujin memang suka dengan Hyunjin dari awal MPLS sampe mereka sudah mau kelas 11 pun memang tak ada perkembangan sama sekali, bahkan Aeri rasa Hyunjin saja tidak tau nama Ryujin.

Saat mereka bertiga sedang tertawa karena Ryujin yang kesal di goda Somi, bus yang mereka tunggu pun sampai, mereka berempat langsung masuk ke bus tersebut, Ryujin yang masih kesal dengan Somi pun masuk pertama dengan kaki yang sedikit dihentakkan. Aeri yang melihat hanya menahan tawanya karena muka Ryujin yang merah akibat kesal.



/Yedam's school/

"woi Dam lo duluan aja gue mau ke toilet dulu." Ucap Doyoung.

Baru berjalan dua langkah, Yedam menarik bagian belakang tas yang dipakai Doyoung sehingga membuat Doyoung sedikit terhuyung

"gak ada gue tau akal busuk lo." Ucap Yedam masih memegangi tas Doyoung,

Korbannya tersebut hanya berdecik kesal kepada Yedam sambil mengucapkan sumpah serapah dalam hatinya

"buat lo pada, kalo mau ke rumah gue sekarang, langsung aja ke sono, gue rasa gue gak bakal lama." Yang lain hanya mengangguk lalu berjalan menuju arah yang berlawanan dengan arah Yedam dan Doyoung.

Doyoung di tarik Yedam menuju ruang OSIS, sesampainya di sana, mereka melihat baru beberapa anak yang berkumpul dikarenakan jam pulang pun baru beberapa menit yang lalu

"yaelah Dam, ni masih sepi juga, rajin amat lo." Sindir Doyoung ke Yedam

"gue tau akal busuk lo Doy, izinnya ke toilet padahal cabut pulang lo." Yedam sudah apal betul kelakuan Doyoung, bahkan Yedam bisa membaca pikiran Doyoung sekarang

"ck serah lo." Kesal Doyong sambil membuang mukanya

"oh ya Dam, lo bukannya jemput adek lo?" tanya Doyoung sambil menengok ke arah Yedam

"adek gue kerkel di rumah temennya, paling pulang sore, ngapain lo nanyain, mau jemput adek gue lo?" Canda doyoung

"yaudah sini gue jemput adek lo aja, bilangin Kak Yuta yee." Ucap Doyoung sambil ingin berjalan keluar ruang OSIS, belum berjalan satu langkah Yedam berbicara

"adek gue kerkel bego, kan tadi gue udah bilang." Kesal yedam

Gimana Yedam tidak kesal, belum sejam yang lalu dia bilang bahwa adeknya kerkel tapi Doyoung malah ingin menjemput adeknya

"lah sapa tau gue bisa jemput adek lo terus nganterin dia ke rumah temennya." Sebeneranya setiap ada rapat OSIS Doyoung juga sering menjemput adeknya Yedam, alasannya ya agar tidak ikut rapat OSIS.

"gosah dia paling berangkat sama temennya naik bus." Balas ucapan Doyoung sambil mengotak atik ponselnya dan tidak melihat ke arah Doyoung

"parah lo, masa adek lo, lo suruh naik bus." Sindir Doyoung

"ya masa gue bonceng tiga ama temennya, bego lo Doy." Kali ini Yedam sudah benar benar kesal dengan Doyoung sehingga dia memukul belakang kepala Doyoung lumayan kenceng.

Yang dipukulnya pun hanya nyengir seolah tidak berbuat kesalahan, tak lama ruang OSIS pun mulai ramai dengan anak anak OSIS lainya, kak Yuta pun juga sudah datang

"oke ayok sini kalian kumpul, kita langsung mulai aja rapatnya biar gak kelamaan." Ucap Yuta sambil menepuk kedua tangannya untuk mendapat perhatian dari yang lain

Saat dia melihat Doyoung, dia pun menghampiri doyoung lalu berkata,

"lah akhirnya nongol juga lo Doy." ucap Yuta ke Doyoung

"hehe iya kak sorry." Balas doyoung sambil nyengir tanpa dosa

Rapat OSIS pun dimulai, mereka membahas event yang akan mereka adakan untuk acara hari guru yang akan datang

Tak sesekali Doyoung menguap dan menopang kepala dengan tangannya,

Yedam yang di sampingnya hanya mendengarkan apa yang Kak Yuta katakan, sesekali dia pun memberi usulan dan saran.






haiii, gimana kabar kalian? baik kan?? tapi kalo lagi gak baik baik aja, gak papa! everything's gonna be fine soon! gak selamanya kalian akan berada di fase down, pasti ada waktunya di mana kalian bakal bahagia tanpa rasa beban, fighting!

friendzone | Doyoung × HarutoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang