Ke bawah.
***
Perjalan dari danau menuju rumah Jeno hanya membutuhkan waktu kurang dari 10 menit.Didalam mobil yang dikendarai Renjun dengan Haechan dan Jeno dibelakang tidak ada satupun yang memulai pembicaraan hingga sampai pada tujuan.
Setibanya dirumah Jeno mereka berempat langsung memasuki rumah tersebut.
Didoronglah pintu rumah tersebut oleh Jaemin,karena mereka sudah terbiasa masuk kedalam rumah Jeno tanpa permisi.
Kata bunda anggap saja rumah sendiri.Setelah masuk Jeno langsung didudukkan disofa ruang tamu dengan pandangan fokus kebawah dan bibir yang mengpout lucu.
Momen langka bagi ketiga temannya.Saat asik memperhatikan tingkah seorang Lee Jeno,tiba tiba mereka bertiga dikagetkan dengan kedatangan sang Bunda dari kamar atas.
Mereka bertiga tampak kebingungan mencari alasan yang pas untuk menjelaskan keadaan Jeno saat ini."Eh ada kalian,apa kabar?udah pada makan belum?"tanya bunda kepada ketiganya.
"E-eh belum tan hehe."jawab Jaemin dengan nada gugupnya.
"Kebetulan nih tante habis masak banyak tadi,tapi kayaknya udah dingin,nanti tante panasin lagi."ucap tante Irene si bunda Jeno.
"Okei tan."ucap ketiganya.
Saat hendak berbalik menuju dapur tiba tiba irene merasa ada yang janggal dan...
Jeng jeng jeng.
Dirinya ingat untuk memarahi anak semata wayangnya ini yang tiba tiba kabur dari rumah.
"Heh kamu ya Jeno kan udah bunda larang buat keluar rumah,tapi kenapa kamu masih aja bandel?pusing bunda tuh ngurusin kamu.
Ngurus anak satu berasa ngurus 10 anak."ucap irene yang kesal dengan kelakuan putra kesayangannya.Yang dimarahi hanya menunduk dalam diam,matanya mulai memanas karena akan menangis.
"Pstt Ren Jaem lu berdua tau kan apa yang bakal terjadi bentar lagi?"tanya Haechan.
Renjun dan Jaemin pun mengangguk secara bersamaan.
"1...2....3."
"Hueee unda hiks nono nta maap unda,nda nakal nakal agi huhu."
"Nono nta maap unda,angan malah nono."
Dan seperti dugaan ketiganya Jeno pun menangis dengan keras yang berhasil membuat bundanya kaget sesaat,namun langsung mengontrol raut wajahnya.
"Muncul lagi?"monolog irene saat melihat kondisi putranya.
"Hah?tante udah tau?"tanya Jaemin.
"Sudah Jaem,sebenarnya..."
Irene pun menceritakan semuanya kepada ketiga teman akrab anaknya itu,dan syukurlah ketiganya menerima kondisi anaknya tersebut,dan berjanji akan menjaga Jeno.
"Yaudah ayo kita makan."ucap irene.
"Lets go!"Renjun,Haechan,Jaemin.
"Eggo!"Jeno
"Ahahahaha"keempatnya tertawa gemas dengan tingkah lucu Jeno tersebut.
***
Setelah memanaskan kembali masakannya,irene langsung pergi kekamarnya karena mendapat telfon dari atasannya.Dan kini tersisa keempat remaja yang tengah asik memakan makanannya.
"Nyum nyum nyum."Jeno memakan dengan lahap masakan bundanya.
Saat sedang asik memakan makanannya tiba tiba mata Jeno tertuju pada sosis pedas diatas piring milik Jaemin(fyi bunda masakin keempatnya sosis ya,dan punya Jeno ga pedes).
"Nana~~nono minta ucisnya boleh ndak?tanya Jeno.
"Tapi ini pedes Jen,lu kan ga bisa makan pedes."ucap Jaemin.
"Cikit aja nana,nono penasalan xixi."balas Jeno.
"Oke tapi dikit aja ya."
"Ciap!."
Langsung saja Jeno menarik piring milik Jaemin dan memakan sosisnya.
"Huh pidas,ucis pidas,nono nda cuka."ucap Jeno dan langsung memberikan sosis itu ke Jaemin.
"Tuh kan,ini minum Jen."ucap Jaemin sambil memberikan air.
Glek glek glek.
Jeno meminum air tersebut hingga habis tak tersisa.
Selesai acara makan bersama keempatnya langsung pergi kekamar Jeno untuk beristirahat.
KAMU SEDANG MEMBACA
two sides -LEE JENO-
Teen FictionDua kepribadian dalam satu tubuh. menyenangkan atau sebaliknya? Bahasa non baku Bahasa kasar(dikit) Jangan berekspektasi lebih.