'Ckittt'
Mereka sudah sampai di depan gerbang rumah Seokjin.Seokjin turun dari sepeda.Ugh! Bokongnya serasa mati rasa.Itu sungguh pegal dan sakit.Dia ingin memaki TaeHyung namun setidaknya dia sadar diri,karena sudah di beri tumpangan makkanya dia tidak mengatakan apapun.kecuali ungkapan terimakasih yang singkat.
"Terimakasih atas tumpanganmu.Meskipun bokongku sekarang terasa mati rasa." Dan jangan lupakan untuk mengeluh.
TaeHyung hanya tersenyum kotak.Bingung ingin menanggapi apa pada keluhan Seokjin.
"Iya sama-sama.Tapi Setidaknya kau tidak pulang jalan kaki dan justru membuat kakimulah yang akan merasa lebih sakit dan pegal."'Yeah.Kau benar.Tapi tetap saja bokongku sakit,duduk di palang kecil selama berjam-jam itu bukan lah hal yang enak.' Gerutunya dan jangan lupakan untuk mengeluh lagi dan lagi, namun masih bisa di dengar oleh Taehyung samar-samar.
"Baiklah aku akan bergi sekarang.Bay-bay sampai jumpa hari esok." Taehyung pamit pergi pulang.
"Hemm.Yah,hati-hati di jalan.Sekali lagi terimakasih." Jawabnya dengan malas.▪
"Aku pulang!" Dirinya tak mendapati siapapun dirumahnya.
"Hufftt..aku sendirian lagi.Kenapa Eoma tidak bilang kalau hari ini dia tidak di rumah.Mungkin berjalan-jalan dan berkeliling sekitar sini menyenangkan." Dirinya melupakan komik nya.Seokjin berganti dengan hodi pink dan celana hitam.Sederhan namun terlihat begitu cocok dengan dirinya.
(Ya ampun.Watashi gk kuat kalo di kasih yang gini-gini⚐
/plakk/ okeh saya sadar.Terimakasih)Dirinya sudah berjalan melewati beberapa rumah-rumah di sekitarnya.Namun sebuah sepeda motor yang jelas tak asing untuknya terparkir rapi di garasi rumah salah satu tetangganya.Mungkin berjarak sekitar 4 rumah dengan luas tanah 750 m² dari rumahnya itu.
Hampir saja dirinya masuk tanpa permisi seperti maling ke rumah tersebut.Sebelum seseorang dengan style ala-ala badboy.Tapi memang benar sih,tampangnya memang seorang badboy.Okeh,lupakan hal itu.
Namun sepertinya Seokjin tidak asing dengan perawakan itu.Tubuh itu mirip dengan seseorang yang tak pernah menunjukan wajahnya saat di kelas.Si anak dengan kepala yang selalu di jatuhkannya di meja.Alias si anak tukang tidur,alias si anak pemilik bangku belakangnya.Min Yoon Gi.
What the! Oh my! Jadi orang yang hampir menabraknya itu si badboy ini a.k.a Min Yoon Gi?!.Jika Seokjin tahu sejak awal,sudah dipastikan dia akan membuang 'si berat kepala' satu ini ke dalam rawa-rawa di hutan Amazon sana.
Sebelum sang pemilik pergi.Buru-buru Seokjin menghadangnya di depan gerbang seperti orang gila yang kehilangan anak karena di culik.Sang pemilik rumah terheran-heran pada apa yang dilakukan orang tersebut.Saat melihat wajah Seokjin yang memerah padam,barulah si pemilik motor berhenti dan mematikan motornya.
"Yakkk!!! Min.Yoon.Gi!".Menatap dengan amarah memuncak namun masih di tahan.Min YoonGi hanya menaikan satu alisnya bingung.Respon itu semakin membuat Seokjin geram setengah mati.Langsung saja Seokjin berjalan tergesa menuju Yoongi dan kemudian memukulinya dengan brutal.
"Yak! Yak! Yakk! Apa yang kau lakukan." Yoongi mencoba melindungi diri dari serangan Seokjin yang brutal.Tidak begitu keras sih menurut YoonGi tapi pukulan tetaplah pukulan." Okeh.Berhenti-berhenti.Apa salahku hingga kau memukulku tanpa alasan?!" Ucapnya setengah marah.Karena Seokjin tak henti-henti memukuli tubuh Yoongi.
Seokjin berhenti memukul,namun kemudia menatap mata kucing itu dengan marah.
"Apah?! Tak punya salah?! Min Yoongi Sialan.Kau hampir menabrak ku tadi pagi dan kau tidak meminta maaf.Jangan kan meminta maaf,berhenti untuk melihat korban mu pun tak sudi.Itu yang kau sebut tak punya salah.Dasar kucing tak punya hati!" Amarahnya menggebu-gebu.Yang di marahi hanya menatap datar tanpa dosa."Kau hanya 'hampir' tertabrak bukan tertabrak Seokjin.Jadi berhentilah memaki ku seolah-olah kau saat ini sedang sekarat." Jawaban tanpa beban itu membuat Seokjin sekali lagi ingin memukul nya.
"Kau! Hufftt...Min Yoongi.Apakah kau akan menunggu korbanmu benar-benar masuk rumah sakit baru kau mau meminta maaf." Tanyanya dengan nada marah yang mulai mereda namun masih dengan kekesalan.
"Hemm.Terserah bagaimana pendapatmu Jin.Aku akan pergi,jadi minggirlah dari jalanku." Melaju meninggalkan Seokjin dengan beribu kekesalannya.
"Yakkk!! Dasar Min Yoongi sialan.Setidaknya minta maaflah padaku.Tidak bisakah mulutnya itu mengatakan kalimat maaf.Apa susahnya sih?! Huffftt..tenang Jinnie..tenang.Lupakan Si Min Yoongi sialan itu dan mari kita beli makanan.Memukulinya membuat tenagaku terkuras." Meninggalkan Rumah yang berukuran 400 m² itu dengan perasaan jengkel yang menguasai batinnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Our Love for The Future
RandomJudul sama isi gk nyambung. mungkin? 'Cinta tak bisa di hentikan hanya oleh waktu' .... Yang kepo boleh masuk BxB Jin only bottom Harem? Maybe Ini first story milik I'am.Dan ini Just for fun doang jan di bikin ribet. Kemungkinan cerita berlanjut :...