Prolog

18 3 0
                                    

Pria itu duduk di bangku yang berada di teras rumah. Memandangi hujan yang turun di pagi hari ini.

Dengan sebingkai foto dalam pelukannya, semuanya sudah terlambat. Pria itu memejamkan matanya.

"Berdoa saat hujan itu cepat dikabulkan loh"

Bukan hanya kalimat yang terngiang melainkan suara yang mengucapkan kalimat itu.

Sudah berapa lama pria itu memejamkan matanya, memejamkan mata kala hujan dapat menenangkan pikiran serta perasaan.

Maafkan saya
Yang belum mencintaimu dulu
Yang belum menghargai keberadaan mu

Duka itu membuat saya tidak berdaya
Sehingga tidak memandang mu
Yang begitu besar mencintai ku

Kamu benar
Bahwa mencintai sendirian itu sakit
Tapi yang lebih sakit
Saat berhasil mencintai, kau pergi
Ke tempat yang tidak bisa
Aku jangkau

Happiness Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang