"Hay, Dave. Long time no see."
Seorang gadis berperawakan tinggi semampai menghampiri pria yang tengah memegang gelas bir di tangannya. Sebuah sofa menjadi sandaran duduknya menikmati hiruk pikuk dentingan musik yang lumayan memekakkan telinga.
Dave hanya menoleh sekilas pada
gadis dengan stiletto tinggi yang
melipat kakinya duduk melesakkan
tubuhnya pada pria yang pandangannya masih tak fokus menikmati malam yang sudah berganti hari."Sudah lama di sini? Aku ada kabar buat kamu, owh, lebih tepatnya buat kita berdua."
"Claire, aku sedang ingin sendiri saat ini." Dengan suara dingin tanpa melihat ke wajah gadis dengan rambut pirang lurus itu, Dave menenggak minumannya sampai tak tersisa.
"Ada masalah? Cerita, dong. Kamu sibuk sekali akhir-akhir ini, aku sampai susah ingin menemuimu saja." Claire bergelayut manja meletakkan kepalanya ke dada Dave yang masih belum menyambutnya.
"Claire...."
"Kalau ingin sendiri jangan di tempat ini. Lihat ...." Claire menunjuk ke depan mereka saat ini. "Banyak wanita yang ingin menemanimu minum. Tapi hanya aku yang berani mendekatimu."
Dave membenarkan posisi duduknya lalu mendorong pelan tubuh Claire yang menempel di badannya. "Kamu tahu, Dave? Kakek nenekmu akan menjodohkan kita. Sudah dapat kabar?"
Dave jelas mengerutkan wajahnya melihat Claire, wanita yang berprofesi sebagai model profesional dengan bentuk tubuh mendekati sempurna. "Hehh, jodoh?"
Pria itu kemudian menggeser posisi duduknya menjauhi Claire yang terus mengoceh. Ia memilih memainkan ponselnya.
"Aku dengar kabar kamu sedang ada masalah dengan keluarga Rusdiantara. Apa benar, Dave?"
"Bukan urusan kamu, Claire!" jawab Dave dingin lagi-lagi tanpa menoleh.
"Kamu ... sudah ngasih pelajaran ke dia?" cecar Claire lagi hingga membuat Dave risih lalu memilih beranjak saja dari wanita itu. "Dave!" Claire menghentakkan kakinya kesal karena Dave malah cuek terhadapnya.
"Claire, stop! Don't chase me!" sembur Dave saat bersamaan ponselnya berdering dari Steve, asistennya. "Halo, apa? Polisi?"
***
"Ibu ...." rintih kayla merasakan sekujur tubuhnya yang perih. Dicobanya menggerakkan anggota tubuh namun seperti tak berdaya. Kayla terus merintih kesakitan.
Samar terdengar suara yang pelan dan lemah di telinga Dave yang tertidur sembari duduk di sofa tunggu dengan menumpukan kepala pada lengan. Pria itu terkesiap bangun saat suara rintihan itu kembali terdengar.
Refleks Dave membangunkan tubuhnya mendekati raga kay dengan seragam rumah sakit warna birunya. Pelan gadis itu membuka kelopak mata dan pemandangan pertama yang dilihatnya adalah sosok Dave, pria yang menorehkan mimpi buruk padanya.
"Hahhh!" desis Kay membulatkan kedua matanya lalu menggeleng cepat dengan ketakutan bercampur amarah yang sulit ia ungkapkan, hingga kemudian ia menjerit histeris. murka Kay hingga pria itu tak mampu lagi menenangkan dan terpaksa menekan tombol merah untuk memanggil tim medis yang kemudian datang menenangkan sekaligus meminta Dave keluar dulu dari kamar rawat ini.
"Bagaimana, Tuan Muda?"
"Kasih pelajaran mereka yang tidak becus bekerja!"
Steve segera mengangguk lalu menepi mengurusi para penculik bayaran yang melakukan kesalahan fatal saat bekerja sampai polisi mengendus keberadaan mereka dari beberapa orang yang melapor saat mengetahui Kayla digelandang paksa waktu itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
TERJERAT GAIRAH
RomanceWARNING 21++ SEORANG KAYLA TERPAKSA MERELAKAN KEWANITAANNYA KEPADA ORANG ASING YANG SIALNYA MEMPUNYAI WAJAH TAMPAN, SEPERTI APA PERJALANAN KAYLA? BAGAIMANA KELANJUTANNYA CUS BACA BARENG YOK🤭