Haloha, kembali dengan Aya disini ಠ◡ಠ
Fanfic ini dipersembahkan untuk Fei-ge dan Xi-ge. Ini ditulis dadakan tanpa persiapan apapun dengan konsep yang tentunya juga serba ngalor ngidul. Maaf sebelumnya jika ada kesalahan entah apapun itu. Sekian, selamat membaca!...
Di kedalaman hutan, ada sebuah danau tepat di bawah air terjun. Airnya jernih dan dikelilingi berbagai bunga yang indah. Di dekat air terjun, ada sebuah batu besar yang muncul ke permukaan air di tengah danau. Itu tempat yang sangat disukai oleh salah satu dewa langit.
Danau itu dihuni berbagai macam jenis ikan dan mahluk air lainnya. Tapi ada sebuah keistimewaan bagi hewan manapun yang berumur ribuan tahun. Tepat ketika umurnya mencapai 1000 tahun, dia akan memiliki bentuk manusia dan bisa berubah sesukanya kapanpun dia mau. Hanya saja, kemampuan ini hanya bisa digunakan di wilayah mereka sendiri.
Misalnya di danau ini, ada seekor ikan Torani dengan sayap transparan berwarna biru yang berkilau. Tentu saja dia tidak benar-benar bisa terbang, itu hanya keindahan yang dimiliki ikan ini. Di seluruh danau, dia adalah satu-satunya ikan yang telah mencapai umur untuk berevolusi menjadi manusia. Dia memiliki nama, Chen Feiyu.
Chen Feiyu yang sudah memiliki bentuk manusia, tidak suka menyia-nyiakan kemampuannya. Setiap hari, dia akan muncul ke permukaan air di balik rerumputan dengan bentuk manusianya. Kadang juga di balik tirai air terjun yang jernih. Setiap hari, dia menunggu seseorang untuk datang dan duduk di batu besar tepat di tengah danau itu.
Tapi, dia masih seekor ikan Torani. Dia, dengan kemampuan ini, tidak memiliki keberanian untuk menyapa seseorang yang selalu ia tunggu kehadirannya. Dia takut akan penolakan dan memilih untuk mengamati keindahan orang itu dari balik kegelapan.
Seseorang yang selalu datang dan duduk di batu itu adalah seorang dewa langit. Dewa awan, Luo Yunxi.
Kedatangannya membawa kabut putih tipis yang menyebar di sekitar danau. Rambut panjangnya berkibar lembut dengan gerakan ringannya saat turun dan berdiri di atas batu. Iris matanya berwarna hitam kecoklatan dan memancarkan kehangatan. Kulit seputih salju dengan pakaian sederhana yang selalu ia kenakan selalu membuat kesan anggun bagi siapapun yang melihatnya. Senyuman selalu tercetak jelas di wajahnya. Melihat dewa ini, sungguh sebuah anugrah yang tidak bisa dilewatkan. Dia akan datang, duduk di atas batu dan menikmati pemandangan dari tengah danau sambil sesekali bersenandung dengan suaranya yang merdu. Terkadang juga bermain dengan ikan-ikan yang mengelilinginya, membuat Chen Feiyu terbakar cemburu. Tapi dia terlalu malu untuk berubah kembali menjadi Torani kecil hanya untuk perhatiannya. Dia ingin menemuinya dengan tubuh laki-lakinya, tapi dia juga masih terlalu pesimis sampai membuatnya frustasi.
Chen Feiyu selalu memperhatikan dewa ini. Dari semenjak dia masih menjadi Torani kecil yang berenang di sekitar sampai menjadi seorang laki-laki. Dewa ini tidak pernah berubah. Masih sama, masih indah, dan masih menghantui hidupnya.
Dia tidak mengerti dunia manusia ataupun langit, tapi dia mengerti satu hal.
Dia jatuh cinta pada dewa ini.
Tapi seberapa jauh perbandingan antara mereka berdua? Antara seorang dewa langit dan seekor ikan Torani?
Tidak dapat disebutkan, Chen Feiyu sangat menyadari hal ini. Dewa awan Luo Yunxi terlihat lembut tapi, siapa yang bisa menerima seekor Torani yang bahkan tidak bisa pergi dari danau? Dengan begitu, dia memutuskan untuk hanya memperhatikannya sampai akhir hidupnya.
Tapi takdir tidak menyetujuinya.
Suatu hari, Luo Yunxi yang sedang bersantai di atas batu dengan setengah kakinya di dalam air, tidak memperhatikan seekor ular yang berenang mendekatinya. Tanpa suara, ular itu dengan cepat sampai di dekat batu. Chen Feiyu yang melihat ini tentu saja panik, dia berdoa semoga Luo Yunxi menyadarinya dan segera menghindar. Tapi siapa yang berdoa untuk dewa kepada dewa ...
KAMU SEDANG MEMBACA
[FEIYUNXI] Regret
Fantasy[ONESHOT] Ini cerita tentang seekor ikan Torani yang menaruh hati pada dewa awannya. Takdir itu mempertemukan mereka, tapi juga yang memisahkan mereka dengan begitu mudahnya. Tidak peduli berapa lama, mereka akan segera bertemu kembali dalam kehidup...