chapter 1

43 12 0
                                    

Assalamualaikum

Happy reading

✨✨

Di suatu rumah megah ada seorang gadis yang sedang bersiap-siap untuk berangkat kesekolah.

"Bang gw berangkat ke sekolah dulu ya" ucap Vanya sambil melangkah menuruni anak tangga dengan menggendong sebuah tas ransel yang berada di pundak nya.

"Gak sarapan dulu?" Tanya sang kakak sambil melahap sepotong roti yang berada di tangannya.

"Enggak usah,nanti gw sarapan di kantin aja"

"Enggak baik makan di kantin, gak sehat,mending sarapan disini sama gw" kekeh Gabriel menyuruh Vanya untuk sarapan di rumah karena menurutnya makanan di kantin tidak higienis.

"Lama bang,yang ada nanti gw terlambat ke sekolahnya, udah gak papa di kantin aja di jamin higienis kok, bawel banget sih lu"

"Ngeyel banget sih lo di bilangin, gw bawel gini karena gw takut lo sakit nanti"

Vanya pun menghampiri gabriel dan meletakkan telapak tangannya di dahi Gabriel "enggak kok gak panas,lo gak sakit kan bang? " Tanya vanya kepada gabriel.

"Ya kagak lah gw sehat walafiat,emang kenapa sih? "

Vanya pun hanya menggaruk tengkuknya yang tidak gatal "ya enggak papa sih cuman nanya aja,lagian tumben amat lo perhatian sama gw"
"Hm Ya udah gw berangkat ya" sambung Vanya.

"Tunggu sebentar" jawab Gabriel sambil melangkahkan kakinya ke dapur untuk menyiapkan sekotak bekal buat adiknya.
"Nihh buat lo,nanti di makan ok" ucap Gabriel sambil memberikan satu kotak bekal yang berisi roti dan satu botol susu coklat kesukaan Vanya.

"Siappp,makasihhh abang" jawab Vanya sambil memeluk gabriel.
Gabriel pun membalas pelukan sang adik sambil mengelus pucuk kepalanya dengan lembut.
"Yaudah sana berangkat nanti yang ada lo terlambat,kalo gw udah biasa palingan nanti bolos lagi"

"Ishh jangan bolos mulu bang,tambah bodoh nanti lu" ucap vanya sambil menjitak kepala abang nya dengan rasa tak bersalah.

"Sakit woyyy ni anak gk ada lembut lembutnya"

"Bodo amattt wlee" ucap vanya sambil menjulurkan lidahnya.

"Ini anak lama lama bikin gw darah tinggi pergi sono,sebelum gw timpuk kepala lo pake piring nih"

"Maap bang,lo lama-lama serem juga "

"Hmm"

"Yaudah bang gw berangkat ya" pamit Vanya sambil mencium tangan Gabriel.

"Yaudah sana belajarr yang rajin"

"Iyaaa lo juga jangan bolos mulu"

Setelah berpamitan Vanya pun segera keluar rumah untuk menunggu taksi yang ia pesan.

________________________________

Kini Alvaro, Raihan,kenzi dan james sedang mengobrol di parkiran sambil menunggu bel sekolah berbunyi

"Gabriel kemana? " Tanya Alvaro memulai percakapan di antara mereka.

"Bolos lagi paling biasa tuh orang,kalo pelajarannya pak budi suka bolos" saut Raihan.

"Seketika gw pengen bolos juga"

"Sekolah yang bener gak usah pake acara bolos,orang tua lo udah kerja capek capek buat biayain lo sekolah.
apa gunanya bolos,pinter enggak bodoh iya " cerocos kenzi, setelah mengucapkan kata-kata tersebut ia pun segera pergi meninggalkan teman temannya yang sedang menatapnya dengan bingung

"Kenapa tuh si kenzi"

"Biasa, udah biarin aja" jawab Raihan sambil fokus pada layar handphone nya.

"Lo ngapain han, fokus banget sama tuh hp" tanya alvaro.

"Paling dia chatan sama pacarnya" bukan raihan yang menjawab melainkan james.

"Pacar yang mana, si Lisa?"

"Bukan si lisa,gw udah putus kemaren sama dia"

"Lah terus pacar yang mana,jangan bilang lo punya cadangan lagi" tuduh james

"Yaiyalah gw gitu,masak iya cowok se ganteng gw punya pacar cuman satu"

"Lo belom tobat ternyata,tobatt han sampai kapan lu terus mainin perasaan perempuan" saut James yang mulai kesal dengan tingkah laku Raihan.

"Dia perempuan han,jangan sampai nanti lo punya anak perempuan dan anak lo yang nerima karmanya,jangan sampai anak lo nanti bernasib sama dengan perempuan yang sekarang lo jadiin mainan.
Inget han karma itu ada"

Raihan dan James menatap bingung ke arah Alvaro,pasalnya temannya yang satu ini tidak pernah angkat bicara kalau sudah membahas tentang perempuan

"Jangan natap gw kayak begitu,mending kita ke kelas aja" ajak Alvaro mengalihkan pembicaraan.

Di saat mereka menyusuri koridor tak sengaja ada seorang perempuan yang sedang terburu-buru dan tak sengaja menabrak bahu kekar milik Alvaro.

BRUUKK!

"Kalo jalan tuh hati hati,nabrak kan jadinya" ucap Alvaro kepada seorang gadis yang tak sengaja menabrak bahunya.

"Lah nyalahin gw,lo tuh yang salah" jawab vanya nyolot.

"Kan lo yang lari-lari kenapa gw yang di salahin,emang cewek maunya selalu bener padahal dia yang salah"

"Emang cewek selalu bener,mau apa lo" tantang Vanya sambil besedekap dada.

"Muka lo,pengen gw tonjok"

"Tonjok aja siapa takut,jan mentang mentang lu cowok gw bakal takut gitu"

"Se kejam kejamnya gw, gw gak akan pernah mukul perempuan"

"Kenapa? Takut" ejek Vanya

Alvaro menatap Vanya dengan perasaan kesal "karena gw tau perempuan itu berhak di sayangi bukan untuk di pukuli"

James dan Raihan di buat bengong oleh kata kata Alvaro "han, Alvaro gak kesambet kan? Tumben tuh orang jadi mellow begini" lirih james.

"enggak tau,gw juga heran tiba-tiba dia begini" jawab Raihan yang tetap menatap perdebatan Alvaro dan Vanya.

"Enggak ada gunanya gw debat sama lo" setelah mengucapkan kata tersebut Alvaro pun langsung pergi dan meninggalkan kedua teman temannya.

"Woyyy al tungguin gw" ucap James dan Raihan bersamaan.

✨✨

Terimakasih udah mampir jangan lupa vote dan komen.

ALVANYA Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang