PART 23

4 4 0
                                    

Hai readers... Kita baru bertemu lagi ya. Inces minta maaf banget ya karena baru update lagi untuk cerita ini. Sekarang-sekarang ini Inces itu lagi sibuk sama tugas sekolah jadi mohon kesabarannya ya untuk menunggu update selanjutnya 🙏🏻

Happy Reading♡

Hari ini, para murid serentak akan melaksanakan Ulangan Harian dan tentunya beberapa murid yang pintar sudah menyicil belajar terlebih dahulu. Dan sekarang tinggal tersisa waktu 10 menit sebelum Ulangan mulai.

"Grace..."

"Hm?" jawab Grace yang sedang fokus belajar untuk Ulangan yang akan dimulai sebentar lagi.

"Gue ragu nih." ujar Olivia dengan keringat dingin dan tangan yang gemetar. "Kenapa ragu ? Kamu pasti bisa kok. Hafalin aja lagi materinya."

"Tapi susah Grace..."

"Gapapa, kamu kerjain aja sebisa kamu yang penting jangan nyontek." ujar Grace. Olivia hanya bisa cemberut mendengarnya

🍂🍂🍂

Kini jam istirahat dan tentunya baru saja selesai Ulangan Harian pertama. "Grace, kamu tadi bisa gak ngerjain yang nomor 15 ?" Tanya Cindy disaat ia makan.

"Nomor 15 ? Yang Dodi dan Anwar ?" Ujar Grace. "Iya."

"Bisa kok. Tapi rada rumit jawabnya," jawab Grace. "Aku sih tadi gak bisa Grace, bingung."

"Kalo kamu gimana Liv ?"

"Pasrah aja gue mah. Yang penting lulus."

"Liv, jangan gitu dong. Kamu harus semangat. Kamu pasti bisa !" ujar Grace. "Iya kamu harus semangat Liv" timpal Cindy menyemangati.

Olivia menghela nafas berat, "Gue coba."

🍂🍂🍂

Kini di kelas Reyna and the gengs, seperti biasa mereka saling menyontek. Dan tentu saja mereka bertiga yakin akan mendapat nilai 90 an. "Hebat banget kan cara jitu gue," ujar Reyna sembari tersenyum bangga pada dirinya.

"Iya bener banget, tadi aja guru ngiranya kita lagi ngerjain ulangan beneran. Padahal... Hahahaha...."

"Iya, gue yakin dapet nilai 90 an sih,"

"Next siapin lagi ye bentar lagi," ujar Reyna. Susi dan Vania hanya mengacungkan jempol saja. Kemudian mereka bertiga segera makan sebelum istirahat usai.


🍂🍂🍂

Kini suasana kembali tegang karena sudah mulai ulangan lagi. Apalagi ulangan yang sekarang dikerjakan adalah ulangan bahasa Inggris. Tentu saja bagi beberapa murid, itu cukup lumayan susah untuk dikerjakan. Reyna mulai mengeluarkan contekannya yang ia taruh dalam jaketnya. Contekannya itu berupa penghapus. Ia mulai mengode pada Susi dan Vania untuk bersiap.


Jangan dicontoh ya readers, cukup Reyna and the gengs aja yang sesat

Bu Guru yang sedang mengawasi buru-buru mendekat pada Reyna secara perlahan. "Heh ! Kamu mencontek ya ? Keluar dari sini !" ujar Bu Guru tersebut kejam.

"Saya gak nyontek kok Bu"

"Halah bohong kamu, saya tahu kamu menyontek menggunakan penghapus kan ?" Ujar Bu Guru tepat sasaran.

ALWAYS BETTER TOGETHER Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang