-Ceklek-
"Astaga Cavi!! Bangun nak! Udah telat ini lho.. " Dengus Bunda Agnes.
"Bentar Bun. Cavi tadi baru tidur tau"
"Bangun atau Bunda panggilin ayah nih? " Ancam Bunda Agnes
"Ish!! " Mendengar ancaman sang Bunda Cavi bangun.
Ia duduk sebentar untuk mengumpulkan nyawanya. Sedangkan Bunda Agnes udah turun ke ruang makan lagi.
Setelah nyawanya ke kumpul, Cavi langsung ke kamar mandi.
"Seger juga sih ya" Ujar Cavi yang baru selesai mandi.
"Jam berapa sih? "
Cavi liat jam weker di atas meja. Seketika matanya membulat, Astaga! Sudah jam 06:50.
"SHIT!! " Cavi segera ganti baju, pakai kaos kaki, masukin bukunya asal, dan ambil kunci motor.
-Ruang Makan-
"Bun?kok lantai atas berisik banget sih. Emang ada apa? " Tanya Ayah Willie
"Biasa anakmu yah. Telat bangun lagi" Jawab Bunda Agnes
"BUNDA? AYAH? CAVI BERANGKAT DULU" teriak cavi dari ruang tamu.
"SARAPAN CAVI! "
"BYE MUACHH"
"Anak itu" Ayah Willie cuma geleng-geleng liat kelakuan bar-bar anaknya.
-SMA Griffin-
"Sialan! Telat lagi gw! " Dengus Cavi.
"Manjat aja lah ya? Lagian gerbang udh di tutup" Cavi memanjat pagar sekolah itu. Tapi baru mau turun udah ada guru yang stan by di bawah, siapa lagi kalo bukan Mrs. Seulgi.
"Mati gw!! Lupa kalo Mrs. Kang lagi patroli hari ini" Batinnya.
"Turun Caviezel" Ujar Mrs. Kang dengan nada datarnya
"Sabar Mrs. " Cavi berhasil turun dengan selamat. Tapi tidak selamat akan hukuman Mrs. Kang
"Berdiri.di.lapangan.sampai.istirahat.pratama" Ucap Mrs. Kang dengan penekanan disetiap kata
"Lho? Saya kan cuma telat 5 menit" Protes Cavi
"Itu sama aja telat Pratama! "
"Udah sana ke lapangan. Atau mau saya tambahin hukumannya? " Mendengar ancaman Mrs. Kang Cavi lari terbirit ke lapangan.
"Sialan emang tuh guru! " Gerutu Cavi sambil berdiri di lapangan.
-KRING KRING KRING-
Bell istirahat berbunyi. Membuat Cavi lega, ia sudah pegal berdiri di lapangan selama 3 jam. Menjengkelkan memang!
"BRO? " panggil seseorang
"Diem kampret! " Maki Cavi
"Bawa minum kagak lu berdua? " Tanya nya.
"Ada nih" Sosok di samping Cavi memberikan sebotol air mineral.
Cavi meminum air mineral itu dengan cepat, tenggorokannya sudah kering.
"Dah kantin" Ajak Cavi.
Cavi dan dua orang sahabatnya pergi ke kantin dengan santai.
-Kantin-
Saat Cavi memasuki kantin, riuh siswa-siswi terdengar.
"AAAAAA CAVI I LOVE YOU BABY"
"ARDYAN JANGAN GANTENG-GANTENG DONG. NENG GAK KUAT"
"ADRIAN LOVE YOU MUACHH"
Suara teriakan besar itu sudah biasa bagi ketiganya. Bagi mereka, itu hanya suara angin saja.
Cavi, Adrian duduk di bangku dekat jendela yang menghadap lapangan basket.
"Eitsss.. Lu pesen ye bang? " Pinta Adrian
"Ogah! " Tolak Ardyan
"Lu mah gitu"
"Tsk.. Iya iya" Ardyan pergi pesan makanan.
"Lu tau? Dikelas ada mubar.. " Ujar Ardian
"Sapa? " Tanya Cavi
"Noh"Adrian nunjuk ke arah pintu masuk kantin. Begitu juga dengan Cavi yang langsung menoleh ke arah sana.
Gadis cantik berambut ungu yang seperti hampir pudar, kulit putih bersih. Gadis itu mengedarkan pandangannya. Seketika pandangan gadis itu jatuh pada sosok Cavi yang masih melihatnya tanpa berkedip.
" Woy! Caviezel! OOOO JANCOK! "Teriak serta makian Adrian untuk Cavi.
" Diem napa sih! "Sungut Cavi
" Napa nih? "Tanya Ardyan yg baru saja datang dengan makanan ditangannya.
TBC
Caviezel Arsene Melviano Pratama
Remaja usia 18 tahun. Anak kedua dari keluarga Pratama. Memiliki sifat hyperactive, berandalan, nakal. Murid langganan Ruang BK.Adrian Jonathan Jovaska
Sahabat lama Cavi. Saudara Kembar Ardyan. Anak pertama(kembar yang lahir pertama) dari keluarga Jovaska. Usia 18 tahun. Sifatnya yang periang, ceria, mudah bergaul, dan bar-bar.Ardyan Jonathan Jovaska
Sahabat lama Cavi. Saudara kembar Adrian. Anak kedua dari keluarga Jovaska. Usia 18 tahun. Sifatnya pendiam, suka ngalah, dewasa, dan perhatian.
KAMU SEDANG MEMBACA
Dissident Young Master
Fiksi RemajaCaviezel Arsene Melviano Pratama. Si tampan Dissident. Anak kedua keluarga Pratama. Kesayangan kakek-neneknya Berandalan sekolah, Langganan ruang BK.