ronda malam

4 0 0
                                    

~°°~

terlihat semua lelaki sedang berkumpul di pos ronda, sedang berbincang soal ronda malam yang akan di
selenggarakan malam ini, "nah dah datang semua kan?" tanya pak rt kepada pemuda pemuda di sana, "iya pak udah datang semua" ucap banh dimas melihat satu persatu pemuda yang ada disana.

"baik,saya mengumpulkan kalian disini untuk membuat ronda malam karena kampung kita udah gak aman lagi, kemarin malam rumah asep kemalingan, bukan hanya rumah asep rumah rumah warga lain juga" ucap pak rt menjelaskan, pemuda pemuda yang ada disitu hanya mengangguk "baik, langsung aja di bagi kelompok ronda malam ini" ucap pak rt kepada bang dimas, bang dimas mengangguk "oke, malam ini yang berjaga adalah barra, abhizar, haikal, dan..asep" ucap bang dimas, asep mendengar nama nya di sebutkan dia tidak terima, dia berdiri "wahai abang ipar..asep kagak mau bersama barra abhizar dan haikal, nanti kegantengan mereka kalah dengan kegantengan asep bang"ucap asep, "dih dih najis idih idih najis gua denger nya, heh! enak ae lo bilang kegantengan gua kalah ama kegantengan lo yang bener itu kegantengan lo yang kalah ama kegantengan gua, abhizar, ama barra bilang ae lo iri" kesal haikal, rasa nya haikal ingin sekali membuang asep ke kolam buaya.

"udah udah, kalau mau berantem itu di lapangan jangan disini atuh kan mengganggu orang orang yang ada disini, ck kalian teh gimana sih seharus nya teh sesama tim itu-" belum selesai rakha bicara sudah dipotong oleh bang dimas "lo bertiga bisa diem gak sih, asep!gitu ae lo ributin" kesal bang dimas, pasal nya hanya karena masalah kecil di besar besarkan.

bang dimas berdiri dan beranjak pergi dari sana menggunakan motor, pemuda disana hanya menatap kepergian bang dimas mereka berpikir mungkin bang dimas banyak masalah, "oke, nih uang buat kalian,beli keperluan kalian untuk ronda malam nanti" ucap pak rt membagikan uang berwarna biru kepada masing masing pemuda "pak,haikal di lebihin dong kan haikal anak nya bapak" ucap haikal menggoda sang bapak untuk memberikan uang lebih untuk nya, pak rt menghela nafas nya dan mengambil uang haikal dan mengganti nya menjadi uang yang satuan nya berkurang itu uang 10.000 "pakk, jangan bercanda dong ya udah mana uang 50.000 tadi" ucap haikal kesal dengan bapak nya, pak rt tertawa jahil.

akhir nya pemuda pemuda yang ada disitu bubar dan tinggal lah abhizar, barra, asep, dan haikal mereka berempat berjanjian untuk membeli keperluan nya bersama, mereka berjalan menuju toko koko cahyo.

di pertengahan jalan, mereka bertemu dengan seorang lelaki yang berpakaian layaknya perempuan, memakai rok mini dan memakai baju yang kurang bahan, haikal,asep,barra,abhizar melihat itu akhhh mereka seperti melihat lelaki itu terus menggoda lelaki lelaki yang normal berjalan melewati nya.

"bang ayo sama adek bang, adek masih peraw*n lochh" sembari bergoyang menggoda, tak selang berapa lama kemudia ada seorang anak kecil tak sengaja menyenggol lelaki itu sampai akhir nya lelaki itu berteriak "WOI!" sontak semua orang yang ada disana terkaget kaget pasal nya suara lelaki itu sangat besar, abhizar, haikal, barra, asep juga terkejut wah bisa bisa nya yang tadi mirip perempuan setelah disenggol oleh anak kecil berubah menjadi tegas, itu sangat mengerikan.

mereka berempat bergegas pergi menuju toko koko cahyo, sesampai mereka disana disambut oleh rendy yang sedang mencuci moto di depan toko papa nya "assalamualaikum rendy" ucap ketiga pemuda itu , "ASSALAMUALAIKUM RENREN"ucap salam teriakan dari haikal, "waalaikumsalam, gue kagak tuli ye pendengaran gue masih baik jangan teriak teriak napa lo, mau gue siram hah?!" ucap rendy kesal, setiap haikal ke toko papa nya rendy, rendy harus menyiapkan golok kalau tidak telinga nya akan meledak, tapi sekarang dia lupa membawa golok.

"hehe maap"haikal meminta maaf kepada rendy "hedeh, eh barra abhizar, lah ada asep gue kira lo di gebukin emak lo ampe lo sakit ternyata kagak" ucap rendy, asep menatap sinis rendy "kamu jangan sokap deh sama saya" ucap asep "haikal, ambil golok gih, kesal gua ama ni anak satu"marah rendy.

Awal Dan Akhir Cerita KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang