Happy Reading
●
○
●
○
●Sudah hampir satu minggu mereka hanya tinggal berdua, tidak ada perubahan sama sekali. Jarak mereka semakin jauh, tidak ada tegur sapa bahkan sama-sama tidak peduli apa yang mereka lakukan, sedang apa, dimana, sudah pulang atau belum mereka masa bodoh.
Seperti hari ini, Sinb yang telat bangun mengakibatkan ia juga telat datang sekolah bahkan dihukum.
Saat Sowon berada dihadapan Sinb, Sinb menatap Sowon tak suka sedangkan Sowon sendiri tak peduli, ia segara memberikan buku dan pena kepada Sinb untuk mencatat nama nya sendiri dibuku khusus murid terlambat. Sinb mengambilnya dengan kasar lalu mengembalikannya lagi tak kalah kasar, semua murid sedikit terkejut melihatnya.
"Awas aja lo dirumah gue yang bakal nyiksa lo!."
.
."Yak !! SINB !!! BUKA PINTU NYAAA !!."
Teriak Sowon dari dalam kamarnya. Sedangkan Sinb tertawa bahagia dibalik pintu."Byeee!! Gue mau pergi, selamat menikmati seharian dikamar." Ucapnya, lalu meninggalkan kamar Sowon dan tak mempedulikan teriakan Sowon berulang kali.
"YAK !! SINBIAAAAAHHHHH !!!!!."
"Non mau kemana ?."
"Mau main sama temen, kenapa ? Bibi mau pulang ?."
"Iya non, itu makanan udah bibi masakin kalo udah dingin tinggal panasin aja nanti ya."
"Okeee hati-hati bi."
"Tapi non, itu kenapa non Sowon teriak ?."
"Biasa. Udah sana kasian anaknya nungguin kan di depan ???." Sinb terus mendorong tubuh asisten rumah tangganya.
Khusus hari libur asisten rumah tangga memang hanya bekerja setengah hari.
Dengan wajah bahagianya Sinb menjalankan mobilnya menuju tempat pertemuan dengan para sahabatnya untuk menghabiskan hari liburnya.
Tak butuh waktu lama ia sudah sampai dan disambut oleh teman-temannya.
"Lama banget Lo mbih."
"Biasa ngurus nenek lampir dulu." Ucapnya sambil mendudukkan dirinya di salah satu kursi kosong.
"Udah gak usah mesen lagi, kita udah pesenin makanan sama minuman favorit lo."
"Kalian emang terbaik." Ucap Sinb sambil menepuk pundak Eunseo dan Suji. Dan mereka berdua merotasikan kedua mata mereka.
"Sampai kapan Lo ngejahilin Kak Sowon ? Dia baik setau gue, dia temenan sama sepupu gue."
"Mana ada, ngeselin iya nenek lampir itu. Kemarin gue kesiangan dan dia gak ada sama sekali ngebangunin gue. Akhirnya kena hukum lagi."
"Bukannya lo udah biasa kena hukum ?."
"Ck !."
"Lo apain kak Sowon ?."
"Gue kunci dia dikamar. Hahahaa." Membuat mulut kedua temannya menganga, dan menggelengkan kepala mereka mengetahui kelakuan temannya.
"Lo gak kasian, nanti dia kehausan sama lapar gimana ?."
"Masa bodoh."
Sedangkan Sowon dikamarnya hanya bisa menatap layar televisi dengan wajah kesalnya, bagaimana tidak handphonenya diambil oleh Sinb dan ia tak bisa meminta bantuan.