"Assalamualaikum.." Melangkah masuk ke dalam rumah .
"Waalaikumusalam balik dah bang . " Bersalaman dengan baba lalu mengambil office bag di tangan baba .
Aniq , Nia dan Airis menuju ke arah Baba dan bersalaman .
Baba melemparkan senyuman kepada anak dan menantunya .
"Haah harini meeting habis awal . " Menapak ke arah sofa .
Aniq melabuhkan punggung di sebelah baba .
"Baba. Aniq masuk office esok yer . "
"Ehh Nia dah betul-betul sihat ke? " Bangun dari sandaran dan memandang ke arah Nia .
"Baba Nia dah okay dah . "
"Ermmm takpelah kalau Nia kata macam tu . Tapi kalau Nia tak sihat , bagitahu Aniq boleh cuti ." Ujar Baba mengambil berat keadaan menantunya .
"Yang tu Baba jangan risau . " Pinta Aniq .
"Tengku makanan dah siap ." Panggil bibik Ani setelah makanan semua siap dihidang .
Semua menyusul ke ruangan makan untuk santapan tengahari .
Selesai makan Airis bersuara .
"Abang .. Boleh tak Kak Nia teman Airis pergi shopping ? "
Aniq memandang Nia kemudian memandang kembali Airis .
Aniq menjongket kening sebelahnya . "No .." Pinta Aniq .
"Whyyyyy...." Airis bertanya kesal .
"Kalau nak bawa Kak Nia . Abang kena ikut sekali . " Jeling Aniq .
"Mama tengok abang ...." Ngadu Airis .
Mama menggelengkan kepala . "Mama tak tahu ... Kak Nia kan wife abang so he's has a right over her ."
Airis memuncungkan bibir .
Nia hanya mampu tersenyum melihat usik - mengusik dua beradik .
"Yer lah Abang ikut ." Pinta Airis tanda give up bertekak dengan Abang nya .
"Nia ...Aniq ... Baba naik atas dulu yer.."
Menolak kerusi kebelakang lalu beredar dari meja makan ."Okay baba . "
Nia menggangguk kepala .
Mama turut mengatur langkah mengikuti baba .
"Pssttt..pstttt .." Panggil Aniq .
Jelingan maut diberi ke arah Aniq . "Apa Abang ni ? "
"Alaaa jangan lah merajuk . Dah lah pergi lah bawa Kak Nia . Tapi promise ehh jangan nak gatal-gatal . "
"Okayyy I promise ." Airis mengangkat tangan tanda promise .
"Kak Nia . Airis naik siap-siap kejap ."
"Okay ." Balas Nia .
Dengan pantas Airis naik ke bilik .
Aniq dan Nia menuju ke sofa .
Mereka duduk bersebelahan .
"Awak betul ke tak nak ikut ? " Memandang wajah Aniq yang ralit menonton kaca tv .
Aniq memusing badannya mamandang wajah Nia .
"Takpe lah . Dear pergi jelah spend time dengan Airis . "
"Okay kalau macam tu dear siap-siap kejap . "
Mereka tiba di Pavillion .
Airis memimpin tangan Nia .
YOU ARE READING
Our Destiny
RomanceIncomplete (Ongoing) Is it my fault choose you as my Angels?Answer my question Nia Dinara. -Tengku Aniq Nurhan Being you wife is a dream every single women's . -Nia Dinara 🚫Don' t steal my ideas