__Graduation__

5 0 0
                                    

Hiruk pikuk memadati sekolah SMA NUSA BANGSA pagi hari ini,
Orang tua wali murid mulai berdatangan memadati gedung di samping sekolah tersebut.

Senja gadis yang tengah duduk di bangku barisan paling depan tampak tersenyum manis saat namanya di panggil ke atas panggung, ya gadis itu akhirnya lulus dengan nilai terbaik mengalahkan satu angkatannya.
Tampak semua murid ikut tersenyum bangga saat gadis itu menyampaikan pidatonya.
"Terima kasih untuk semua guru dan teman teman yang amat sangat saya hormati dan sayangi, tanpa kalian mungkin saya masih menjadi senja yang tidur saat jam pelajaran berlangsung, tanpa kalian mungkin saya masih menjadi senja dengan kebiasaan kebiasaan buruknya. Dan untuk om dan tante saya terima kasih untuk tetap mendukung saya selama ini."
Senja tersenyum menatap ke arah pria dan wanita paruh baya yang duduk di antara wali murid yang lain, keduanya menatap senja dengan haru dan bangga.

"Tanpa kalian saya bukan siapa siapa Sambung senja mengakhiri pidatonya."

"Udah gue duga sih lo bakalan tetap jadi nomer satu".

Senja menatap sekilas laki laki yang baru saja duduk di sampingnya lalu tersenyum bangga.

"Ya dong, dan lo tetep nomer dua" ejek senja

Laki laki itu tersenyum lalu mengacak acak rambut senja sampai gadis itu menggerutu kesal.

" nggak apa apa kok nomor dua yang penting masih nomor satu di hati lo"

"Ish rafa apasih malu tau".

Pipi senja tampak bersemu merah semakin membuat rafa tampak bersemangat menggodanya.
Ya laki laki tersebut bernama RAFA PRADITA UNTARA ia satu angkatan dengan senja dan hari ini mereka merayakan kelulusan bersama.
Rafa dan senja sudah berpacaran sejak kelas 1 SMA, mereka adalah couple favorit di sekolahnya.
Rafa dengan title ketua osisnya sedangkan senja adalah siswi berprestasi dengan tampilan cuek yang menjadi khasnya.
Keluarga mereka sudah saling mengenal , hanya saja senja belum pernah bertemu ayah rafa sama sekali begitupun dengan rafa yang belum pernah bertemu dengan ayah senja.
Ayah rafa maupun ayah senja hanya tahu kalau mereka berdua berpacaran karena mereka saling bercerita satu sama lain, mungkin karena ayah mereka sama sama sibuk bekerja di luar negeri.

" sayang, om sama tante lagi buru buru kamu ke makam sendiri nggak masalah?" Ucap tante lidya

Senja tersenyum lalu mengangguk.

" nggak masalah kok tante, tante pulang aja nanti keburu om telat ke kantor"

"Hati-hati ya" sambung senja sedikit berteriak.

Rafa yang semula ingin pamit pulang juga buru buru mengurungkan niatnya saat mendengar senja ingin ke makam.

"Yuk naik gua anter" ucap rafa semangat

SINAR SENJATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang