21.Mine

236 5 0
                                    

"Ka"panggil riko saat mereka sedang berada dikantin rumah sakit.

"Hmm"

"Gue semalam ke panti dan bu nira bilang sama gue kalau ada yang mau adopsi aurora.tapi,bu nira kasih lo waktu selama 2 minggu kalau lo masih belum ada keputusan buat adopsi aurora terpaksa bu nira kasih aurora ke calon orangtua yang lain"ucap riko yang sebenarnya tau Azka ingin cepat-cepat mengadopsi aurora tetapi melihat kondisi Laura sekarang ia ragu Azka akan segera memberitahu Laura tentang ini.

"Hah,kamu tau kondisi Laura sekarang.saya hanya takut kandungannya akan terganggu jika dia stress apalagi jika dia tau siapa aurora"ujar Azka membuat riko menganggukkan kepalanya pelan.

"Gue tau.tapi,ini udah keputusan bu nira ka.oh gimana kalau lo kasih tau Laura pelan-pelan"ucap riko membuat Azka menghela nafasnya berat.

"Rik,saya saja masih bingung dari siapa Laura tau risa dan sekarang kamu menyuruh saya untuk memberitahunya tentang aurora."ucap Azka yang tidak ingin Laura stress.

"Trus gimana?2 minggu loh ka_"

"Hah,beri saya waktu sampai keadaan Laura benar-benar baik."

"Kapan?lo harus tanggung jawab ka,lo udah buat anak sekecil aurora kehilangan orangtuanya"

"Iya saya tau,saya faham riko.rasa bersalah ini masih terus menghantui saya,secepatnya saya akan mengadopsi aurora walaupun Laura tidak mengizinkannya"

"Oh iya btw,aurora minggu depan ulang tahun lo mau dateng??"

"Ah iya saya lupa,jangan lupa belikan cake dan mainan untuknya.saya pasti akan datang bersama Laura"

"Oke"

~~~~~~

Beberapa hari berlalu Laura sudah dibolehkan pulang tetapi dengan syarat ia tidak dibolehkan untuk kerja terlalu berat dan jangan sampai kelelahan,membuat Azka semakin binggung untuk memberitahu Laura tentang keputusannya untuk mengadopsi aurora.

"Laura"panggil Azka karna Laura dari tadi hanya diam.

"_"Laura hanya melihat kearah Azka.

"Laura,saya_"azka menghentikan ucapannya ia binggung harus bagaimana,disatu sisi ia ingin cepat-cepat mengangkat aurora sebagai anaknya tetapi,disisi lain Azka juga harus memikirkan kesehatan Laura apalagi Laura baru dibolehkan pulang dari rumah sakit.

"Apa?ada yang mau kamu omongin sama aku??"tanya Laura saat sedang diperjalanan pulang.

"Tidak,tidak ada"

"Ngomong aja,aku gpp kok"

"Maaf jika keputusan saya membuat kamu tersinggung tetapi,saya sudah memikirkannya jauh sebelum kita menikah"

"To the point mas"pinta Laura.

"Saya ingin mengadopsi anak"ucap Azka membuat Laura diam.

"Adopsi??anak??kamu gak percaya kalau anak yang ada dikandungan aku anak kamu?oh atau kamu fikir ini anak alman ya?mas,aku sama alman_"

"Bu-bukan,bukan itu maksud saya.saya ingin mengadopsi anak karna saya_"azka binggung harus dari mana ia menjelaskannya kepada Laura.

"Kamu gak mau punya anak dari aku?seharusnya kamu bilang dari awal,oh tapi,bukannya kamu yang pengen banget punya anak?atau anak itu anak kamu sama perempuan lain?kamu selingkuh,berapa kali sih kamu nikah?aku yang keberapa mas?atau itu anak hasil perselingkuhan kamu sama shinta tapi kamu buang karna risa_"

"Tidak,Laura bukan seperti itu.aurora dia anak korban yang saya tabrak tiga tahun lalu"

"Trus kenapa baru sekarang kamu mau adopsi dia?aku lagi hamil mas,kamu gila atau gimana hah?lagian kenapa gak kamu kasih keluarga orang tuanya aja?atau suruh orang lain adopsi dia?jangan kamu,kamu bentar lagi mau jadi papa,ini anak kamu loh mas.mas_"

Mine Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang