Sepi.
Kosong.
Sakit.
"apakah ada yang menganggapku keluarga?"
"TIDAK ADA, DASAR BODOH!"
"aku hanya ingin mendapatkan kehangatan keluarga"
'kosong'
Pukulan, teriakan, darah, sikaaan. Itu lah makananku sehari-hari, aku tidak pernah merasakan kehangatan atau apapun itu.
Oh ayolah, aku hanya ingin mendapatkan keluarga yang harmonis!.
"apa aku bunuh diri saja ya?"
'bodoh' lagipula kalau aku bunuh diri, orang tuaku bukannya menangisi ku malah mencaciku.
"dasar anak payah!"
"cih lemah"Ya. Begitulah hidupku, setiap hari hampir diambang kematian.
Tapi yang terus mengganjal di pikiranku adalah..
Bukankah kita keluarga?, kenapa malah mencaci maki keluarga sendiri?, apa aku punya salah?.
Mereka keluarga atau bukan sih?
Bagaimana dengan kakakku?
Baiklah akan ku ceritakan.
Kakak pertama ku bunuh diri. Dia bunuh diri dari jendela apartement kami. Badannya hancur. Banyak darah dimana-mana. Bahkan tulangnya saja mungkin masih ada sampai sekarang.
Bagaimana reaksi orang tuaku? Mereka pura² sedih!, ketika orang² sudah meninggalkan rumah kami, orang tuaku langsung berkata.
"dasar anak payah"
Rasanya ingin menampar, tapi saat itu kakak ke dua ku mencegah ku. Ya, tapi kalau tidak ada kakak ku masalahku lebih banyak sih.
Kakak ke tiga..
Kakak ke tiga ku bunuh diri juga.
Dia gantung diri tepat di kamar nya, namun sepertinya dia juga sempat menusuk dirinya sendiri menggunakan pisau.Karena saat aku melihat, banyak sekali bercak darah di tembok kamarnya.
Dan juga aku menemukan pisau yang hanya diselimuti darah tertancap di perutnya.Mau tau reaksi kedua orang tuaku?
Mereka tidak memberitahukan ini ke publik!.
Mereka mengubur sendiri jasad kakak ku di taman belakang.
Sambil berkata.
"dasar, jadi anak menyusahkan sekali sih!"
Huhh, aku harus mengingat kata² kakak ku yaitu 'sabar'.
Kakak kedua..
Kakakku yang kedua hilang entah kemana.
Tapi sepertinya dia kabur dari rumah.
Meskipun begitu aku tidak membencinya.Sebenarnya kakakku juga mengajakku untuk pergi bersama, namun aku menolak dengan alasan yaitu.
"kalau aku pergi nanti di rumah bakal repot urusannya"
Ya. Sekarang aku tidak tahu bagaimana keaadaan kakakku, pasalnya dia belum mengabariku sama sekali.
Aku hanya bisa berdoa kepada kami-sama agar kakakku selamat dan bisa dipertemukan kembali.
Tapi..
DENGAN LANTANGNYA ORANG TUA KU,
MALAH MENYEBUT KAKAKKU MENINGGAL!.aku yakin kakakku masih hidup..
Yaa,
Semoga saja..
See you next chapter~
KAMU SEDANG MEMBACA
MY FAMILY?||HINATA SHOYO
Jugendliteratur-akhirnya, aku bebas ••• ☞character milik ©haruichi furudate [TAHAP REVISI] ☞GENRE HAREM, ACTION, AND DRAMA