Tania Dan Zydan Resmi Menikah?

4 2 0
                                    

Zydan memasangkan cincin ke jari Tania dan Tania pun memasangkan cincin ke jarinya Zydan. Setelah itu, mereka tanda tangan suratnya dan selesailah acara pernikahan mereka. Zydan dan Tania menyalami para tamu dengan senyum bahagia.

"Nak, jaga dirimu baik-baik ya," ucap Diana sambil memeluk Tania.

"Iya ibu. Aku akan menjaga diriku dengan baik" Tania membalas pelukan ibunya, "Ibu jangan sedih dong," ucap Tania sambil menyeka air mata Diana.

"Baik-baik di sana ya, nak," ucap Rio sambil memeluk Tania.

"Iya, ayah. Aku akan jaga diri," Tania membalas pelukan Rio, "Jagain ibu ya, ayah," ucap Tania lirih.

"Iya, nak. Pasti ayah akan jagain ibu kamu," ucap Rio sambil tersenyum.

"Jaga diri ya, kak," ucap Safira sambil memeluk Tania.

"Iya dek, kakak akan jaga diri kok," ucap Tania sambil nemeluk Safira.

"Jaga diri ya adikku sayang," ucap Reno sambil mencubit hidung Tania.

"Ih, abang suka banget cubit hidung aku," ucap Tania sambil memeluk Reno.

Reno membalas pelukan Tania, "Karena abang pasti kangen cubit hidung kamu," ucap Reno sambil tertawa.

"Nanti kalau Tania rindu, saya pasti akan bawa Tania kesini lagi jadi ayah, ibu, bang Reno, dan Safira. Tenang aja ya," ucap Zydan sambil tersenyum.

"Iya nak, ayah serahkan anak ayah ini ke kamu ya Farel. Jaga dia baik-baik ya," ucap Rio sambil menepuk pundak Zydan.

"Iya, ayah. Aku akan menjaga putri ayah sebaik mungkin," ucap Zydan sambil tersenyum.

Setelah berpamitan mereka pun pergi ke bandara untuk pergi ke Swiss.

"Sayang kita boleh gak pergi ke kampungku aja? Aku ingin bertemu pada keluargaku," ucap Zydan meminta izin.

"Oh, tentu saja. Aku malah senang, berarti aku bisa menemui mertuaku," ucap Tania senang.

"Makasih ya sayang," Zydan memeluk Tania dan bicara dalam hati, _'Dasar gadis polo, mau aja dibodohi hahaha,'_ Zydan tersenyum sinis.

Mereka pergi ke kampungnya Zydan, dan sebelum melakukan penerbangan Zydan sengaja merusak kartu SIM Tania agar dia tidak bisa menelpon keluarganya lagi sekaligus agar keluarganya tak bisa melacak keberadaan Tania. Sebelum menikahi Tania, Zydan sengaja menyuruh ibunya pulang ke kampung agar lebih gampang untuk menyakiti Tania.

"Nah, kita udah sampai deh," ucap Zydan.

"Ini tempatnya?" tanya Tania.

"Kenapa? Apakah kamu tidak suka?" tanya Zydan.

"Oh, tidak. Aku suka kok," ucap Tania sambil tersenyum.

"Oh, ya udah. Kita masuk aja yuk. Tapi maaf ya, ibuku gak bisa datang tadi," ucap Zydan merasa bersalah.

"Iya, tidak apa-apa kok sayang," ucap Tania sambil tersenyum tipis.

Mereka berjalan menghampiri rumah Zydan.

"Assalamualaikum, ibu," ucap Zydan mengucapkan salam.

Dinda membuka pintu, "Waalaikumsalam, nak," Dinda melihat Tania sambil tersenyum, "Apakah dia menantu ibu nak?," tanya Dinda.

"Iya, bu. Ini Tania, menantu ibu," ucapnya sambil tersenyum.

Tania menyalimi Dinda, "Iya, bu. Nama saya Tania," ucap Tania sambil tersenyum.

Dinda menepuk bahu Tania, "Iya, nak. Kamu orangnya sangat sopan. Beruntung sekali anak ibu bisa mendapatkanmu," ucap Dinda tersenyum.

"Ibu bisa aja," ucap Tania tersipu malu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 06, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

ZYNIATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang