Case 2

17.6K 639 68
                                    

Di siang hari yang panas di London, matahari terjaga di peraduannya tampak tak mau berpindah. Terlihat dari kejauhan ada kerumunan orang di tepi Vauxhall Bridge. Tori yang kebetulan lewat penasaran dan menghampirinya.

"Oh Miss. Tori! Kebetulan sekali anda datang. Kiranya anda mau membantu kami?" kata Hamilton, polisi setempat.

"Ada apa Mr. Hamilton?" tanya Tori

"Pembunuhan Tori, pembunuhan! Kami tak menemukan apapun sejak pukul 8 pagi tadi"

"Dari jam 8? Sampai tengah hari bolong begini kalian tak menemukan apa-apa barang satu petunjuk pun?" tanya Tori sarkastik

"Ya kami belum. Jadi bisakah kau turun tangan?" kentara sekali Hamilton menahan jengkelnya.

"Okay, aku lihat sebentar mayatnya"

Tori membungkuk di sebelah korban, terlihat meneliti setiap inci tubuh korban. Korban adalah seorang gadis yang cantik. Terdapat luka tusuk tepat mengenai jantungnya. Patut membuatnya tewas seketika. Pakaian korban necis.. rapi.. Sepertinya korban janji bertemu dengan seseorang. Tori mengendus wajah korban, pakaiannya dan rambutnya hingga berhenti di kerah jaket korban, ujung kerahnya terdapat sedikit bau alkohol terlalu sedikit bagi para polisi Scotland Yard untuk menyadarinya. Sisanya, Hamilton benar tidak ada apapun disana.

"Mr. Hamilton, kau boleh membawa mayatnya pergi. Aku ingin kerumahnya sekarang."

Hamilton menuruti kemauan Tori dan segera mengantarnya ke rumah korban. Korban tinggal tak jauh dari TKP sehingga tak butuh waktu lama untuk sampai di rumahnya. Di perjalanan Hamilton menceritakan data diri korban.

Palmer 24 tahun, dari keluarga pelaut. Sejak kecil berada di lingkungan pelaut. Hobinya bermain komputer. Dia dan beberapa temannya membentuk club pecinta komputer. Dia pernah dekat dengan lelaki satu clubnya bernama Alais. Tetapi hubungan mereka kandas karena orang tua Palmer tak setuju dengan Alais. Belakangan ini dia dikabarkan dekat dengan beberapa lelaki. Bruce seorang pemabuk yang menggilainya, Nico seorang anak petinggi Inggris yang berani melakukan apapun untuk mendapatkan cintanya, Gobbert seorang mantan napi anak teman ayahnya dulu dan Loki teman clubnya dan terakhir bahkan Jonathan Anderson sang pengusaha muda yang kaya dan merupakan anggota clubnya juga. Dikabarkan malah dia akan segera menikah dengan Jonathan Anderson. Tapi ada gossip miring juga kalau dia masih mencintai Alais. Saking sukanya Bruce dan Nico sampai bergabung dalam klub komputer korban.

Sampai di rumah korban, Tori mulai meneliti segala sudut sampai dia menemukan sebuah kertas putih di atas meja. Kertas yang memang dia cari-cari, sebuah surat. Dia kembali mengendus dan senyumnya mengembang. Surat itu isinya aneh. Begini :

5,1 3,1 7,3 7,1 8,1 1,2 8,2 7,1 3,2 8,1 4,3 1,2 7,1 2,3 6,2 1,2 9,2 9,2 5,3 4,1 8,1 3,2 5,2 3,1 7,3 1,2 9,2 1,2 7,3 8,1 6,3 8,1. 5,3 4,1 7,1 3,3 3,1

Hamilton melongo tak mengerti. Tori malah menaruh lagi surat itu lalu mencari sesuatu. Tori mengambil sebuah buku dari tumpukan paling atas di meja Palmer, buku seperti diary. Lembar pertama isinya :

Lihat lagi keyboardmu kalau lupa. Perhatikan angka dan baris atau kolom.

Lembar ke 2 :
1,2 = A ingat baik-baik.

Lembar ke 3 kosong, ke 4 kosong dan lainnya juga kosong.

Tori kembali menekuni surat tadi. Sesaat setelah itu Tori menyuruh Mr. Hamilton untuk menahan pelaku dan menjelaskan bagaimana kesimpulan-kesimpulan yang didapatnya.

Bagaimana bisa?
Apa yang Tori dapatkan?
Siapa pelakunya?

Note: Ini... Lumayan lah ya...

Book of Case (Riddle)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang