Protagonis Wanita Dengan Kekuatan Super, Sangat Ganas

Bab 72: Perasaan Cinta

Gelombang di mata gadis itu berdesir, membuatnya tampak menggoda. Pada saat ini, mereka memancarkan cahaya yang menyala-nyala karena kebahagiaan.

Mulut Lu Ye terasa sedikit kering. Dia tidak bisa menahan sensasi hangat di hatinya.

Dia menatap lurus ke arah malaikat kecilnya.

Gu Yan tidak memperhatikan keanehan Lu Ye, karena, pada saat ini, dia tercengang oleh kabar baik utama dan karenanya sangat bersemangat.

Melihat gadis kecil ini bahagia saat dia bersinar dengan cahaya, Lu Ye menatapnya dengan penuh kasih. "Ujian itu sangat berat. Bahkan mereka yang lulus dari Akademi Dasar tidak akan bisa lulus dengan mudah. Jangan menangis ketika kamu gagal."

"Aku pasti akan lulus!"

Gadis itu menjadi lebih cantik saat dia menunjukkan lebih percaya diri.

Lu Ye tidak bisa mengalihkan pandangannya. Dia melanjutkan, "Tentu, ketika kamu lulus, kamu harus membawaku pulang untuk melihat orang tuamu."

Senyum di wajah Gu Yan membeku seketika.

"Kita akan membicarakan ini lain kali," katanya dengan jelas.

Gu Yan tidak akan membawa Lu Ye kembali untuk melihat Zhang Lan dan yang lainnya. Adapun keluarga aslinya, keluarga Bai, mereka bahkan lebih asing baginya.

Tidak ada gunanya melihat mereka.

Pada saat ini, bel asrama berbunyi. Gu Yan menghela nafas dan berkata, "Aku akan kembali."

Lu Ye baru saja menyadari bahwa ibu angkat Gu Yan adalah orang seperti itu, dan dia tidak benar-benar tahu di mana keluarga aslinya.

Dia benar-benar bodoh karena mengucapkan kata-kata itu sebelumnya.

Kapten Lu merasa menyesal. Dia tidak berpikir dia akan menjadi padat. 'Mengapa berkencan dengan seseorang lebih sulit dari pada mengikuti tes untuk menjadi Prajurit Super?'

Dia mengatakan hal yang salah, dan dia tidak tahu harus berkata apa untuk membuat Gu Yan merasa lebih baik. Lagi pula, menyebut ibu angkatnya lagi hanya akan membuatnya kurang bahagia.

Meskipun dia tidak ingin mengirim malaikat kecil itu kembali ke asramanya seperti ini, dia masih mengangguk dengan cemberut.

Mereka berjalan kembali ke asrama. Ketika mereka hendak berpisah, Gu Yan memperhatikan bahwa Lu Ye tampak sangat sedih. Jika dia memiliki telinga anjing, mereka mungkin akan terkulai sekarang.

'Apakah dia kesal dengan apa yang dia katakan sebelumnya?'

Gu Yan merasa semua hangat di dalam saat melihat Lu Ye berperilaku seperti anak laki-laki besar. Dia juga merasa itu cukup lucu pada saat yang sama.

Dia berkata, "Setelah pelatihan selesai, kita bisa pergi dan mendaki gunung bersama?"

"Hmm? Kamu tidak marah?" Ini baru disadari Lu Ye sekarang.

Sebagai tanggapan, Gu Yan tersenyum. Matanya bersinar terang saat dia menyipitkannya.

"Anda bodoh!"

Setelah ucapan itu, dia berlari menuju asrama wanita.

Setelah menempuh jarak yang pendek, Gu Yan menyadari bahwa jaket Lu Ye masih menempel padanya, jadi dia berbalik. Dia melihat Lu Ye masih berdiri di sana dengan tangan di sakunya. Bahkan ada senyum di sudut matanya ...

Gu Yan berlari kembali dan menjejalkan jaket ke tangan Lu Ye dan berkata, "Kamu masuk angin malam ini, jadi minumlah air hangat ketika kamu kembali."

"Aku patuh, istri!"

'Bukankah itu "malaikat kecil" sebelumnya? Mengapa itu berubah menjadi "istri" begitu cepat?'

Wajah Gu Yan terasa sedikit panas. Dia memelototi Lu Ye dan lari.

Kali ini, Gu Yan tidak melihat ke belakang. Dia tidak tahu berapa lama orang itu berdiri di sana. Dia hanya berlari kembali ke asramanya. Bahkan ketika dia membuka pintu, dia masih merasa telinganya panas. Sepertinya ada kelinci yang melompat-lompat di dadanya.

'Apakah ini rasanya jatuh cinta?'

"Oh, bukankah ini kecantikan militer kita sendiri? Kupikir kau tidak akan kembali malam ini."

Nada sinis ini milik Zhang Cuihua tanpa keraguan.

Sudut mulut Gu Yan terangkat sedikit. Dia meretakkan buku-buku jarinya. "Rekan Zhang Cuihua, saya tidak percaya saya mempelajari taktik penaklukan sebaik yang Anda lakukan sebelumnya dalam pelatihan. Bagaimana kalau kita berdebat sedikit? "