"Kok gw deg deg an gini ya" monolog Sunoo seraya mengelus dadanya berulang kali
Dirinya kini tengah berada di depan restoran mewah atas ajakan Heeseung tempo hari melalui telepon.
"Duh ni jantung ngapa dah, padahal hampir tiap hari gw ketemu pak Heeseung masak kali ini jadi agak tremor gini sih gw. Mana tiba tiba mules, gw pulang aja kali ya?"
Sunoo memutar badan, namun tetap diam. Masih berperang dengan pikirannya antara tetap memasuki resto tersebut lalu bertemu dengan atasannya atau pulang ke rumah.
"Tapi masak pulang sih, gak enak dong sama pak Heeseung" tanpa sadar Sunoo menggigiti ujung jari jempolnya tanda gelisah.
"Terobos ajalah anying, moga aja jantung gw kagak meledak. Amin dah"
Kini Sunoo dengan mantap mulai melangkahkan kaki berbalut sneakersnya memasuki restoran.
Sengaja melangkah pelan sembari memindai seisi ruangan untuk menemukan keberadaan Heeseung.Namun sepersekian detik yang di tangkap malah seseorang yang amat sangat Sunoo kenali hanya dengan melihat perawakannya saja.
Seseorang tersebut tengah menunduk sembari memotong steak yang di pesannya.Lalu ketika mata mereka berdua beradu seseorang tadi yang tak lain adalah Sunghoon melempar senyum lebar lebih dulu.
Seakan yakin bahwa dirinya memang akan bertemu dengan si pemuda Kim.Sunoo agak heran, ia berjalan mendekat ke arah Sunghoon.
"Haiii Sunoo" sapa Sunghoon
"Kak Sunoo anjir, yang sopan" ucap Sunoo yang hanya di balas gedikan bahu oleh Sunghoon
"Btw, lo ngikutin gw ya?" Cerca Sunoo
"Fitnah aja lo. Orang yang duluan disini gw, jangan jangan malah lo lagi yang ngintilin gw. Ngaku gak lo"
"Idih sok artis"
Sunghoon memasang senyum kemenangan setelah berhasil membuat Sunoo jengkel.
Tak berselang lama muncul Heeseung menghampiri Sunoo.
"Lho Sunoo, kok gk cari tempat duduk dulu?" Tanya Heeseung, lalu beralih melirik sekilas pada Sunghoon.
Sunghoon yang sadar akan hal tersebut merubah raut wajahnya seketika, kembali memfokuskan diri pada makanannya.
Namun tetap memasang pendengaran terhadap mereka."Ehh pak Heeseung, ini baru mau nyari tempat duduk" ucap Sunoo malu malu, yang membuat Sunghoon mencibir diam diam.
"Yaudah ayo, kita duduk di pojok sana aja" ajak Heeseung sembari merangkul mesra pundak Sunoo.
Jujur saja, Sunghoon merasa kesal melihat kedekatan antara Sunoo dengan Heeseung. Dirinya seakan tidak rela jika ada orang lain yang dekat dengan pemuda tersebut.
Sesekali kepalanya ia lengokan ke arah keduanya yang memilih tempat agak jauh di belakang dari posisi Sunghoon.
Mulutnya mendecih mendapati keduanya tampak asik bercengkrama, bahkan tertawa ringan yang membuat Sunghoon seakan terbakar api cemburu.
Namun keberadaannya disini bahkan ia yang merencakan ketika dengan sengaja menguping isi pembicaraan Sunoo tempo hari. Lalu bukan salah siapapun jika dirinya mendadak merasa kesal.
Steak yang Sunghoon pesan beserta minumannya telah habis, namun rasanya pemuda tersebut masih enggan untuk meninggalkan restoran.
Tentu saja karna Sunoo -sosok yang ia ikuti- masih berada di tempat.Dengan demikian Sunghoon hanya berpura pura memainkan ponselnya, hingga ekor matanya mendapati Sunoo dan Heeseung yang berjalan menuju pintu keluar resto.
Segera ia melangkahkan kaki dengan tergesa sembari mengenakan jaket jeansnya.Sunghoon mengekori keduanya pelan pelan. Membawa mobil miliknya melaju dengan hati hati di belakang mobil Heeseung yang kini telah berhenti di depan gerbang rumah Sunoo.
Sunghoon lantas memberhentikan mobilnya agak jauh dari mereka, keluar lalu bersembunyi di balik pohon besar selagi matanya mengamati pergerakan Sunoo dan Heeseung yang masih berada di dalam mobil.
"Wah wah, ngapain dah tu mereka tatap tatapan. Mana deket lagi wajahnya" Sunghoon tanpa sadar mendekat ke arah mobil milik Heeseung.
Diketuknya kaca mobil tersebut, membuat dua insan yang sedang berada dalam dunianya sendiri merasa terusik.
Sunghoon hanya memperlihatkan sebelah tangannya sembari menggenggam rangkaian bunga yang entah sejak kapan ia dapatkan.Kibasan tangan dengan kerlingan mata jengah Sunghoon dapatkan dari Heeseung. Sedangkan Sunoo tersenyum canggung.
Selang beberapa detik setelah tangan Sunghoon menghilang, mereka hendak kembali melanjutkan kegiatan yang sempat terganggu.
Hingga ketika wajah keduanya sudah tinggal berjarak beberapa centi saja, bahkan Sunoo sudah sepenuhnya memejamkan mata. Sunghoon kembali mengetuk kaca masih menggenggam rangkaian bunga.Heeseung total jengah dengan perilaku seseorang yang ia duga penjual karangan bunga. Sangat mengganggu.
Di usapnya kesal wajah tampanya, lalu kembali memberikan kibasan ringan gestur menolak.Sunoo yang merasa tidak enak pada situasi saat ini mencoba melemparkan lelucon agar sang atasan tidak larut dalam emosinya.
Bisa gawat jika tiba tiba Heeseung menghampiri si penjual bunga lalu memaki maki orang tersebut."Emm, pak. Saya keluar ya, makasih udah di anterin sampek rumah. Makasih juga traktirannya tadi"
"Iya Sunoo, makasih juga ya"
Sunoo lantas melambaikan tangannya mengiringi kepergian Heeseung.
"Ekhem"
Seseorang berdeham cukup keras. Menarik atensi Sunoo yang dengan reflek menoleh ke sumber suara.
Mata rubahnya membulat sepersekian detik, kala mendapati Sunghoon berdiri menyender pada pohon besar tempat persembunyiannya tadi lengkap dengan benda yang sedari tadi pemuda itu genggam.Kemudian berjalan santai dengan senyum jenaka menghampiri Sunoo. Menghirup sebentar lalu nyerahkan bunga tersebut padanya.
"Jadi tadi lo yang ngerusak momen ciuman gw" tuduh Sunoo yang mana hal tersebut merupakan fakta.
Dirinya kesal tentu saja, Sunghoon telah mengganggu momen yang mungkin tidak akan bisa terulang lagi.Namun dengan anehnya Sunghoon malah menutup mulutnya, seaakan tersipu dengan kata ciuman yang Sunoo ucapkan.
"Stress"
"Lo kalo mau gw cium lagi bilang dong, jangan kode kode gini"
"KODE KODE BAPAK LO! GW LAGI MARAH YA ANJING, LU NGAPA JADI SALTING TOLOL"
"Iya iya nanti gw cium lagi kok, gausah marah ya manis"
"Jijik" setelah melontarkan kata terakhir Sunoo lantas meninggalkan Sunghoon begitu saja memasuki pekarangan rumahnya.
"Lucu banget sih" tanpa sadar si pemuda Park berbalik menuju mobilnya dengan wajahnya yang di hiasi cengiran kesenangan.
Meskipun beberapa waktu tadi Sunghoon sempat kesal karna Sunoo -mungkin lebih tepatnya heeseung- namun sekarang dirinya justru merasakan hal aneh yang membuatnya mendadak di serang rasa bahagia, hanya karna melihat respon yang menurutnya lucu dari si pemuda Kim.
KAMU SEDANG MEMBACA
FIRST KISS [HIATUS]
FanfictionRemake from Thailand Film dengan alur yang agak berbeda