malam membuat udara kota bilah salju semakin dingin, namun dibanding itu suhu di dalam dinding penjara jauh lebih dingin lagi, dinding es kokoh makin beku dan mengeras.
sedikitnya keberuntungan masih memihak seseorang yang selalu ditindas, untunglah Shi merupakan keturunan immortal sehingga suhu dingin seperti ini tidak pernah mengacaunya.
yang jadi kesulitannya sekarang adalah rasa pusing dan nyeri di kepala akibat pukulan KaSuo. pukulan kemarin itu masih membekas, serasa jelas dipikiran Shi, seolah-olah kejadiannya baru terjadi beberapa detik yang lalu.
"shhhhh... r-rasanya semakin sakit" gumam A-shi sambil coba mengelap noda darah di hidungnya, meskipun percuma karena darah disana sudah kering.
dengan menahan rasa sakit, Shi pun merangkak ke arah pintu sel tempatnya ditahan. ia ingin memanggil seseorang dan mengatakan jika dirinya butuh bantuan, is butuh obat setidaknya ramuan penahan nyeri atau sesuatu seperti itu.
namun baru juga tangannya mengetuk jeruji sel, seorang prajurit yang lewat membentaknya dan mengeluarkan berbagai makian kepada Shi, kontan hal tersebut membuat sang pangeran hanya sanggup menunduk.
pada saat yang sama ratu negeri peri, Chao ya datang bersama lima orang pelayan pribadinya. ia langsung memarahi prajurit tersebut, bahkan kalau bukan karena prajurit itu merupakan warga Negeri es, Chao ya sudah akan menyerangnya.
"kau pergilah!" sarkasnya berhasil menakuti si prajurit hingga pergi dengan sedikit gemetar
"ah!! aiya, Shi!!" Chao Ya terkejut melihat penampakan Shi
ia yang biasanya nya berwarna biru dan putih kini terlihat merah dan kusam, dahi milik Shi terluka cukup parah namun lukanya sudah mengering dan di hidungnya pun terlihat bekas darah yang tak kalah banyak.
kondisi ini membuat Chao ya merasa sangat miris. kenapa takdir menyiksa Shi yang sedang lemah, pemuda di depannya itu masih menjalani masa pemulihan energi spiritual yang habis entah kemana. butuh waktu untuk pulih dan sekarang Shi makin tidak baik-baik saja.
setelah menyeka air matanya cepat, Chao ya dibantu pelayan langsung membopong A-shi menuju tumpukan jerami beku. ia ke penjara tadi sengaja membawa bunga (suku es makanannya sari bunga, mereka tidak bisa makan makanan manusia kecuali berada di bumi yang hangat) dan banyak air untuk diminum, tak disangka air itu akan digunakan untuk membersihkan luka.
"ambilkan jerami baru" titahnya begitu masuk kedalam kotak seukuran lima kali lima tersebut, astaga suhu dinginnya menusuk tulang, batin Chao ya
"dibagian mana saja kau merasa sakit?!" Chao ya khawatir melihat pelayan menyeka dahi bernoda darah milih Yi kong Shi
"ah, benar, aku membawa-"
"maaf, aku tak berselera" ucap Shi saat hendak disodori bunga oleh ratu peri. menanggapi hal tersebut perempuan cantik itu pun berinisiatif untuk membersihkan badan rusang milik Shi.
"ratu, ini tumpukan jerami yang baru" dua orang memasuki sel
"kalian berdua bersihkan tubuh pangeran es, lalu kalian jaga pintu sel, kalau-kalau raja es datang katakan padaku" Chao ya membagi tugas sembari menata tumpukan jerami yang baru dibawakan pelayannya.
Chao ya mati-matian menahan air matanya agar tidak meluber keluar. sejak kecil ia sudah sering melihat orang yang menderita namun entah kenapa melihat Shi, ia merasa sangat tidak tega. bagaimana sosok pemuda yang lemah ini bisa hampir membunuh Li luo yang notabene berada dalam keadaan bugar?
diam-diam Chao ya berjanji akan mencari bukti kuat untuk membebaskan pemuda itu. bagaimana pun, Shi ini merupakan anak laki-laki yang baik bahkan dalam beberapa waktu ia lebih memilih membantu seseorang daripada mengurusi dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cristal Hurt (Kasuo X Shi) [BL]
FantasyKa suo tidak sengaja meniduri sang adik tiri, Ying kong shi (a-shi) Serangkaian masalah datang dan membuat runyam segalanya, mulai dari penghianat, obsesi, dan salah paham. Shi, Orang tak bersalah yang diharuskan menghadapi kesedihan dan merasakan p...