2

284 36 2
                                    

ia merenggangkan tubuhnya setelah mendapatkan kamarnya sendiri. ia lelah kalau harus mengenakan gaun, dadanya juga terasa sakit karena bra yang digunakannya terlalu ketat. ini baru satu hari dan baru pakaian biasa. bagaimana dengan nanti malam? atau bahkan lebih parahnya di hari pernikahan kakaknya?

cklek.

dareen terkejut karena pintu kamarnya dibuka. ia kira itu adalah ayah atau ibunya guna mengecek keadaannya, ternyata itu adalah sang raja. rahangnya tegas. sang raja memandangnya dengan intens.

"ma-maaf yang mulia." dareen berusaha menunduk hormat pada sang raja. dareen menahan napasnya karena raja berjalan menghampirinya. makin dekat. hingga jarak hampir tak ada. jika salah satunya bergerak, mungkin bibir mereka akan bergesekan.

"saya lebih suka rambut yang panjang." dibelainya surai hitam dareen yang sepanjang bawah telinganya. beruntung ia sedang ingin memanjangkan rambutnya, jadi ia tidak perlu memakai wig.

tangan dareen menahan dada sang raja karena pria di depannya itu mendekatkan wajahnya ke telinganya.

"panjangkan rambut anda, nona daria." detak jantung dareen berpacu sangat cepat. kakinya melemas dan ia terduduk di lantai setelah raja pergi dari kamarnya. pergi begitu saja setelah membisikkan hal tersebut. tubuhnya merinding luar biasa. sepertinya sang raja menyukai kakaknya.

。。。

semenjak kehadirannya, tidak ada yang memperdulikan keberadaannya. bahkan ibunda raja fokus menjamu para tamu. ayahnya juga sibuk menyapa beberapa orang bangsawan. ibunya hanya duduk di sofa sambil melamun. sepertinya memikirkan ke mana kakaknya pergi. dareen pun hanya menghela napasnya saja.

"hai." seseorang menyapanya. dareen menoleh ke kanan. dapat dilihatnya seorang wanita berambut pirang. wajahnya sangat cantik. terlihat seperti boneka. tak masuk akal.

"h-hai." sapanya dengan gugup. wanita itu mengulurkan tangannya. dareen pun menjabatnya. tubuhnya hampir terjerembab karena wanita itu menariknya ke suatu tempat. tangannya sangat halus. ah, dia tipeku.

"pasti sangat membosankan berada di tempat yang bahkan tidak menyadari keberadaanmu. iya kan?" dareen hanya mengangguk pelan. wanita itu mengajaknya ke balkoni. melihat taburan bintang di langit. dengan senyuman yang sangat memikat. kalau ia tidak menyamar sebagai daria, mungkin ia akan segera mengajak wanita itu berdansa.

"oh, iya. namaku helena. maaf karena menggunakan bahasa informal, tapi kurasa kita seumuran. iya kan?" dareen tak tahu hal tersebut. ia hanya diam saja sembari melihat kecantikan wajah sang wanita. namanya helena, sangat cantik.

"kak evan yang sekarang sudah jadi raja, menjadi sangat dingin. kamu jangan takut sama yang mulia. baik kok orangnya." dareen hanya mendengarkan saja ucapan helena. entah mengapa dunia rasanya melambat. ia hanya bisa fokus memandangi wajah helena yang cantik.

"besok, aku akan jadi bridemaidnya. kita harus menjadi sahabat baik setelah itu." dareen hanya mengangguk pelan. helena sangat ceria. membuat dareen lupa kalau ia sedikit tertekan dengan pesta yang seolah-olah tidak menerima kehadirannya.

"siapa nama kamu?"

"dare—daria."

。。。

dareen melihat kukunya yang diwarnai putih. cantik. namun ia tidak suka dengan warnanya. ia juga merasa tidak nyaman. rasanya aneh. apalagi dadanya. ibunya yang membantunya mengenakan gaun pengantin tersebut. membantunya menyumpal payudara palsu dan branya jauh lebih ketat daripada kemarin.

lehernya juga gatal. ibunya meminta selendang renda guna menutupi jakunnya. harga dirinya benar-benar jatuh. tapi ia mencoba menguatkannya. tidak apa. setelah kak daria kembali. dareen akan terlahir kembali dan menikah sebagai pengantin pria.

"hai." helena datang ke ruang pengantin wanita dengan gaun yang sangat cantik. warnanya merah darah. gaun tersebut membuat lekuk tubuhnya menonjol. dareen hampir salah fokus.

"cantik. benar-benar cantik. aku jadi ingin segera menikah juga." pekik helena sembari menyentuh mahkota kecil di kepalanya. dareen hanya tersenyum malu. ia adalah laki-laki. namun, dipuji cantik oleh helena membuatnya senang.

"acaranya akan segera dimulai, yang mulia." ayahnya masuk dan tersenyum lebar padanya. hati dareen terasa aneh. ayahnya terlihat sangat bahagia hari ini. momen penting yang sudah dinantikannya sejak lama. menjalin hubungan keluarga dengan anggota kerajaan. juga melihat putrinya menikah. sepertinya ayahnya lupa kalau yang mengenakan gaun pengantin saat ini adalah dareen, bukannya daria.

。。。

setelah mengucapkan janji suci di depan tuhan dan semua orang, mereka diizinkan untuk memakaikan cincin dan berciuman. tangan dareen bergetar luar biasa. ia bahkan sampai menjatuhkan cincinnya. sang raja sampai membungkuk untuk mengambilnya. membuat beberapa kegaduhan karena kecerobohannya.

ayo dareen. kamu pasti bisa melakukannya.

dareen memaksakannya. ia bernapas lega karena akhirnya berhasil memasangkan cincin di jari manis sang raja. beberapa orang tertawa karena desahan leganya sangat kentara.

napasnya tercekat ketika sang raja membuka tudungnya. menangkup wajahnya dan mengecup bibirnya. tangan kanan dareen berpegangan pada bahu sang raja dan meremasnya pelan. ciuman yang anehnya terasa tidak menjijikkan.

"dengan ini saya menyebut kalian suami dan istri." ucapan sang pastor membuat kegaduhan di gereja. sang raja merengkuh tubuhnya untuk mendekatkan tubuh keduanya. melemparkan senyuman iritnya pada rakyatnya.

jantungnya ribut di sana. makin ribut kala mengingat nanti malam adalah malam pertamanya dengan sang raja. banyak sekali pikiran yang mengganggunya. apakah sang raja akan marah kalau ia menolak malam pertamanya? apakah sang raja akan mengetahui identitasnya yang seorang laki-laki dan dia adalah adik dari pengantin wanita sesungguhnya?

© kumiko m.

king's wife (jaywon)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang