★̲ 𓈒 ⌕ 03 ⊹ SdV જ

94 19 0
                                    


ㅤ      

           
       
"Kita ketemu lagi!" —

✮✮✮

Malam minggu, Sadana lagi bengong di kamarnya. Pukul setengah delapan malam, dan cowok itu bete banget. Nggak ada yang bisa diajak main.

Dua temennya lagi pada sibuk masing-masing. Yang beneran sibuk aslinya itu Fajri, dia ada hal penting yang harus diurus. Sedangkan Jasper, sibuk pacaran aja sih.

Tiba-tiba ide random terlintas di otak cerdasnya. Bangkitlah pemuda itu dari duduknya dan mengambil jaket baseball yang tergantung di belakang pintu kamarnya. Tidak lupa kunci motor miliknya.

Setelah izin dengan orang tua nya, Sadana menjalankan sepeda motor Honda Vario 150 hitam miliknya menuju alun-alun kota. Sebenernya Sadana pengen makan Bakso Malang yang ada di sana.

Nggak butuh waktu lama buat Sadana sampai ke alun-alun. Memakirkan motornya ke area parkir motor sebentar dan dirinya langsung melangkah ke tempat penjual bakso.

Keadaan alun-alun di malam minggu ramai banget. Sadana juga khawatir kalau tukang baksonya bakalan ngantri, secara itu bakso sudah terkenal enak banget sama masyarakat sekitar.

Beruntungnya saat ia sampai di tempat tujuan, kondisi warung bakso nggak seantri ekspetasinya. Memesan satu porsi bakso komplit dan segelas es teh manis, Sadana langsung mendudukkan dirinya disatu meja kosong tersisa.

Serambi menunggu pesanannya tiba, Sadana memainkan ponselnya tentu saja, mau ngapain lagi coba?

"Ini es nya 'ya mas." Ibu-ibu penjaga warung datang membawa segelas es teh manis milik Sadana.

"Makasih Bu."

"Loh Sadana?!" Dengan tiba-tiba netra pendengarannya menangkap suara perempuan yang memanggil namanya.

Sadana menoleh, dan terpampanglah eksistensi seorang gadis berambut legam ditemani oleh poni di dahinya.

Davisha bergerak duduk di hadapan nya dengan senyum cerah merekah. "Nggak nyangka bakal ketemu kamu lagi."

"Kamu sendirian aja?" Seperti biasa, Davisha selalu memulai topik pembicaraan terlebih dulu. Dan seperti biasa juga, Sadana hanya menjawab dengan anggukan kepala saja.

"Pasti kamu gabut 'ya, soalnya Jasper asik malmingan sama Rahayu?"

"Biasa aja."

"Kirain– oh iya, kamu makan di sini atau bungkus aja?"

"Makan sini."

"Kalau gitu kita nggak bisa makan bareng berarti."

Ibu-ibu yang tadi datang lagi dengan nampan yang berisi semangkuk bakso dan sebungkus bakso. "Ini baksonya mas, ini yang dibungkus 'ya mbak."

Davisha menerima seplastik bakso miliknya. "Udah bayar tadi 'ya Bu."

"Sadana aku duluan 'ya, sampai ketemu di sekolah!" Tutup Davisha sebelum dirinya pergi meninggalkan warung Bakso Malang.

Sadana hanya menatap kepergian Davisha dalam diam, setelah gadis itu hilang dari pandangannya, ia baru mulai menyantap bakso yang masih mengeluarkan asap hangat di hadapannya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 10, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Sadana dan VishaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang