eps 4

32 4 1
                                    

Hari ini Jihan pulang lebih awal, karena ia ada jadwal dengan dokter nya

"Selamat sore, ohh Jihan akhirnya kamu datang juga, dari tadi aku nungguin kamu" ucap Bu dokter melihat siapa yang masuk

"Heheh tadi Jihan habis nugas dulu"

"Kamu ini.. tugas nya bisa di tunda dulu, kesehatan kamu yang lebih penting"

"Maaf" ucap nya tertunduk

"Aissh kamu ini seperti sama siapa aja"

Jihan sangat akrab dengan Bu dokter karena setiap bulan Jihan pasti ke rumah sakit, jika tidak sibuk atau mempunyai uang lebih ia akan datang 2 kali dalam sebulan ia benar-benar bertekad untuk sembuh dari penyakit yang di deritanya

"Kamu udah siap kan?"

"Pasti dong, Jihan kan pengen cepat sembuh" ucap nya semangat

Tiga jam berlalu sekarang sudah nunjukin pukul 18.15 namun Jihan belum membuka matanya

"Jihan cuci darahnya sudah selesai, apa ada keluhan?' tanya dokter Seola

"Jihan baik-baik aja ko" Jihan bangun baringnya lalu mulai duduk

Entah mengapa Jihan merasa perutnya terasa seperti diaduk, ia segera berlari ke kamar mandi dan memuntahkan air, karena Jihan belum makan, maka dari itu hanya air yang keluar dari mulut mungilnya

Dokter Seola yang melihat Jihan berlari ke kamar segera menyusul tapi Jihan lebih dulu menutup dan menguncinya

Tok tok tok

"Jihan apa kau baik-baik saja, buka pintunya" ucap dokter Seola dari luar

Jihan tidak menggubrisnya sama sekali

"Jihan buka pintunya"

"Jihan, apa kau baik-baik saja?"

Tok tok tok

"Jihan jangan buat Bu doktor panik, Jihan"

Sudah 15 menin Jihan berdiri di depan wastafel, dan sekarang ia jatuh terduduk,ia mulai menetralkan deruh nafas yang memburuk

Tok tok tok

"Jihan"

"Iyy Jihan engak papa ko" ucap Jihan setelah merasa nafasnya mulai stabil

Jihan memperbaiki penampilan lalu keluar dari kamar mandi

"Astaga, Jihan kenapa muka kamu pucat panget?" Tanya dokter Seola panik melihat wajah Jihan yang pucat

"Jihan hanya butuh istirahat"

"Ya sudah kamu berbaring saja dulu, Bu dokter keluar sebentar" menuntun Jihan naik ke bangkar

Sedangkan Jihan hanya menuruti apa perkataan Bu dokter saja, setelah dokter Seola keluar, Jihan menutup matanya sebentar

"Jihan, kamu makan dulu ya" ucap dokter Seola sambil memegang nampan berisi makanan dan juga sebuah obat

Jihan segera duduk dan mengambil makanan tersebut lalu memakannya dengan lahap namun yang ia rasakan hanya rasa hambar

"Sudah, Jihan udah kenyang" ucap Jihan meletakkan gelas minumannya kembali ke nampang

"Ini Jihan minum dulu"menyodorkan beberapa butir obat

Tampa banyak bertanya Jihan langsung meminum semua obat yang diberikan oleh dokter Seola

"Sekarang, kamu tidur aja dulu"

Untuk ke dua kalinya Jihan menurut, ia tidak dapat pulang dengan keadaannya yang lemah seperti ini

How are you || Yang  JihanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang