06

10.5K 909 16
                                    

"Taeyong, lari nak.."

"CEPAT TAEYONG LARI!!"

"DIA SUDAH MENGEJAR MU BERSAMA MATE MU!"

"LARI SECEPAT YANG ENGKAU BISA, BERITAHU SEMUA TENTANG DIRIMU KEPADA MATE MU!, DIA AKAN MEMBANTU MU TAEYONG!"

"cepat nak, paman menunggu mu disini"
.
.
.
.
.
.

"PAMAN!"

"Hey sayang, ada apa? mengapa kau berteriak?"

Taeyong mengedarkan pandangannya dan melihat sekeliling, ia berada di mobil Jaehyun. Jaehyun menatap Taeyong khawatir, karena Taeyong yang tiba-tiba berteriak saat tidur.

"Tenang kan dirimu, minum lah dulu" Jaehyun menyodorkan air mineral kepada Taeyong.

"Terimakasih" Taeyong meminum air yang Jaehyun berikan dengan rakus.

"Ada apa hm?" Jaehyun menjalankan kembali mobilnya saat lampu berganti menjadi hijau.

"T-tidak, hanya mimpi buruk"

Jaehyun mengangguk dan mulai memfokuskan perhatian nya kepada jalanan.

Drtt drttt

Ponsel Jaehyun berbunyi, Jaehyun lantas menepikan mobilnya dan mengangkat panggilan dari Johnny.

"Halo bos, maaf aku mengganggu waktumu. Tetapi ini sangat darurat!"

"Ada apa John?"

"Tuan Huang melenyapkan uang perusahaan kita yang berada di Gyeongju"

"Tuan Huang? Berani-beraninya tua bangka itu! siapkan beberapa bodyguard dan lacak kemana si tua itu pergi. Jika sudah mendapatkan nya, segera culik dia dan bawa dia kehadapan ku dengan keadaan hidup!"

"Baik bos"

Tittt

"Sialan!" Jaehyun memukul stir mobil nya dengan frustasi. Ini bukan masalah kecil, mengingat perusahaan nya yang berada di Gyeongju adalah salah satu yang paling berpengaruh, ini akan menjadi masalah besar jika sampai musuh-musuhnya mengetahui itu.

"Alpha" Taeyong mengelus bahu Jaehyun lembut, memberikan sedikit ketenangan kepada mate nya itu.

"Aku tidak bermaksud ikut campur dalam urusan mu, tetapi cobalah selesaikan semuanya dengan perlahan. Semua akan selesai jika kita menyelesaikan nya dengan otak dingin."

Jaehyun mengangkat kepalanya dan menatap sang mate lekat, mata bulat bersih yang menenangkan itu juga menatap dirinya lembut.

"Aku bisa melihat raut ketakutan dari Taeyong, Jaehyun."

"Aku juga Jeff, apa kita harus menanyakan semuanya?"

"Sebaiknya begitu, agar kita lebih tau tentang dirinya"

"Apakah Jaehyun bisa membantu kita Tyorie?"

"Untuk saat ini aku tidak yakin, Taeyong. Kita lihat kedepannya lagi"
.
.
.
.
.
.

Jaehyun mengecup kening Taeyong yang menatapnya khawatir. Sekarang mereka sudah sampai di kastil Jung, Jaehyun sengaja membawa Taeyong kesini karena ia tidak mau jika mate nya di apartemen sendirian.

"Kau yakin akan kesana Jae?"

"Mereka yang memulai semuanya, mereka juga harus diberi pelajaran"

Taeyong menatap Jaehyun sendu, ia sudah meminta Jaehyun untuk tidak terburu-buru mengambil keputusan, tetapi musuh Jaehyun malah memberikan ajakan untuk beradu kekuatan. Jaehyun adalah type orang yang mudah terpancing emosi, Jaehyun bahkan langsung menyetujui ajakan itu. Taeyong hanya khawatir Jaehyun terluka, walaupun ia adalah The king Alpha, ia juga masih bisa terluka bukan?

MY KING ALPHA [Jaeyong] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang