"bubu?"
Dua insan yang sedang berbaring santai dengan dominan yang sedang berbaring di paha sang sub sembari mengelus perut besar sang istri yang kini sudah berusia 8 bulan, tinggal satu bulan lagi keluarga Jung akan bertambah ramai dengan kehadiran dua buah hati mereka.
"Ada apa Mark?, Apa adikmu sudah tidur?"
Taeyong bertanya sembari tersenyum lembut, menarik Mark ke dalam dekapannya. Mark memeluk sang ibu dengan erat seolah tiada hari lain untuk memeluk sesosok manusia yang telah melahirkannya di dunia ini.
"Malk mau beltanya bubu.."
"Mau bertanya apa hm?"
Jaehyun bangun dari tidurnya dan duduk sembari menumpu-kan punggungnya pada dinding kasur, seperti yang dilakukan oleh Taeyong.
"Kapan adik malk lahir?? Malk sangat tidak sabal!"
Taeyong maupun Jaehyun terkekeh gemas mendengar penuturan sang anak, Jaehyun dengan tawa ringan yang masih mengalun mengambil tangan Mark dan menaruh tangan mungil Mark diatas perut sang ibunda.
"Coba Mark ajak adik berbicara, mereka juga pasti tidak sabar bertemu dengan Hyung tampannya."
Mark menunjukkan binaran keingin tahuannya dari mata bulat miliknya, ia mendekatkan telinganya dan mulai berbicara random dengan perut sang ibu, berharap sang adik merespon ucapannya.
dug.. dug..
Mark terlonjak saat pipinya mendapatkan sebuah pukulan dari perut ibunya, Mark menatap antusias perut sang ibu yang membentuk benjolan dan bergelonjak kesana kemari.
"Uh... Lihatlah Mark, adikmu sangat antusias saat Hyung nya berbicara kepada mereka."
"Apa itu benal bubu?"
Taeyong hanya mengangguk dan tersenyum tipis, ia senang saat Mark menatap antusias perutnya yang entah ditendang atau dipukul oleh sang anak yang berada di dalam kandungannya.
"Ini sudah malam Mark, waktunya ke kamar mu dan tidur. Apakah Superman Daddy sudah gosok Gigi dan mencuci kaki?"
"Sudah Daddy! Baiklah Malk akan tidul! Bye bye bubu, Daddy dan adik!"
"Good night jagoan." - Jaehyun & Taeyong
Setelah kepergian Mark dari kamar mereka, Jaehyun menarik Taeyong kedalam pelukannya dan menarik selimut untuk menutupi tubuh mereka secara bersamaan.
"Good night, jae."
"Good night too, sweetie."
.
.
.
.
Jaehyun meringis melihat keributan kecil di pagi hari nya yang indah ini, terlihat Jeno dan Jaemin yang sedang berebut sebuah bola bergambarkan kelinci yang sudah pasti adalah milik Jaemin. Oh ya membicarakan tentang jaemin, dia adalah anak pertama dari Yuta dan Winwin.
Dan diseberang sofa terlihat Mark yang menatap lekat bayi gembil, bayi dengan usia 10 bulan itu bernama Seo Haechan. Seo Haechan sendiri adalah anak pertama dari Johnny dengan Ten, kalian tentu ingat Ten bukan? Dia adalah teman Taeyong. Entah mengapa mereka bisa bertemu dan berakhir menikah seperti ini.
Di atas sofa terdapat Taeyong dan winwin yang sedang memamerkan perut besarnya masing-masing. Winwin juga ternyata sedang mengandung, bedanya Winwin hanya mengandung satu anak sedangkan Taeyong dua. Ten terlihat tidak berminat dengan acara 'memamerkan perut besar' yang dilakukan oleh Taeyong dan Winwin, ia lebih memilih untuk menjaga Haechan di atas karpet berbulu sembari berbicara hal random bersama Mark.
"Oh? Jae? Sejak kapan kau termenung disitu?"
Ten adalah orang pertama yang menyadari dirinya berada disana, semua orang yang berada di ruang tamu lantas menoleh, terkecuali Mark yang masih setia menatap Haechan dan Jeno, Jaemin yang masih berebut bola.
"Tidak lama, hanya 5 menit mungkin?"
Jaehyun menuruni tangga dan berjalan mendekati Taeyong, diberikannya sebuah kecupan di kening si manis yang membuat Ten dan Winwin memutar bola matanya malas.
"By the way, dimana Yuta dan Johnny?"
"Sepertinya suami mu sudah mulai pikun Taeyong."
Ten menyindir Jaehyun secara terang-terangan yang membuat Taeyong tertawa, Jaehyun hanya menekuk alis tak terima.
"Maklum Ten, dia sudah tua."
"Tua tua begini, aku masih bisa membuat lubangmu hancur sayang."
Jaehyun menaik turunkan alisnya menggoda Taeyong, Taeyong hanya mendecih dan memalingkan wajahnya, jika Jaehyun sudah mengeluarkan jurus "dirty talk" nya, Taeyong sudah tidak bisa menjawab apapun.
Jaehyun terkekeh melihat sang istri yang sudah bungkam, ia melirik kearah jam yang ada dipergelangan tangannya.
"Astaga! Aku terlambat untuk meeting! Pantas saja Johnny dan Yuta tidak ada disini."
Jaehyun bergegas mengambil tas dan kemeja yang Taeyong letakan di atas sofa, mengecup kembali kening sang istri dan tidak lupa mengecup pipi anak-anaknya.
"Aku berangkat dulu sayang, jika ada sesuatu yang terjadi langsung hubungi aku oke?"
"Iya suamiku tercinta."
Jaehyun tersenyum lalu keluar dari kastilnya dan langsung berangkat menuju kantor nya.
"Aku sebenarnya sangat tidak kuat melihat adegan manis seperti tadi." Ini winwin yang berbicara, ia sungguh iri kepada Taeyong, padahal dirinya juga sudah sangat dimanja oleh sang suami.
Taeyong hanya terkekeh, Ten juga hanya menggelengkan kepalanya. Winwin memang orang yang sangat jujur.
"HUWAAAA BUNAA, NONO UKUL PALA! HUWAAA."
Dan chapter ini diakhiri oleh tangis Jaemin yang pecah karena Jeno yang memukul kepala Jaemin menggunakan bola nya.
TO BE CONTINUE
Nanti aku bakal ngasi satu bonchap lagi buat akhir dari book ini, aku mau berterimakasih lagi buat kalian yang udah mau support aku dan maaf jika aku ada salah kata atau apapun 🙏
See you next chapter guys!
KAMU SEDANG MEMBACA
MY KING ALPHA [Jaeyong] ✓
Fantasy[COMPLETED] 19-05-2022 >> revised. kisah bagaimana takdir mempertemukan dua insan yang saling mencintai dahulu kala, cerita cinta yang tentunya tidak monoton akan ada lika liku rintangan yang harus dihadapi sebelum bisa menjadi sebuah pasangan yang...