🔞🔞🔞🔞
.
.
.
.
."Kapan kau akan memulainya?"
"Biarkan saja dulu ia bersenang-senang, dan berikan dia sedikit gangguan agar ia bisa mempersiapkan dirinya"
"Lalu bagaimana dengan win-"
"Shutt, biarkan dia memainkan dramanya dengan baik"
.
.
.
.
.
."Siapa omega itu?"
Jaehyun mengulas senyum nya, akhirnya sang mate berbicara setelah 2 jam Jaehyun merayu Taeyong dan menjelaskan tentang semuanya.
"Sepertinya kau tidak fokus, aku tadi sudah menceritakan semuanya"
Taeyong membolakan matanya, ia memang melamun sedari tiba di apartemen milik Ten.
"Maaf" cicit Taeyong.
Jaehyun hanya tersenyum dan mengangkat tangannya untuk membelai rambut si manis, tetapi langsung di tepis begitu saja oleh Taeyong.
"Omega yang tadi aku bawa bernama Winwin, dia adalah mate dari Yuta. Mengapa bisa aku yang membawanya? Jawabannya adalah karena Yuta mengalami luka paling parah diantara kita, karena ia ingin mendapatkan Winwin."
"Mendapatkan Winwin?"
"Benar, Winwin dijadikan sebagai hadiah jika kita bisa mengalahkan kelompok mereka. Demi sang mate, Yuta bertempur dengan gila hingga tubuhnya terluka sangat dalam, maka dari itu ia menyuruhku untuk membawa Winwin masuk."
Taeyong menunduk, ia merasa bersalah kepada Winwin maupun Jaehyun karena telah mencurigai mereka.
"Maafkan aku, aku hanya t-tidak suka melihat mu memperhatikan omega lain"
Jaehyun berteriak dalam hati, artinya Taeyong tidak rela jika Jaehyun bersama omega lain kan?
"Tak masalah, cemburu di dalam suatu hubungan memang sering terjadi."
"Memang hubungan kita apa?."
Jaehyun terdiam, Taeyong benar. Mereka tidak ada hubungan apapun, hanya sebatas mate yang di pertemukan. Bukan, bukan mereka yang salah, harusnya Jaehyun yang memberikan kepastian atas hubungan mereka dari awal.
"Maaf, tapi aku hanya meminta kepastian jae- arghh"
Taeyong terhempas ke belakang hingga punggungnya menghantam pegangan sofa, bersyukur Dewi Fortuna masih memberikan ia keringanan karena pegangan itu terdapat gabus di dalamnya.
Taeyong membuka matanya perlahan dan hal pertama yang ia lihat adalah wajah tampan sang mate, Taeyong tersadar setelah beberapa detik menatap pahatan sempurna itu, ia mendorong tubuh Jaehyun namun na'as. Jaehyun tidak bergerak sama sekali, Taeyong sadar bahwa dia ada di dalam bahaya sekarang, Taeyong meraba kantong celananya untuk mencari permata namun sial lagi, permata itu tidak ada.
Sial, sial, sial. Sepertinya Ten yang membawa permata Taeyong. Bukan apa jika permata itu dipinjam tapi masalahnya disini adalah aroma pheromone Jaehyun yang semakin mengguar, itu berarti Jaehyun pasti tidak membawa permatanya juga.
Warna mata Jaehyun berubah menjadi merah dengan kilatan nafsu di dalamnya, Jaehyun mendekatkan bibirnya dengan telinga Taeyong, dikecup nya cuping mulus itu, Taeyong sudah tidak bisa berbuat apa-apa dibawah kukungan Jaehyun, dan disaat-saat seperti ini Taeyong berdoa agar Ten segera kembali.
"Sahabatmu sedang menikmati bermain dengan kartu hitam yang aku berikan kepadanya hingga besok, jadi tidak akan ada yang bisa melepaskan mu dariku, Taeyong."
KAMU SEDANG MEMBACA
MY KING ALPHA [Jaeyong] ✓
Fantasy[COMPLETED] 19-05-2022 >> revised. kisah bagaimana takdir mempertemukan dua insan yang saling mencintai dahulu kala, cerita cinta yang tentunya tidak monoton akan ada lika liku rintangan yang harus dihadapi sebelum bisa menjadi sebuah pasangan yang...