Bagian 4: Hari Pernikahan.

793 95 0
                                    

Happy Reading

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy Reading

<3

Pintu ruangan terbuka lebar menyambut kedatangan si cantik Rossalia sebagai pemeran utama.

Dengan balutan gaun bernuansa putih dengan mahkota kecil sebagai pelengkap sang tuan putri.

Satu dua patah kata sambutan membawa Rossa masuk lebih dalam, berjalan anggun menyusuri kain bludru sewarna wine secara perlahan.

Sampai di depan sang pangeran, tangan cantik itu dituntun apik untuk melengkapi genggaman yang lebih besar.

"Saya titip anak tersayang saya kepada kamu, tolong dijaga sebaik mungkin dan jadikan kebahagiaannya sebagai yang utama bagi kamu."

Jeff menunduk kecil sebagai jawaban, bisa ia rasakan ada getaran kecil dari Rossa. Mereka sama gugupnya.

Rangkaian acara utama selesai dengan lancar. Janji pernikahan terucap tanpa hambatan sedikitpun.

Jeff dan Rossa berdiri tegap menerima satu persatu ucapan dari para tamu undangan, senyuman mereka tak pernah luntur.

Sampai salah satu perempuan yang entah siapa tiba-tiba mendekat pada Rossa dan membisikkan sesuatu. "Saya tau kamu." Katanya. Rossa menegang.

Mata sebening kaca itu mengikuti arah kepergian sesosok perempuan seusia yang membuatnya bertanya-tanya.

Siapa dia? Apa yang dia maksud dengan ucapannya?

Rossa kembali ke kenyataan ketika sebuah rangkulan posesif menyapa pinggang. Ia reflek menoleh pada sang suami yang ternyata tengah memandangnya.

"Focus, Rose." Ucap Jeff singkat, memperingati.

Rossa mengangguk dan kembali fokus ke acara yang masih berjalan entah sampai kapan.

———

"Bunda harap bisa cepat-cepat menimang cucu." Celetuk Bunda Iren.

"Ingat loh harapan Bunda cuma sama kalian. Jeff, Rose, kalian tidak berniat menunda, kan?" Tanya Ayah Seno.

Semua mata tertuju pada sepasang pengantin baru itu, keduanya terdiam.

"Akan diusahakan." Jawab Jeff sesantai mungkin membuat yang lain bersorak bahagia.

Berbeda dengan seseorang yang terkejut bukan main dengan jawaban Jeff. Mana mungkin? Pikirnya.

"Rossa, jangan harap hidup lo akan tenang setelah ini."































































Sepasang Adam dan Hawa itu sampai di salah satu kamar yang akan mereka tempati sampai besok pagi.

Mereka beserta keluarga memilih untuk menginap di hotel setelah selesainya acara, dan kebetulan hotel itu adalah milik keluarga Abhia.

Jeff membuka pintu kemudian masuk ke dalam ruangan bernuansa hangat dengan sedikit sentuhan kelopak bunga mawar yang tersebar rapi di atas ranjang.

"Kamu bisa pakai kamar mandi lebih dulu, setelah itu saya." Ucap Jeff.

Lelaki itu langsung duduk di atas sofa dan menyandarkan tubuh lelahnya, sedangkan Rossa hanya menurut dan segera pergi.

Suara shower terdengar hingga ke telinga Jeff membuat si empunya membuka mata, helaan nafas berat terdengar.

Akhirnya Ia menikah? Pikir Jeff.

Padahal Jeff selalu menghindar dari hal yang berbau romansa, termasuk pernikahan.

Dulu sekali Ia pernah berhubungan dengan seorang perempuan, cantik, baik, pintar dan berprestasi. Tetapi sayangnya mereka memiliki ego yang sama tinggi, cukup sulit untuk saling berbagi.

Setelah itu Jeff memutuskan untuk tidak berpacaran hingga Ia lulus sekolah, dan ternyata berlanjut sampai sekarang.

Terlalu berat menerima hal yang tidak Ia sukai, tetapi sebagian alasannya tak bisa Jeff tolak begitu saja.

"Kak? Aku udah selesai." Suara kecil itu menginterupsi lamunan Jeff.

Mata keduanya bertemu sejenak sebelum akhirnya terputus dan salah satunya kembali menghilang.

'Dia kenapa?'

'Cantik.'




















































































Janji yang sudah terucap tidak selalu menjamin sebuah keyakinan. Ada yang kesulitan tapi saling bergenggaman, ada juga yang berdampingan tapi tak saling menyempurnakan.

"Saya matikan lampunya. Selamat Malam."

———
Thank you for reading.
———
Lovesucks, 2022.
©Najournals.

LOVE SUCKS. | JAEROSETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang