Bagian 6

3.7K 279 24
                                    

"Permisi, apakah dokter Lee Taeyong ada di ruangan nya?"

"Tunggu sebentar ya tuan"

Jaehyun mengangguk sambil menunggu resepsionis tersebut memeriksa apakah Taeyong ada di ruangan nya atau tidak.

"Dokter Lee sedang tidak ada jadwal, beliau sedang ada di ruangan. Jika anda memiliki jadwal kontrol dengan beliau anda bisa langsung datang ke ruangan karena saat ini beliau sedang ada disana"

"Baiklah, kalo begitu terimakasih"

"Sama-sama tuan"

Jaehyun segera pergi meninggalkan resepsionis tersebut menuju ruangan Taeyong, hari ini adalah dimana dia akan mengatakan semuanya dengan jujur. Dia sudah mengumpulkan keberanian dan keyakinan jika semuanya akan baik-baik saja, untuk masalah keputusan Taeyong bisa dia urus belakangan karena saat ini Taeyong harus tau jika yang terjadi selama 13 tahun lalu adalah murni salah paham.

Kini Jaehyun sedang berada di depan pintu ruangan Taeyong, dia menarik nafas lalu membuang nya. Dia ingin segera membuka pintu ruangan tersebut dan melihat Taeyong, seseorang yang dia cintai dan dia rindukan selama 13 tahun belakangan ini.

Tapi baru saja ingin membuka pintu ruangan tersebut, seseorang memanggilnya.

"Jaehyun?"

"Jeonghan hyung? Apa yang kau lakukan disini?" Tanya Jaehyun.

"Kkkk, seharusnya itu pertanyaan ku. Apa yang kau lakukan di depan ruangan Taeyong? Apa kalian sudah berbaikan?" Ujar Jeonghan.

Jaehyun tersenyum kecut. "Belum tapi hari ini aku pastikan kami akan kembali seperti dulu" Jawab Jaehyun.

Jeonghan tersenyum. "Kalo begitu aku doakan semoga kalian bisa kembali bersama, sebaiknya aku pergi" Ujar Jeonghan.

"Sampaikan salam ku pada suami mu" Ucap Jaehyun.

"Tentu dan ku doakan semoga kau bisa berbaikan dengan sahabat ku yang satu itu, oh jangan lupa sampai kan juga salam ku pada Yuta dan Jhonny" Ucap Jeonghan setelah itu pergi meninggalkan Jaehyun.

"Tentu" Lirih Jaehyun.

Tak menunggu waktu lama lagi, Jaehyun segera membuka pintu ruangan Taeyong dan masuk ke dalam ruangan tersebut. Jaehyun dapat melihat Taeyong yang kini tengah sibuk dengan sebuah kertas yang dia yakini jika itu adalah jadwal-jadwal nya.

"Tae" Panggil Jaehyun.

Taeyong mendongak saat suara seseorang yang begitu dia kenal memanggil nama nya dan betapa terkejutnya dirinya melihat Jaehyun yang sudah tersenyum dengan ekspresi sedih menatapnya.

"Apa yang kau lakukan disini, tuan Jung?" Tanya Taeyong dengan ekspresi datar dan dingin nya.

Jaehyun tersenyum hambar mendengar pertanyaan yang keluar dari mulut Taeyong dan ekspresi yang Taeyong berikan untuk dirinya.

"Apakah kau masih membenci ku?" Tanya Jaehyun sedih.

"Jika sudah tau jawabannya kenapa masih bertanya?" Ketus Taeyong.

"Aku hanya ingin menjelaskan semuanya"

"Aku tidak butuh penjelasan mu, pergilah! Setelah ini aku masih memiliki jadwal"

"Kumohon dengarkan penjelasan ku dulu"

"Aku tidak butuh penjelasan mu, semua nya sudah jelas! Kau lebih memilih anak itu dari keluarga mu sendiri jadi untuk apa lagi kau menjelaskan nya?!"

"Aku tidak pernah memilih nya, kau yang mengusirku! Tidak kah kau ingat itu dokter Lee Taeyong?! Kau yang mengusir ku tanpa mau mendengarkan penjelasan ku dulu! Kau tidak memberi ku waktu untuk menjelaskan semua nya, kau egois!!"

"Kau bahkan tega memisahkan ku dengan anak-anak selama 5 tahun! Aku tau kau itu pintar dan bijaksana tapi semua itu akan sia-sia jika kau egois!"

Taeyong terdiam mendengar semua ucapan yang keluar dari mulut Jaehyun, dia tak bisa berkutik karena ucapan Jaehyun benar. Dia egois bahkan dia dengan tega nya tidak membiarkan Jaehyun bertemu anak-anak nya selama 5 tahun lamanya, semua itu semata-mata hanya karena ingin membalas dendam dengan Jaehyun.

Bahkan dia sampai mengorbankan perasaan anak-anak nya demi keegoisan dirinya, semuanya dia lakukan karena rasa benci nya terhadap Jaehyun tapi pada akhirnya dia sadari jika dia egois dan tak bisa membenci Jaehyun sampai sekarang.

"Kau egois Tae, kau melukai ku dan anak-anak. Kenapa kau begitu kejam? Hanya karena kau membenci ku, kau tega membuat ku dan anak-anak sakit"

"Kenapa Tae? Kenapa kau melakukan itu?"

"Itu karena kau tak pernah jujur dengan ku Jae! Kau marah saat aku bertanya siapa anak itu! Aku hanya ingin kau jujur siapa anak itu tapi kau malah marah dan lebih memilih anak itu dari pada kami—"

"Bagaimana aku tidak marah jika kau menuduh ku selingkuh?! Kau tidak membiarkan aku memberi penjelasan, kau langsung menuduh ku selingkuh! Padahal aku tidak selingkuh! Demi Tuhan Taeyong, aku mencintaimu dan anak-anak. Tidak pernah tersirat di otak ku untuk selingkuh dari mu!"

"Asal kau tau! Di hati ku hanya ada kalian, di pikiran ku hanya ada kalian. Semua tentang diri ku hanya ada kau dan anak-anak, bagaimana mungkin aku selingkuh?! Sedangkan celah untuk orang masuk saja tidak akan pernah ada karena kalian segala untuk ku!"

Taeyong lagi-lagi terdiam mendengar jawaban Jaehyun, dia menatap Jaehyun yang berkaca-kaca dengan nafas yang tidak beraturan.

"Aku mencintaimu Tae, aku mencintai anak-anak kita. Aku tidak pernah selingkuh bahkan sampai sekarang tidak ada yang bisa menggantikan posisi mu di hati ku" Ujar Jaehyun lembut, dia menatap Taeyong dengan tatapan lembut dan sendu bahkan kini air matanya sudah jatuh membasahi pipi nya.

Sebenarnya ini jauh dari rencana Jaehyun untuk membicarakan masalah ini dengan Taeyong, seharusnya dia menjelaskan semuanya dengan perlahan dan lembut bukan seperti ini. Dia bahkan sampai membentak Taeyong, kini dirinya tak sanggup untuk menatap Taeyong lantas dia menundukkan kepala nya dan menangis.

Taeyong menatap Jaehyun yang menangis sambil menunduk, jujur hati nya sakit melihat Jaehyun yang menangis dan terluka karena keegoisan dirinya. Dia bahkan sampai tega melukai anak-anak nya, Taeyong tau dia salah karena sudah melukai orang-orang yang dia sayangi dan cintai.

Lantas Taeyong berjalan menghampiri Jaehyun yang menangis, sebenarnya dari dulu hingga sekarang Taeyong masih mencintai Jaehyun. Belum ada yang bisa menggantikan posisi Jaehyun disisi nya tapi dia sadar jika dia sudah melukai hati Jaehyun karena keegoisan nya, Taeyong cukup sadar akan itu.

Kini Taeyong sudah berdiri di depan Jaehyun, dia dapat melihat tubuh Jaehyun yang bergetar karena tangis nya.

"Kumohon Tae, dengarkan penjelasan ku sekali saja. Setelah itu untuk keputusan yang kau berikan aku akan menerimanya dengan lapang dada, kumohon dengar kan penjelasan ku setidaknya sekali saja"

"Bisa aku bertanya pada mu?" Jaehyun mengangguk. "Kau harus menjawab dengan jujur" Jaehyun mengangguk kembali.

"Siapa sebenarnya orang tua dari anak itu?" Jaehyun terdiam, haruskah dia memberitahu nya sekarang?

"Jawab Jae, kau sudah berjanji untuk menjawab nya dengan jujur"

"Haruskah aku menjawabnya?"

"Tentu karena dengan itu aku bisa memikirkan jawaban untuk kembali lagi dengan mu atau tidak" Jawab Taeyong.

Jaehyun terdiam, dia menatap Taeyong yang menatapnya dengan tatapan memohon dan serius. Dia menghela nafas, sepertinya ini adalah waktu yang tepat untuk memberi tahu Taeyong kebenarannya karena memang tujuan awalnya datang karena ingin menjelaskan semuanya, dia berharap setelah Taeyong mengetahui semuanya dia dapat menerima Beomgyu sebagai anaknya juga.

"Aku akan memberitahu mu semuanya, mulai dari siapa orang tua Beomgyu dan apa yang terjadi pada dirinya waktu dia di larikan ke rumah sakit"

"Dan aku berharap kau dapat menerimanya sebagai anak mu juga"







Home {Jung Fam's}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang