RUMAH SAKIT2

892 62 4
                                    

Sesampainya di Rumah sakit

"Dokter cepat tangani temen saya"ucap Rassya terburu buru

"Baik mas.Mas tunggu di luar ya saya akan memeriksa pasien"ucap Dokter lalu masuk ke ruang dimana aqeela sedang di rawat

"Qeel lo bertahan demi gue qeel lo harus bangun"ucap Rassua khawatir

"Qeel maafin gue lo harus kaya gini.seharusnya gue yang ada di posisi lo"ucap Indro dalam hati

"Ndro lo ikut gue.Gue tunggu di luar"ucap Rassya pergi dan di ikuti oleh Indro

"Jok gue kok firasat Indro sama Rassya akan tengkar lagi ya"ucap Roni

"Nah lo bener Ron.Kita susul mereka"ucap Joko

Dan benar saja Indro dan Rassya saling adu jotos.Indro yang merasa bersalah hanya diam menerima hantaman dari Rassya

"Sekarang lo puas ndro buat Aqeela gini.Asal lo tau ndro Aqeela itu sayang sama lo dan gue sayang sama aqeela.Aqeela cuma anggep gue temen ndro lo seharusnya tau itu"ucap Rassya

"Maaf Sya.gue salah"ucap Indro menyesali perbuatannya

"Maaf kata lo.Maaf lo gk bakal buat Aqeela sembuh gk ndro.Gue bener bener muak sama lo ndro.Lo cowok brengs*k yang gue kenal"ucap Rassya yang ingin menonjok Indro tetapi di tahan oleh joko

"Sya cukup sya ini masih di halaman rumah sakit lo harus sabar"ucap Joko

"Ya sya lo sabar dulu.Kalian itu seharusnya berdoa atas kesembuhan Aqeela.bukan malah gini"ucap Roni

Setelah berdebatan itu tiba tiba saja abang dari Aqeela datang dan langsung memukul Rassya dan Indro

"Kalian puas buat adek gue gini sekarang kalian pergi atau gue akan ngehajar kalian satu persatu"ucap Bintang

Yang tanya kenapa Bintang bisa tau Aqeela ada di Rumah sakit,Karna Bintang dapat kabar dari Joko Joko sangatlah dekat dengan Bintang karena dia pernah bermain ke rumah aqeela untuk kerja kelompok.

"Bang gue bisa jelasin"ucap Rassya yang ingin menjelaskan kejadian sebenarnya

"GUE BILANG PERGI SEKARANG"Tegas Bintang

"Gk bang gue akan terus di sini sampai aqeela sadar"ucap Rassya yang kekeh ingin menemani Aqeela

"Lo gk denger gue bilang apa.Dan inget sekali lagi gue gk sudi Adik gue deket sama kalian terutama Lo dan Lo"ucap Bintang sambil menunjuk Indro dan Rassya

"Bang maafin gue"ucap Indro

"Gue bilang pergi Bangs*t"ucap Bintang dan langsung meninggalkan ke 4 cowok tersebut dan masuk kedalam rumah sakit.Dan saat Bintang masuk dokter yang memeriksa Aqeelapun keluar

"Apakah anda dari keluarga pasien"ucap Dokter

"Ya dok saya abangnya.Gimana keadaan adik saya dokter"ucap Bintang

"Adik anda mengalami kebutaan akibat benturan yang mengenai syaraf di bola matanya"ucap Dokter

"A apa dok.A adik saya bu buta dok.Dokter gk lagi bercanda kan"ucap Bintang

"Saya tidak lagi bercanda.Saya permisi dulu"ucap Dokter lalu pergi.Bintangpun syok dan tak percaya akan keadaan adiknya yang sekarang.

Bintangpun langsung menemui brankar dimana aqeela sedang di rawat.Dia meratapi semua kesalahannya mengapa dia lalai menjaga adik kesayangannya,apa yang harus dia katakan ketika ortunya pulang nanti dan apa yang harus di katakan pada aqeela kalau perban yang ada dimatanya di buka dan dia tidak bisa melihat dunia.

Lamunannyapun seakan bubar ketika tangan dari aqeela bergerak menandakan dia sadar.

"A Aqeela alhamdulillah kamu sadar dek"ucap Bintang

"Ka kak bintang.Kak bintang kenapa mata qeela di tutup"ucap Aqeela sambil meraba perban yang menutupi matanya

"Eee aqeela laper gk abang suapin yuks"ucap Bintang mengalihkan pembicaraan

"Eh i iya kak qeela laper."ucap Aqeela heran pasalnya abangnya tidak menjawab pertanyaan dari dirinya

"Dek abang gk kuat liat adek kaya gini.Abang mau blg apa ke mama papa dek kalau mereka tanya kondisi kamu.Abang belum siap jawabnya."ucap Bintang dalam hati

"Bang bang,Bang bintang ngelamun ya.Ada apa bang cerita sama qeela.Abang jangan sedih qeela sebentar lagi sembuh kok dan perban di mata qeela bakal di buka.Abang tenang saja"ucap Aqeela

"Eh iya dek abang gk sedih kok.Yaudah ni abang suapin.Qeela makan yang banyak ya.Abang bakal disini terus bakal nemenin adik abang yang cantik ini"ucap Bintang sambil mengelus rambut sang adik

"Iya abang gantengnya qeela"ucap.Aqeela

Cinta Seorang CEO MudaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang