Scarlet Young Fiancè

10

Jangan lupa Vote sebelum membaca, Vote yang banyak biar Author semangat nulis.

Happy reading readers....

*******

LyM University.

Kelima gadis cantik itu tengah berada di kantin siang ini setelah menghadiri kelas mereka. Belajar membuat perut kelimanya kosong.

"Ah Jen, nanti malam kami akan pergi ke pasar malam, apa kau mau ikut?" Tanya Irene membuat Jennie langsung menatapnya.

"No, nanti malam aku harus menghadiri makan malam penting dengan Limario Oppa.." ucapnya setelah diam sejenak.

"Uwuu~ udah ada yang mau jadi istri nih.." Yeri dengan jahilnya menggoda Jennie membuat kedua pipi gembulnya itu memerah malu.

"Aigoo... berhentilah menggodanya, tapi itu memang kenyataannya.." tambah Joy ikut menggoda Jennie.

Jennie yang kesal mempoutkan bibirnya. Irene dan Rosè terkekeh melihat tunangan Limario Manoban Bruswillier ini yang menggemaskan.

"Aku penasaran dengan nasip laki-laki kemarin itu.." keempatnya langsung menatap Joy.

"Maksudnya, Lee Taeyong?" Yeri.

"Ya, siapa lagi.."

"Ah dari apa yang ku tau, mungkin Lee Taeyong hanya mendapatkan teguran saja. Tapi jika dia melakukannya lagi, aku sangat yakin dia segera di keluarkan.." ucap Irene.

"Huh Jen, aku penasaran kau akan makan malam dengan siapa nanti malam.." ucap Rosè.

Namun, Jennie tidak menanggapinya saat salah satu boddygard menghampiri meja mereka.

"Nona, saya di perintahkan Young Master untuk menjemput anda.."

Jennie mengangguk dan berpamitan pada keempat sahabatnya. Dia akan pulang lebih awal dan Limario sudah menyiapkan beberapa boddygard untuk menjemput dan mengawalnya.

______

LJ Entertainment.

Siang ini di LJ Entertainment sangat ramai karena waktu bagi para staff untuk makan siang.

Hingga akhirnya Tuan Jung datang bersama putranya, One. Dia dan putranya langsung berjalan menuju ruang CEO, di mana Bambam sedang mengurus beberapa dokumen sebelum makan siang.

"Ada yang bisa ku bantu, Tuan Jung?" Bambam dengan santai bertanya sebelum menatap matanya. Praktis dia tau untuk apa kedatangan Tuan Jung dan putranya.

"Ah maaf bila menganggu mu. Ini sebenarnya tidak terlalu penting... bisakah Tuan Bambam memberikan pekerjaan untuk putra ku di LJ Entertainment? Dia tertarik dengan hiburan dan ingin membuat pengalaman. Jadi..."

"Hm. Aku tau apa yang kau inginkan, Tuan Jung. Tetapi harus aku ingatkan, keputusan akhirnya tidak berada pada ku atau pemegang saham yang lain. Jika putra mu memiliki niat untuk bekerja dan kemampuan, aku tidak bisa menghentikannya, dia harus tetap melangkah. Namun, dia juga harus memiliki profesionalisme yang bagus.." ucap Bambam menjelaskan.

Mendengarnya hati One terasa panas. Bambam sangat berani meremehkannya? Sialan.. One tau dia pasti akan membalasnya karena di remehkan.

"Aku bisa melakukan banyak hal, apa alasan menolak?"