10

62 11 0
                                    

"Ini duitnya, pak'le"

"Oh, telur" Gun berbicara sambil menatap Tay



Tay dan Gun sekarang berada di supermarket

"Kenapa telur, kan bisa yang lain"

"Oh, soalnya meskipun banyak macamnya,telur kurang lebih enak di olah jadi apa saja"

"Ooh"

"Meskipun begitu!"
"Telur puyuh cocok dibuat sate telur atau pelengkap sup. Telur ayam bisa untuk ragam gorengan atau rebusan. Telur bebek amis, biasanya dimasak jadi telur asin atau martabak. Semua punya spesialisasi sendiri! "Sambil Gun menjelaskan Tay men searching di gogle

"Jadi sekarang kita mau masak apa? "

"Hehehe, omelet! " ucap Gun dengan semangat
"Enak, isinya beragam, kaya protein!. masak nya juga mudah—kruyuuk" belum selesai Gun berbicara perut nya bunyi, Tay yang mendengar nya menahan tawa

Dengan wajah merah Gun menjelaskan
"Ini karena olahraga tadi, jadi nya laper"

"Habis ini mau mampir ke food court?"

"Iya"




Selesai dari supermarket seperti perkataan Tay tadi, sekarang mereka berada di food court.

"Ngomong-ngomong, Tay suka sama teh Namtan? "Gun bertanya dengan wajah polos, berbeda dengan Tay yang kaget dengan pertanyaan Gun.

"E-enggak kok, emang kenapa? "

"Loh, terus selama ini buatin bekal teh Namtan karena apa? "

"Tapi kan kamu juga gitu, kamu buatin bekal kak Off karena apa? " Tay balik bertanya

"Kalau aku, karena suka kak Off"ucap Gun dengan wajah merah sambil memakan kentang goreng nya
"Aku suka masak, saat melihat Kak Off makan makanan kurang sehat, membuatku ingin memasakkan makanan yang sehat dan enak buat Kak Off. Untukku memasakkan bekal adalah bentuk dari perasaanku, dan melihat Kak Off menikmati bekal buatanku adalah hadiah untukku. "

Mendengar perkataan Gun, Tay diam membisu

"Jadi kalau Tay gimana? "

Tay berbicara sambil menunduk
"Saya kurang lebih merasakan hal yang sama dengan Gun, saya melihat teh Namtan menikmati bekal saya, saya ngerasa senang"

Mendengar ucapan Tay, mata Gun berbinar

"Jadi beneran suka, dong? " ucap Gun semangat

"Suka? Hemm" Tay terlihat berfikir, setelah beberapa menit berfikir Tay pun kembali berbicara
"Tidak, kayaknya bukan begitu... "

"Eeeeh? " Gun memasang wajah kecewa karena Tay menyangkal

"Suka? Masa? "
"Gak, gak mungkin" Tay menggelengkan kepalanya untuk menghilangkan pemikiran nya




Keesokan harinya, jam makan siang

"Ini bekal nya, teh "

"Yeey, makasih Tata"

"Maksih juga bahannya, teh. Jadi bisa masakkin yang lebih mewah juga"

"Eh? "Namtan terkejut mendengar perkataan Tay
" Tapi itu bahan gua kasih buat lu sendiri"

"Ehh?! "

"Karena kemarin lu bilang suka makan carbonara, jadi gua ngasih itu bahan buat lu makan sendiri, bukan buat bahan bekal gua"

"E-eh begitu, ya" Tay ngerasa gak enak, Namtan yang melihat ekspresi Tay yang seperti itu pun tersenyum

"Yaudah mending makan barang, yuk ke kantin!"|Bosan ditaman mulu| Namtan berbicara sambil menarik tangan Tay

"Eh? Eh? " Tay terkejut, disaat itu juga dia mengingat perkataan Gun yang mengenai perasaan nya

Namtan memimpin jalan dengan ceria
"Ayo-ayo! "

Tay hanya diam, karena kepikiran perkataan Gun


Sampai di kantin
"Tata" panggil Namtan

"Ya? "

"Kantinnya penuh... "

"Oh... "
"Kalau begitu gimana kalau—" belum selesai Tay berkata...

"Oh,tuntgu!"Namtan sudah meninggalkan nya

"Gun, bang Off! "

Mendengar namanya dipanggil Off&Gun pun berbalik badan

"Teh Namtan nyari kursi juga? " tanya Gun, Off hanya melihat interaksi Gun & Namtan

"Iya nih, kalian gimana? "

"Baru aja dapat nih, mau bareng? "

"Ooh, mau!. Sini,Ta! "

°
°
°

Selesai mereka makan

"Omeletnya, enak banget! " ucap Namtan

"Padahal saya. . Ingin makan berdua"Batin Tay tanpa sadar
" eh, what? Kenapa saya mikir begitu?! " Tay mengacak rambutnya, Namtan menatap nya kebingungan

"Oh iya, pas banget. Aku juga bawa puding" Gun memecahkan keheningan

"Puding?! " Namtan bertanya dengan gembira

"Kebetulan mangga depan rumah panen"

"Puding mangga! " Tay menatap dengan minat

"Waah" begitu pula Namtan yang menatap dengan mata berbinar
"Emm, enak~" komentar Namtan di suapan pertama

"Rasanya lembut, segar juga"ucap Tay

" iya kan, kalu mangganya di bekukan dulu lebih enak "Gun menimpali ucapan Tay dan setelah itu terjadilah perbicaraan panjang antar Tay dan Gun tentang puding mangga. Off dan Namtan hanya mendengarkan.

"Ngomong-ngomong lomba o2sn bakal diadain minggu depan, Gun sama Tay mau nonton lomba nanti?! "Off memotong pembicaraan Tay dan Gun

" Mau! "Gun menjawab dengan antusias
"Nanti sebagai dukungan, aku buatin bekal"

"Bekal, yah" Tay berfikir bekal yang cocok

"Udah gak usah repot-repot"ucap Namtan

" eh? " Tay menatap Namtan dengan tatapan bertanya

"Lagian nanti juga dapat dari pihak sekolah" lanjut Namtan berbicara
"Gun sama Tay udah sering buatin, sekarang istirahat aja nonton kita "

"Iya, udah sering buatin juga"

"Kalian datang aja udah ngasih semangat, kok! "

"Iya, itu saja udah cukup, kan"

"Iya sih, tapi..." Gun nampak tidak setuju
"Ohhh, gimana kalau bawa bekal masing-masing. Nanti bisa saling icip!" Gun memberi usulan

"Oh, boleh tuh" Namtan menanggapi dengan semangat

"Eh, aku gak bisa masak" komentar Off

"Gak papa dicoba aja, bang! "Ucap Namtan memberi Off keyakinan. Di sisi Tay

" padahal teh Namtan bilang tidak perlu, tapi kenapa "Tay memegang dadanya yang entah kenapa nyeri
"Rasanya tidak nyaman? ".













TBC

°
°
°

Hai, maaf up lama ya, sebenarnya nih cerita dah tamat, tapi masih di draf, kemarin mau up tapi mood turun naik, sekarang 1 dulu up nya sisah nya nanti nyusul😊, oh iya saya baru sadar, kalo di cerita ini kadang pake gua, kadang pake aku, tolong dimaafin ya. Karena cara manggil nya itu saya ngikutin yang di webtoon nya. Dan yang sudah baca dari awal makasih.


14/apr/2022

BEKALTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang