Published sekarang aja, biar sore engga lupa. Makasih untuk yang ngasih vote story ini.
Selamat membaca.👇Jangan lupa klik vote lagi
.
.Hari ini puasa sudah memasuki hari ke 8, pada awalnya mereka bisa pulang sebelum waktunya berbuka puasa. Namun kini, mereka yang bekerja selalu kedapatan berbuka puasa di tempat kerjanya masing-masing.
Ya seperti saat ini, di rumah hanya ada aku, mas Juna dan mas Tae. Karena mas Jin, mas Suga, mas Resma, mas Jay harus berbuka puasa di tempat kerjanya. Jika ditanya, kemana mas Jem? Dia sudah melipir kerumah pacarnya yang hanya berbeda beberapa blok dari rumah. Ya, dia lebih memilih berbuka puasa bersama sang pacar. Aku doain, semoga putus. Aamiin. Eh, ya Allah maafin aku. Jangan putus deng, ntar aku ga dapet jatah coklat dari mas Jem dan mba gigi lagi. Kan kasian cacing diperutku.
.
Aku yang Alhamdulillah nya bisa masak, berbekal dari ajaran mas Jin yang suka mengomel untuk aku membantunya memasak dengan dalih "kamu tuh anak perempuan, jadi harus pintar masak. Nanti klo punya suami kan, suami kamu bisa kamu masakin. Masa mau beli setiap hari, bisa miskin kamu". Akhirnya aku nurut saja, toh itu demi kebaikan juga.
Dan sekarang, makanan sudah tersaji diatas meja untuk berbuka puasa yang kurang lebih setengah jam. Aku memanggil mas Juna dan mas Tae yang masih sibuk sama main ps nya. Iya, mereka ga ngebantu sama sekali. Hanya bantu doa.
"Mas, ayo ke ruang makan. Udah mau buka puasa sebentar lagi"ucapku mendekati mereka berdua yang matanya masih sibuk memperhatikan televisi dengan ps nya
"Iya, ini udah mau mati sebenar lagi"ucap mas Tae
"Duh yang bener dong mas, jangan gitu. Beneran mati ini sih karakter Juna"ucap mas Juna dengan emosi nya saat mas Tae tidak sengaja menabrak mobil dalam permainannya. Mereka sedang main ps balapan mobil
Aku pun kembali ke ruang makan sendirian, duduk sambil melamun. Rasanya sepi, biasanya ramai jika ada para kaka sepupu yang lain. Jadi kangen rumah. Huft. Aku pun menghembuskan nafas kasar.
Sudah beberapa menit, tapi mas Juna dan mas Tae tak kunjung menampilkan batang hidungnya. Lantas Ku buka ponsel, mengetikkan sesuatu di sebuah kolom chat
"Pada sesibuk itu kah sampai tidak membaca pesan ku?"ucapku pelan seraya menatap ponsel yang menampilkan kolom chat yang belum tercentang biru
"Mau pulang aja"ucapku yang sudah ingin menangis. Kalau di rumah, mungkin ada Ibu dan Bapa. Disini engga enak. Eyang aja yang biasanya dirumah, kini juga sudah melipir ke masjid untuk buka puasa bareng sama jemaah yang lain.
Aku pun mengetikkan sesuatu kembali dan jarak engga sampai beberapa menit langsung mendapatkan balasan
Aku mendengar suara lari terburu-buru itu. Setelah mendapat balasan terakhir dari mas Suga yang marah dan panggilan telpon tak terjawab itu, mas Juna dan mas Tae lari tergopoh-gopoh menuju ruang makan setelah mereka membalas pesan terakhir itu. Jika mas Suga sudah marah, mereka pasti takut.
Ah terima kasih kepada mas Suga, kini Dahyun berbuka puasa jadi bertiga. Dan mereka menikmati makanan buatan Dahyun dengan tenang.
Setelah berbuka puasa, Tae dan Juna ngajak Dahyun untuk makan pizza sebagai permintaan maaf. Katanya, agar mas Suga nanti ga marah lagi karena masalah tadi. Dahyun sih ikut aja, toh yang bayar mereka.
Status saya
Hari ini 19.30Alhamdulillah engga jadi marah-marahnya, bisa langsung tidur nanti pas pulang ke rumah. Ngantuk cuy😴 -Mas Suga si doyan tidur-
KAMU SEDANG MEMBACA
Random Story Special Ramadhan
Random7 Pria tampan dan 1 Wanita Cantik yang akan menemani selama bulan ramadhan ini dengan berbagai cerita Publikasi tanggal 02 April 2022 Tamat tanggal 02 Mei 2022