01. Awal Bertemu

293 32 13
                                    

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْم

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

°°°
Jadikanlah Al-Qur'an sebagai sebaik-baiknya bacaan.

Assalamualaikum, semoga suka dengan versi terbarunya.

Jangan lupa vote & komen!

Di sebuah danau, terlihat dua remaja yang masih mengenakan seragam SMA tengah duduk di atas rerumputan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Di sebuah danau, terlihat dua remaja yang masih mengenakan seragam SMA tengah duduk di atas rerumputan. Salah satunya adalah seorang gadis cantik bernama Chayra. Sedangkan yang satunya adalah seorang cowok seumurannya dengan paras tampan bernama Azfar Khalifi atau biasa dipanggil Azfar.

Keduanya sama-sama terdiam dengan pikirannya masing-masing. Cukup lama, hingga akhirnya Azfar membuka suara. "Impian lo apa, Ra?" tanyanya.

"Impian gue?" sahutnya. "Emmm, mungkin salah satunya ditakdirkan dengan seseorang yang gue cinta."

"Salah satunya?, berarti masih ada yang lain?"

Chayra mengangguk. "Impian gue banyak, Az. Kalau disebutin satu-satu ga bakal selesai," jelas Chayra. "Kalo lo sendiri?" lanjutnya.

"Nikah sama lo," sahutnya enteng.

Chayra tertawa pelan. "Kita masih sekolah, masa udah bahas nikah sih."

"Ya kalo udah nikah kan enak pacarannya."

"Emang kenapa? Sekarang kan kita bisa pacaran," timpal Chayra.

"Lo lupa?, lo ga dibolehin pacaran sama bokap lo!. Gue juga ga mau pacaran dulu," tutur Azfar.

Chayra terdiam, benar juga yang dikatakan Azfar. Ayahnya sangat keras melarangnya untuk berpacaran bahkan jika Ayahnya tau dirinya sedang berduaan dengan seorang cowok pasti Ayahnya akan marah besar. Maka dari itu, Chayra pergi ke danau bersama Azfar secara diam-diam sepulang sekolah tanpa sepengetahuan Ayahnya.

"Udah ah, ayo pulang!. Gue takut lo dimarahin bokap," ajak Azfar.

"Ishh gue masih mau disini," tolak Chayra.

"Pulang, Ra!, gue takut lo kena marah bokap gara-gara pergi sama gue," desak Azfar.

"Tapi kan yang ngajak gue,"

"Sama aja, gue cuma ga mau lo dimarahin," ucapnya khawatir. "Ayo, besuk lagi kan bisa kesini."

Chayra menghela nafas panjang. Walaupun rasanya berat, namun sekarang dirinya hanya bisa pasrah karena saat ini jam juga sudah menunjukkan pukul 5 sore.

TAKDIR CHAYRA [ New Version ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang