kini, bukan teman mu atau teman ku yang menjadi saksi berpandang nya kita,
tapi, pintu menjadi saksi bisu, tak hanya saksi, namun juga menjadi perantara antara aku dan kamu,
ntahlah, aku bingung antara terkejut dan kesal, atau mungkin saja, rasa senang ini lebih mendominasi di banding keterkejutan ini,
terkadang aku bingung, apa yang harus aku lakukan di saat aku menghadapi fase seperti ini
terlebih, aku menghadapi fase ini bersama-
kamu.
beberapa perbedaan membuat aku dan kamu tak bisa bersama,
saat orang lain seamin tak seiman,
kita adalah kebalikan dari mereka,
seiman, namun tak seamin.
hidup di keimanan yang sama, kepercayaan yang sama,
namun mengaminkan hal yang berbeda.
bukan lagi kepercayaan yang di anut yang menghalangi,
tapi latar belakang keluarga dan status keluarga yang memang tidak memungkinkan untuk kita bersama.
kedua orang tua kita memang sama sama baik, tetapi status nya berbeda.
latar belakang keluarga yang memang cukup berbeda,
mungkin saja kamu bisa menerima itu, bukan pula aku yang tidak bisa menerima itu,
bukan juga aku yang terlalu memikirkan pandangan orang lain,
tapi terkadang aku harus sadar diri terlebih dahulu sebelum aku menaruh hati padamu.
bukan cinta yang salah karena jatuh pada orang yang berbeda, tapi aku yang terlalu lancang memberikan cinta pada orang yang dari awal saja aku tau aku dan kamu tidak bisa bersama.
bukan realita yang kejam, tapi ekspektasi yang terlalu tinggi,
bukan semesta yang jahat tapi harapan pada semesta yang terlalu berlebihan.
sudah sepatutnya kita sebagai manusia menerima semua takdir yang sudah di tetapkan, dari yang kemarin, belajar untuk tidak berekspektasi tinggi pada dunia yang hanya sementara.
kekecewaan tak akan datang apabila ekspektasi kamu pada dunia tidak setinggi itu, semua yang terjadi tergantung pada kita, bagaimana kita mensyukuri itu, bagaimana kita menerima semua itu dan tak lagi bereskpek tinggi pada dunia.
berhenti untuk berharap lebih pada dunia, karena sejatinya kita hidup tak hanya berbahagia, tapi tuhan akan menyelipkan kesedihan agar kita tetap mengingat-Nya dan tidak melupakan nya saat sedang berbahagia.
KAMU SEDANG MEMBACA
TENTANG AKU
RandomSemua yang terjadi di hidupku, akan aku tuangkan dicerita ini. Entah cerita sedih atau pun... senang? ya memang, kesedihan dan kebahagiaan datang silih berganti, mungkin saja dengan orang yang berbeda, tapi tida menutup kemungkinan diberikan oleh or...