Di perusahaan seorang pria dengan tubuh dominan dan berwajah maskulin tengah duduk dibangku kekuasaannyaYa siapa lagi kalo bukan John, sekarang ia sedang memeriksa berkas berkas perusahaan nya
Tiba tiba pintu ruangan nya diketuk oleh seseorang
Tok, tok
" Ya, masuklah " Dengan suara khasnya
" Permisi tuan "
" Ada apa, Alex ? "
" Kami mendapatkan informasi bahwa barang yang akan dikirim ke Eropa gagal dalam penyeludupan "
Brakkkk
" Sialan bagaimana bisa ketahuan "
Geram pria itu dengan menggebrak meja tak berdosa itu
Author pov
.
.
.
Ahhh sialan emang tu ya //plakkk author ditampar
" Akhhhh sialan dasar bajingan kau ya beraninya menampar author "
" Cih tugas mu hanya bikin cerita jangan ikut campur urusan ku "
" Ah iya iya ", " Dasar sialan " Cicitan author
" Ada apa hah? "
" Tidak ada " Author menggeleng ribut " Baiklah akan aku lanjut "
" Bye bye ba~~~~jingan~~~~ awokawkqoqkqk"
Author lari tunggang langgang meninggalkan pria itu sendiri" Cih author sialan " Sambil menggebrak meja itu lagi hingga retak
Skip
Balik lagi ke cerita awal
.
.
.
" Bagimana bisa ketahuan, padahal sudah kupikirkan dengan matang " Batin John
" Cari orang yang membeberkan tentang penyelundupan itu, jangan sampai aku sendiri yang turun tangan "
" Baik tuan "
Setelah memberitahu hal itu alex membungkuk tubuh nya dengan sopan lalu meninggalkan ruangan itu
Sekarang tampak ruangan sepi dan sunyi karena John sedang memikirkan siapa pelaku yang membuatnya rugi
Ya walaupun John rugi hingga miliyaran pun ia tidak peduli yang ia pedulikan siapa yang berani membongkar itu semua
" Sialan " Desisnya
John memejamkan matanya untuk menetralkan emosian
Skip...
.
.
.
Tak terasa waktu berjalan begitu cepat kini sudah jam 8 malam
John bergegas merapikan pakaian lalu pulang ke mansion nya
Dengan menggunakan mobil mahalnya menyusuri jalan walaupun malam tapi tidak ada artinya bagi kota itu
Karena kota itu akan ramai dimalam hari, menyusuri jalan dengan melewati pepohonan rindang
Hingga pada akhirnya sampai dimana sebuah bangunan mewah berdiri
John keluar, lalu para bodyguard nya berjejer dan memberikan salam
" Selamat datang bos"
John yang mendengar itu hanya diam sambil bejalan dengan angkuh
Sama halnya dengan bodyguard, para maid yang bekerja dimansion nya
" Dimana kekasih ku " John bertanya dengan salah satu maid nya
" Ah tuan muda ada dikamarnya tuan "
John berjalan menaiki anak tangga lalu berjalan ke kamar miliknya ah lebih tepatnya kamar mereka berdua
Karena John tidak ingin Gion tidur sendiri, ia takut jika Gion kabur darinya
Krettt....
Tampaklah sesosok yang ia anggap mudah hancur kapan saja
Ia berjalan menghampiri remaja itu lalu memeluknya
" Apa yang sedang ku pikiran sayang humm"
Tidak ada respon, lantas ia membalikkan wajah pemuda itu dengan mencengkram dagunya
" Akhhh... Hiks... Hiks sakit "
" Aku bertanya kepada mu Gion Alexander "
Yap pemuda itu adalah Gion, yang dimana ia ingin sekali keluar dari kekangan John
Ia tidak tahu apa yang terjadi padanya ia ingin tau jati dirinya yang sebenarnya
John pernah berkata bahwa mereka sudah bertunangan tapi Gion masih meragukan hal itu
Sekarang Gion merasakan sakit pada dagunya akibatnya cengkeraman erat John
" John kumohon.... Hiks... Lepaskan... Ini... Sakit... Hiks.. "
" Aku bertanya sekali lagi apa yang sedang kau pikiran hummm "
" I-itu aku "
" CUKUP Gion jika kau berpikir untuk pergi dari sini itu tidak akan pernah terjadi SAYANG "
" Tidak aku hanya berpikir untuk jalan jalan diluar mansion "
" Tidak aku tidak akan membiarkan kau pergi "
" Tapi John ini permintaan ku, kau pernah bilang kepada ku, kau akan mengabulkan permintaan ku aku ingin pergi keluar bersama mu itu saja "
John yang mendengar hal itu sedikit tertegun atas permintaan sangat kekasih
ah sang kekasih Yap John sudah mengklaim Gion adalah miliknya seutuhnya
" Baiklah jika itu mau mu kita akan pergi besok "
Gion yang mendengar hal itu merasa senang ia pada akhirnya bisa jalan jalan keluar dari Mansion
" Tapi ingat Gion kau tidak akan bisa pergi atau melarikan diri dari ku "
Glek Gion yang mendengar hal itu langsung menelan ludahnya
" Iya a-aku tau tapi Terima kasih banyak "
Gion tersenyum dan senyum itu membuat John kagum inilah yang ia inginkan senyum manis itu seutuhnya miliknya
.
..
END
...
.
.
.
END
SUDAH END
...
TUNGGU APA END
.
.
.
HAHHAHAHAHA MAAF MAAF BELUM KOK BELUM END
Jangan lupa vote dan komen ya
Jangan lupa follow
Terima kasih
KAMU SEDANG MEMBACA
My psycho Alpha
RomanceMulai sekarang dan seterusnya kau adalah milik ku Gio Gion malves merupakan seorang remaja dengan kulit bersih dan putih seperti porselen yang dimana dirinya baru menginjak usia 16 tahun dan dirinya di incar oleh seorang mafia yang berumur 28 tahu...