pengungkapan

16 4 2
                                    

Pukul 5 sore telah tiba. Saatnya pulang dari kantor. Seharusnya Fay langsung pulang, ternyata hari ini ia disuruh menemani teman lamanya yaitu Emil sekaligus CEO baru di kantornya.

Tak mau Emil menunggu lama, Fay pun bergegas menuju parkiran.
Emil pun menunggu Fay di samping mobilnya.

"Ayo masuk." Emil menyuruh Fay masuk kedalam mobilnya dan menyalakan mesin mobil

Fay pun mengikuti perintah Emil untuk masuk ke dalam mobilnya.
Setelah Fay masuk, Emil pun menjalankan mobilnya.

Saat dalam perjalanan suasana menjadi hening, dan tidak ada percakapan sama sekali.

Akhirnya mereka pun sampai ke tempat pemakaman
Mereka pun turun dari mobil. Fay yang terlihat bingung, ia membantin (ini Emil mau ngapain kok ngajak gue ke pemakaman).

Mereka pun jalan, dan sesampainya ke sebuah kuburan.

"Mah aku datang." ucap Emil sambil mengelus baru nisan

(Astaga jadi ini kuburan mamahnya Emil) fay kaget, ia diam mematung

"Kenalin mah ini Fay, yang waktu itu aku pernah ceritain ke mamah." kata Emil
"Sini Fay." ajak Emil

"Hh.....halo tan saya Fay temannya Emil." ucap Fay terbata

Emil pun mengeluarkan sebuah kotak, yang ternyata isinya dua buah gelang. Dua buah gelang itu memiliki bandulan yang berbeda. Yang satu bintang dan satu lagi bulan sabit.

Emil pun berkata ke Fay "Fay sini tangan lo."

Fay pun bertanya "mau ngapain?"

"Gue mau makin gelang ini ke tangan lo." ucap Emil

Dengan perasaan berdebar Fay pun mengulurkan tangannya. Emil pun memakaikan gelang berbandul bulan sabit itu ke tangan Fay.

Setelah ia memakaikan gelang ke tangan Fay. Emil pun memakai gelang berbandul bintang itu di tangannya.

"Fay udah lama kita gak ketemu ya, baru sekarang kita ketemu lagi." ucap Emil

"ii.....iya mil." ucap Fay

"Lo masih inget gak?"
"Dulu pas kita masih kecil, kita sering main bareng. Setiap hari pasti lo ngajakin nyewa PlayStation di abang Juno sepulang sekolah hahaha." ucap Emil sambil tertawa kecil.

"Fay sebenarnya gue......." Emil diam sejenak

Perasaan Fay pun semakin tak karuan, ia ingin cepat cepat pulang.

"Gue suka ama lo." ucap Emil
"Udah dari SMP gue suka, tapi gue kira itu cuman cinta monyet aja. Setelah kita berpisah sekian lama, gue masih mikirin lo, padahal gue berusaha lupain lo. Dan ternyata gue masihh suka ama lo hingga sekarang Fay." ucap Emil sambil memegang tangan Fay.

Fay yang mendengar sebuah pengungkapan itu pun tak berkutik, ia syok jantung ia pun berpacu dengan cepat. Ia juga suka sama Emil pas SMP, hanya Fay tidak berani mengungkapkan. Dan Emil pun sama dengan Fay. Ia tak tau harus apa sekarang.

"Jadi gue boleh ya jadi pendamping hidup lo ya Fay?" tawar Emil

Fay terdiam ia memikirkan perkataan Emil. Ia membantin ( kenapa sih emil ngungkapinnya pas di makam, horror bat dah). Fay masih menimbang nimbang apakah ia harus menerima Emil atau tidak.

Emil yang lihat reaksi Fay itu langsung bilang "lo gausah jawab sekarang Fay, gue tau lo pasti butuh waktu untuk mikirin perkataan gue tadi."

Fay menghembuskan nafasnya ia merasa sedikit lega, karena ia tidak perlu menjawabnya sekarang.

Setelah Emil mengungkapkan perasaannya itu dan memberi waktu Fay untuk mempertimbangkan perkataannya tadi.
Emil mengalihkan topik pembicaraan.

"Tau gak, gelang yang kita pakai ini gelang ajaib tau." ucap Emil sambil menunjuk gelangnya

"Masa sih ini gelang ajaib." ucap Fay tak percaya

"Iya kata nyokap gue pas masih hidup. Beliau bilang kalau ini gelang ajaib."
"Gue disuruh simpan gelang ini, terus kata nyokap gue. Gelang ini boleh gue pakek saat kita bertemu dengan orang yang kita suka. Dan orang yang kita suka juga harus makek gelang ini." Emil bercerita tentang gelang tersebut

"Jadi mulai sekarang lo pakai gelang ini ya." pinta Emil

"Iya." ucap Fay

Seusai emil mengunjugi makam mamahnya dan menyatakan perasaannya ke Fay. Ia mengajak Fay untuk pulang.

"Mahh aku sama Fay pamit dulu ya, kapan kapan kami berdua dateng lagi." ucap Emil

"Iya tante, Fay sama Emil pulang dulu ya." ucap Fay juga

Mereka pun pergi dari tempat pemakaman itu. Dan mereka pun masuk ke dalam mobil untuk pulang.

Di perjalanan pulang Emil melihat seorang kakek tua yang mendorong gerobak cilok. Karena ia tak tega ia pun berhenti. Lalu ia turun untuk memborong dagangan kakek itu.

Fay yang melihat itu, ia pun tersenyum.

Setelah ia memborong, Emil pun masuk ke dalam mobil.

"Ohh iya, ini gue nganterin lo kemana?" tanya Emil

"Anterin gue ke Apart Lily Blossom mil." ucap Fay

"Oke, kalau gue gatau jalannya nanti lo arahin gue ya." pinta Emil

"Oke." ucap Fay

Emil pun segera menancap gas mobilnya.
Setelah mereka sampai di apartnya Fay.
Emil pun turun, dan membukakan pintu mobil untuk Fay. Fay pun langsung turun.

"Terima kasih udah anterin gue pulang." ucap Fay

"Iya sama sama, gue juga berterima kasih ama lo."

"Makasih kenapa?" tanya Fay

"Karena lo mau nemenin gue ke makam nyoka gue."

"Ohh itu.....iya mil." kata Fay
"Btw mobil gue masih di kantor gmn?" tanya Fay, ia baru inget kalo mobilnya masih di parkiran kantor.

"Tenang, di kantor ada satpam yang jagain."
"Besok lo gue jemput ya." ucap Emil

"Yaudah deh."

Fay pun berpamitan kepada Emil, ketika ia hendak berjalan.
Emil pun memanggil Fay.

"Fay tunggu."

Emil pun jalan menyamperi Fay. Ia pun menyodorkan sekantong plastik hitam.

"Ini cilok buat lo."
"Jangan lupa di makan ya." ucapnya

"Ehh.....iya makasih ya emil." ucap Fay

"Yaudah sana mending kamu masuk." pinta Emil

"Iya Emil."
"Hati hati di jalan ya." ucap Fay

"Iya Fay."

Setelah Fay masuk ke dalam apartnya. Emil pun masuk ke dalam mobil, dan ia segera pulang.

Fay pun masuk ke dalam kamarnya. Hari ini sungguh membuat Fay bahagia. Fay pun langsung mandi, setelah mandi ia memakan cilok yang Emil beli tadi.

Setelah ia makan cilok dan jam pun sudah menunjukkan pukul 10 malam. Fay pun segera tidur, karena esok ia harus bekerja

Pada jam 2 malam Fay tiba tiba terbangun karena mendengar suara. Dan suara itu berasal dari arah dapur. Fay pun mengikuti arah suara itu berasal. Saat tiba di dapur, ia melihat lubang hitam sebesar pintu. Ia mengucek ngucek matanya, ia kira ia salah lihat. Setelah ia menyadari bahwa ini nyata, ia berkata.

"Ini lubang apaan?"
"Kayak di film doraemon aja tiba tiba ada lubang hitam gini." ucap Fay tak percaya

Karena ia penasaran, ia pun masuk ke dalam lubang tersebut. Saat ia masuk ke dalam lubang itu. Tiba tiba ia berada di suatu tempat yang aneh dan lubang itu sekejap menghilang.

"Hahhh kok gue ada disini."
"Tempat apa sihh ini?." Fay heran bertanya





Terima kasih bagi para readers yang udah mampir dan memberikan vote (❁´◡'❁)

Maafin author kalo ceritanya masih berantakan ╥﹏╥

Jangan lupa follow gaisss 𓆩🥰𓆪






Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 15, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Guide FairyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang