Didalam perjalanan Hinata dan teman-temannya sudah tidak sabar untuk sampai ditempat persta yang sudah ditunggu-tunggu, tentunya para siswa-siswi saling memamerkan penampilan mereka untuk menjadi yang paling cantik dan tampan, namun berbeda dengan shion yang selalu menunjukan wajah malas bahkan semangatnya sudah menguap entah kemana.
"Sudah shion jangan memperlihatkan wajah malas mu itu, senyum dong siapa tau kita akan mendapatkan pangeran disana" ucap Karin menghibur
" Benar yang dikatakan Karin senyum dong, jangan biarkan penampilanmu hari ini buruk" ino menambahkan
" aku tau kau masih memikirkan masalah tadi, tapikan mereka sudah meminta maaf. sudahlah lebih baik kita lupakan masalah tadi" Hinata tahu kalau sikap shion hari ini dikarenakan minuman tadi.
Flash back
Shion melihat kedua lelaki yang berbeda usia sedang meminum jus yang di buat nya tadi, bahkan pria pirang yang tidak diketahui namanya itu dengan tidak merasa bersalahnya meminumnya sampai habis dan tertawa bahagia. membuatnya merasa kesal.
" Hei kau pencuri kembalikan minuman ku yang sudah kau curi tadi" ujarnya marah sambil menunjuk Naruto dengan tujunjuk jari tangannya.
" waaaahhh......," mendengar suara yang datang tiba-tiba membuat Naruto terkejut bahkan sisa minuman yang ada di dalam mulutnya pun ikut keluar.
" Hei Nona...., apa maksud mu menuduhku pencuri ....?" Teriak Naruto tidak terima.
Melihat Shion yang datang tiba-tiba sambil menunjuk Naruto seorang pencuri membuat paman Teuchi terkejut, karena tidak mungkin sahabat dari nona majikannya menuduh Naruto tanpa sebab. ini pasti ada kesalapahaman yang terjadi apalagi Naruto supir baru di keluarga hyuga.
" Maaf nona Shion bila kami membuat kesalahan, tetapi bisakah nona jelaskan kesalahan kami" Paman Teuchi mencoba menenangkan Shion.
" Iya benar, aku tidak terima kau menuduhku mencuri, bahakan aku baru saja bertemu denganmu hari ini bagaimana bisa aku datang kerumahmu untuk mencuri apa kau sudah kehilangan akal...?" ucapb Naruto tanpa pikir panjag membuat Paman Tauchi menepuk jidatnya karena gemas dengan ucapan Naruto.
" Hei kuning bodoh jangan bilang kau akan mencuri di rumah ku setelah kau mencuri minuman jus ku?"
" Hei nona bermuka pucat siapa yang mencuri jus mu itu ha..., kau pikir aku lelaki apaan, lagian kalau aku akan mencuri setidaknya aku akan mencuri yang lebih berharga itukan lebih keren."
" Apa kau bilang..., aku mermuka pucat..? dasar kuning bodoh..."
" Muka pucat...."
" Kuning bodoh..."
" Sudah-sudah aku mohon kalian jangan bertengkar lagi" Paman Teuchi rasanya ingin menangis saja melihat kejadian ini bisa-bisa saja pekerjaan yang dibanggakan nya ini hilang dalam seketika apalagi pekerjaan dengan gaji banyak dan majikan yang baik, sungguh sial hidup nya bertemu dengan Naruto si mulut besar"
Mendengar Keributan dari arah taman membuat Hinata dan teman Lavender nya memutuskan mencari sumber suara tersebut. Alangkah terkejutnya melihat Shion sedang berdebat dengan lelaki berambut kuning sedangkan paman Teuchi kesusahan untuk menenangkan mereka berdua. Bahkan Shion sampai meenggigit jari telunjuk lelaki berambut kuning tersebut yang sedang menjerit keras karena kesakitan.
" Sudah hentikan apa yang terjadi sebenarnya disini....?" Hinata angkat bicara untuk menghentikan aksi bodoh kedua orang ini seperti bocah, apalagi melihat wajah tua paman Teuchi seperti ingin menangis melihat nya, Hinata tahu lelaki kuning ini pasti Supir baru di rumah ini karena sebelumnya keluarga hyuga memang mencari supir baru.
" Kuning bodoh ini mencuri minuman jus yang telah aku buatkan" ucap Shion
" Sudah aku katakan tadi aku tidak mencurinya"
" Diam...., sekarang aku tanya, jika kau tidak mencurinya lalu dimana kau dapatkan minuman itu?" Tanya Hinata untuk mengakhiri pertengkaran ini.
" he..he..he...., aku tidak mencurinya nona, tetapi aku mengambilnya dari dapur" jawab Naruto polos sambil menggaruk-garuk kepalanya yang tidak gatal.
" Itu sama saja berarti kau itu memang mencuri minumanku bodoh"teriak Shion
" hei nona apa kau tidak lulus sekolah?itu jelas beda, mencuri dan mengambil itu tidak sama, bahkan namanya saja beda" jelas naruto dengan bangga. membuat semua orang ternganga.
Flash off.
" Ayo girls kita turun" perintah Ino semangat. Seperti biasa Lavender menjadi pusat perhatian seluruh orang disana, bahkan mereka berlomba-lomba mencari cara untuk mendekati lavender.
Waktu yang sudah di tunggu oleh Sakura sudah tiba. Dia sudah memperhatikan situasi sejak tadi bahkan Hinata dan teman-teman lavendernya sudah berpencar dan saat ini waktunya dirinya beraksi.
Saat ini Sakura berada di hotel mawah berbintang 5 yang jaraknya tidak terlalu jauh dari tempat acara pesta dan tentunya dia sudah memastikan ini bukan Hotel milik Hyuga. Dengan menggunakan kacamata hitam Sakura mengikuti Hinata dan Karin yang sedang membawa Shion yang mabuk berat sambil meracau tidak jelas sambil menuju kearah lift. Tidak mungkin mereka pulang dengan keadaan mabuk dengan terpaksa mereka menginap di hotel untuk malam ini.
Sampai di lantai 5, Hinata dan Karin yang sedang membawa Shion turun dari sana begitu juga dengan Sakura yang menekan angka 6, tentunya untuk menjaga jarak agar tidak ketahuan dari mereka tentunya. Nampak Shion sudah mulai tidak sadar bahkan memuntahkan cairan minumannya yang sialnya terkena pakaian Hinata.
Mereka berhenti di depan pintu kamar bertuliskan nomor 85, bagitu juga dengan Sakura yang berhenti di depan pintu kamar bertuliskan nomor 80, Mereka masuk kedalam ruangan tersebut dan Sakura kembali melangkah mendekati kamar tersebut, namun sialnya dalam dua langkah Sakura harus mundur kembali ketempat awal sambil mengawasi dan menjaga jarak aman karena Hinata keluar sambil menelepon sambil menjauh dari kamar yang di tempati nya. Setelah 5 menit menunggu akhirnya Hinata kembali kekamar nya.
Namu sialnya sebelum sampai keruangan kamar yang dipesannya nya tadi, tangannya sudah di tarik dengan erat untuk masuk oleh seseorang dari kamar yang letaknya disebelah kamar yang dia pesan. Melihat itu senyum iblis terlihat di wajahnya Sakura, dengan perlahan dia mendekati kamar yang membawa Hinata. Pintu belum tertutup rapat dia menggerakkan sedikit dan apa yang ingin dia lihat sudah terpampang jelas di depannya. Dengan mengeluarkan gawai dengan mode vidio untuk merekam tentunya dengan sejumlah rencana jahat yang sudah bersarang di dalam otaknya. Namun sialnya sebelum memulai vidio dari kamar tersebut dia mendengar suara pria dari arah belakangnya bahkan tubuhnya sudah di tarik keluar hingga gawainya nya pun terlepas dari tangannya bahkan kamar tersebut sudah tertutup rapat.
"Siapa kau? " tanya nya, dengan marah dan kesal Sakura mengangkat wajahnya untuk melihat siapa yang sudah berani menghancurkan rencanya, alangkah terkejutnya seorang lelaki berambut unggu dan bergigi seperti hiu dengan tampang yang mengerikan membuat Sakura ketakutan. sangkin takutnya Sakura tidak bisa fokus dan hanya diam seperti kerbau yang di cucuk hidungnya setelah dia tersadar sudah di bawa masuk kedalam kamar hotel.
setelah berhasil menguasai dirinya dari rasa takut, Sakura mencoba untuk bisa keluar dari kamar ini dan harus menyelamatkan dirinya, dia tidak bodoh dan polos apa ending nya yang akan terjadi pada dirinya tentunya, apalagi melihat lelaki yang berbeda dari lelaki yang di jumpai di luar tadi, bahkan ini lebih mengerikan, berbadan gemuk, tua, pendek dan sedikit mabuk. Sial kemungkinan dirinya di serahkan cuma-cuma kepada lelaki mabuk ini setelah yang dilakukannya tadi bahkan dia tidak menetahui dimana gawainya setidak nya masih bisa dimamfaatkan untuk meminta bantuan, ini semua karena hyuga sialan itu. Seberapa besarpun perlawan Sakura yang di kelurkannya, namun sia-sia bahkan tamparan dan pukulan yang didapatkan hingga akhirnya Sakura pun menyerah.
" Aku bersumpah akan menghancurkan hidupmu Hyuga Hinata" janjinya dalam tangis malam ini.
KAMU SEDANG MEMBACA
egois
عاطفيةHinata sangat mencintai Sasuke, bahkan dengan nekatnya dapat melakukan apapun untuk mendapatkan Sasuke. bahkan Neji menganggap Hinata hanya terobsesi dengan Sasuke, bukan cinta. Sasuke mencintai sakura sampai kapan pun dia akan mencintai sakura, be...