Chapter four

10 2 1
                                    

"Apakah hamba kurang bersyukur ya Allah, maaf jika hamba selama ini kurang bersyukur, hamba kira hamba adalah orang yang paling tersakiti didunia. Nyatanya ada yang lebih tersakiti dari hamba"

-Vhisa Amaira Putri


HAPPY READING GUYSS

KALAU ADA TYPO BILANG BIAR SAYA PERBAIKI!





Setelah menyelesaikan berkemas baju vhisa menelpon sahabat satu satunya, Kaira
"Assalamu'alaikum  Hoee anak monyet"

"Biadab ya lo sa, habis salam langsung ngatain orang kalau ternyata yang lo telfon pak botak atau guru killer lainnya, gue kapokin"

"Bodoamat orang salam malah gak di jawab aneh lo"

"Iya iya sa, Walaikumsalam vhisa cantik sejagad kuburan"

"Gue tampleng pake panci ya lo ra"

"Bodoamat btw lo ngapain telfon gue? Kangen yaa? " ucap kaira disembrang sana sambil tersenyum jahil

"Gue kangen sama lo? Ngimpi kali lo"

"Kangen bilang aja sa, gausah menye menye"

"Heh monyet seumur hidup gue gak bakal mau kangen sama lo"

"Iyain"

"Gue izin nginep dirumah lo sampe kita libur, terus kita liburan kepuncak yang lo omongin kemarin"

"Okee rumah gue selalu kebuka untuk lo sa"

"Gue otw kesana"

"Yaa hati hati"

Vhisa pun mematikan telfon nya lalu menenteng 1 koper dan satu tas ransel tak lupa jilbab pasmina berwarna coklat yang ia ikat di leher, menaiki tangga untuk kekamar orang tua nya, sekalian pamit

Ketika vhisa baru saja mau mengetuk pintu mama nya sudah membuka pintu duluan

Dengan wajah judes nirma berkata "mau apa kamu hah? " tanya nya

"Vhisa mau pamit ma, vhisa mau salim sama mama juga papa"

"Gak usah pamitan sama salim segala, cepat pergi" nirma pun memajukan langkah nya kearah vhisa dan mencondongkan badan nya agar setara dengan tinggi vhisa, mensejajarkan mulutnya ke telinga vhisa "kalau bisa selamanya kamu gak usah balik" ucapnya sambil tersenyum kearah vhisa

Vhisa hanya bisa tersenyum getir "iya vhisa usahain vhisa gak bakal balik kerumah ini, untuk selamanya"

"Bagus deh, cepat pergi dasar anak gak guna"

"Vhisa titip salam sama papa ya ma, vhisa pergi dulu Assalamu'alaikum"

"Ya nanti mama sampein ke papa kamu"

Vhisa pun berjalan menuruni tangga dilihat nya di lantai satu sudah ada vhina yang sedang makan cemilan sambil tertawa terbahak bahak karena lihat idol k-pop nya yang kelakuannya garing banget

"Vhin kakak pamit ya"

Seketika vhina menghentikan tawa nya sambil berbalik "kakak beneran pergi? Kalau kakak pergi sering hubungi vhina, kalau ada apa apa juga langsung hubungi vhina biar vhina bisa bantu" ucap nya sambil merentangkan tangannya "peluk kak"

Vhisa pun meretangkan kedua tangan nya sambil tersenyum manis "Sini"

HAPP

"Kakak hati hati ya"

"Iya adik manis"

"Aku pesenin taxi mau kak? " tanya nya kepada vhisa

"Gausah kakak jalan kaki aja sambil olahraga sekalian soalnya tadi pagi kakak gak olahraga"

"Loh non vhisa mau kemana" tanya bi nimrun selaku pembantu yang sangat pengertian kepada vhisa, dan vhisa mengangap bi nimrun itu sebagai ibu nya

"Saya mau healing aja bi" ucapnya membohongi bi nimrun takutnya seperti beberapa tahun silam ketika vhisa diusir seminggu, bi nimrun sudah tidak pernah ceria lagi, bi nimrun mulai ceria ketika vhisa sudah pulang

"Oalah, loh non vhina gak ikut? " tanyanya

"Engak bi"

"Yaudah dek, bi vhisa pamit. Assalamu'alaikum"

"Walaikumsalam" jawab keduanya

"Semoga teh non vhisa baik baik aja deh" ucap bi nimrun

"Iya semoga aja bi" jawab vhina sambil melihat kepergian vhisa keluar gerbang rumah

Vhisa berjalan sambil melihat orang berlalu lalang terlihat bahagia tetapi vhisa tau dibalik tawanya ada kesedihan mendalam, ketika vhisa menegok kearah kanan dia melihat anak laki laki yang sedang mengemis, lalu vhisa menghampiri nya

"Assalamu'alaikum dek" salam nya sambil jongkok biar bisa melihat wajah anak itu

"Walaikumsalam kak" jawabnya

"Nama adek siapa? Orang tuanya dimana? Kok adek ngemis disini? " tanya nya bertubi tubi

Anak itu malah menangis dan sedikit terisak, vhisa langsung kaget dan langsung memeluk anak laki laki itu

"Loh kok malah nangis? Kakak nyakitin hati adek ya? Maaf kalau kakak tanya tanya soal kehidupan pribadi kamu"

"H-hiks engak kok kak n-nama aku riko hiks, kedua orang tuaku s-sudah meninggal karena kecelakaan dan aku punya kanker kronis stadium dua jadi aku ngemis disini, b-biar bisa biayain aku oprasi" ucap nya dengan nada terisak isak

Hati vhisa terasa di cubit betapa tidak bersyukurnya dia selama ini, dia selalu merasa dia yang paling tersakiti sedunia tetapi ternyata ada yang lebih tersakiti dan diberi cobaan yang lebih berat didunia dibanding dia, "yaa Allah maaf kan hamba yang selalu tidak bersyukur atas apa yang engkau berikan" ucapnya dalam hati sembari melihat keatas langit matanya sedikit berkaca kaca, merasa malu sangat malu kepada Allah

"Kakak masih ada uang, kamu pake buat oprasi ya, tapi kakak cuman punya 200 ribu sisanya buat kakak pergi"ucapnya sambil menerus yang itu ke anak laki laki tersebut

" Gapapa kok kak aku bersyukur banget malah, biasanya paling banyak orang ngasih aku itu cuman 20 ribu tapi alhamdulillah aku tetap bersyukur"

"Iya alhamdulillah"

Allahuakbar Allahuakbar~

"Alhamdulillah udah adzan ashar, kakak gamau sholat dulu? " tanya nya

"Kamu juga mau sholat?" tanya
vhisa

"Iya kak"

Lalu vhisa menimbang nibang dulu keputusan nya, karena selama ini dia cuman sering sholat dhuhur di sekolah dan maghrib, kalau pun sholat lima waktu pas down aja

"Yaudah deh kakak ikut, oh iya dimana masjidnya?" ucap nya sambil mencari nyatanya tidak ada

"Gak ada masjid kak, kalau ke masjid jauh disini adanya mushola"

"Oalah gitu yaudah gapapa, dimana?"

"Ikutin aku kak"

"Iya" jawab vhisa sambil mengikuti langkah kaki riko










Assalamu'alaikum saya kembali lagi, alhamdulillah bisa up sekarang, jangan lupa VOTMEN







[14-04-2022]

Lima Takdir [On going]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang