Cewe gila

10 3 0
                                    

Pagi yang cerah, suasana jalan ibu kota jakarta mulai ramai pengendara roda dua maupun roda empat, Radit mengendarai motornya dengan santai dan lihai sambil menikmati perjalananya menuju sekolah SMA CINTA BANGSA II.

Hari ini, hari pertamanya ia sekolah dengan ditemani vespa kesayanganya, Radit memang sederhana, walaupun wajahnya tampan, ia tidak malu dengan penampilanya ke sekolah mengendarai vespa butut seperti itu.

vespa yang Radit kendarai berbelok kiri memasuki gang, hanya beberapa meter lagi vespanya masuk ke gerbang sekolah, sesampainya di halaman sekolah ia melihat Eva dengan teman-temanya sedang menuju kelas.

"waw.....!!, cantik banget bidadari gue hari ini, kapan gue bisa jadian sama dia?!" ucapnya dalam hati seraya memarkir vespanya tanpa memalingkan pandanganya dari Eva.

"WOYYYY........!!, Berani-beraninya lo parkir motor butut disini..!" bentak seseorang tepat di telinga Radit, Radit yang sendari tadi memandangi Eva kaget seperti orang kesetrum listrik berteganggan tinggi, membuat ubun-ubunya serasa ingin pecah, siapa lagi kalau bukan Rafael berserta empat sahabatnya Rendi, Raka, Bagas dan Dani, siswa paling kaya di SMA CINTA BANGSA II, mereka sudah lebih dulu memarkir motor ninjanya disana sebelum Radit datang memarkir vespa bututnya tepat di sebelah motor Rafael.

"emang lo kira ini tempat parkir bapak moyang lo !" balas Radit dengan nada yang hampir meninggi.

"wah, nyari gara-gara nih bocah !" ucap Rafael emosi, Rafael langsung menarik kerah seragam Radit dengan kasar.

"lu mau pindahin nih motor butut, apa mau gue bakar setelah pulang sekolah nanti" ancam Rafael.

Radit menatap Rafael dengan penuh amarah, ia melihat Rafael tidak main-main dengan ancamanya itu, Radit sudah tahu persis bagaimana sikap Rafael yang seenak budelnya sendiri, dan mudah mendapatkan apa yang Rafael inginkan dengan segala kekayaan yang ia punya, Radit pun mengalah memarkir vespanya di tempat lain, jauh dari motor-motor sport Rafael dan sahabatnya.

"SADISS......!!!!, liat lu kalau gue banyak duit, gue beli tuh motor, kalau bisa gue beli tempat parkir yang luas buat parkir vespa gue sendirian........sial.....!!" gerutu Radit sendirian seraya mencopot helm dari kepalanya, lalu beranjak menuju kelas.

* * *

Bel istirahat berbunyi seluruh siswa SMA CINTA BANGSA II berhamburan dari ruang kelas, kebanyakan dari mereka menuju kantin sekolah untuk mengisi perut yang mulai keroncongan, berbeda dengan Radit, ia memilih menuju taman sekolah, duduk sendirian sambil memainkan gitar, kebetulan Eva lewat di depan Radit, Radit memangilnya untuk menemaninya duduk di taman, Radit dan Eva memang sudah saling kenal, bahkan mereka teman akrab saat SMP dulu.

"kenapa dit ?" tanya Eva yang berdiri di hadapan Radit.

"lo mau kan nemenin gue, gue main gitar dan lo yang nyayi, gimana ?" pinta Radit dengan ramah, Eva mengkerutkan dahinya seakan memikirkan sesuatu.

"boleh, tapi abis ini lo traktir gue makan di kantin, gimana ?" ucap Eva dengan nada sedikit ngeledek.

"boleh" jawab Radit mantap.

"oke"

Eva pun hendak duduk di samping Radit, tapi tanpa ba bi bu Eva berdiri kembali karena tanganya di tarik oleh Rafael, Radit yang mengetahui hal itu hanya memandang Rafael dengan tatapan sinis sambil memetik asal senar gitarnya.

"gak perlu adegan nyayi-nyayi, lo laperkan va ?, yuk ikut gue keluar, kita makan di lestoran sifood terkenal di dekat sini, gimana?" cerocos Rafael mengajak Eva.

"wahh......mau dong, apalagi harus nemenin makan cowo ganteng kaya lo Raf, tajir lagi" seru Eva mengiyakan ajakan Rafael.

"Raf-raf, saraf kali...!!!" gerutu Radit setelah mereka berdua menjauh.

AntikTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang