3 TIGA

0 1 0
                                    


Happy reading...
________________

" Kak Radhika kesini ." Bisik nya padaku.

Aku melebarkan kedua mataku tidak percaya.
" Apa.?"
Sebelum Jessica menjawab orang itu sudah berjalan ke arah kami bersama dengan ketiga temannya.

Aku menatap nya tidak percaya.

___________

" Kita bertemu lagi "

" Hah?"..
Seperti tebakan kalian, itu adalah suaraku yang sedang gugup dengan pernyataan orang didepan ku.

" Kita belum kenalan!" Ujarnya..
Siapa lagi kalau bukan radhika.

" Oh.. kalian belum saling kenal ya!."
Karena aku belum juga bersuara akhirnya sahabat terbaik ku Jessica lah yang berinisiatif untuk menjawab pernyataan radhika barusan.

" Kenalin kak radhi ini Lavina, dan Lavina kamu pasti sudah tau namanya kan? " Lanjut Jessica berlanjut senyum manisnya yang penuh arti.

" Eh.. iya " Oh ya tuhan kenapa aku masih belum bisa menguasai diri karena kegugupan ku yang belum terkendali.
Aku sangat malu apalagi radhika berada tepat didepan ku.

" Masih ada kami yang menunggu untuk di perkenalkan dengan temanmu yang jelita ini jess " Ujar seseorang di sebelah radhika yang tak lain adalah teman leo dan radhika.

" Oh iya sampe lupa " Jessica hanya nyengir memperlihatkan gigi gingsul yang membuatnya semakin terlihat makin cantik.

Kami berkenalan dan membuatku mengetahui nama dua teman radhika dan leo yang bernama Arial dan Rafael.
Mereka benar benar menawan pantas anak anak disekolah sangat heboh dengan keberadaan mereka.

Kami asyik mengobrol dan membuatku melupakan kegugupan ku yang sempat membuatku malu setengah mati tadi.
Mereka benar benar menyenangkan, hingga melupakan keberadaan sahabat yang membawaku ke tempat ini.

Kami memutuskan untuk pulang karena hari sudah menjelang sore dan aku tidak ingin pulang malam dan berakhir di hukum oleh orang tuaku lagi.
Itu sangat menjengkelkan.

" Lavina! " Aku menoleh dan mendapati radhika sedang menuju ke arahku.

" Iya " jawabku berusaha sebaik mungkin untuk tidak gugup.

" Kita belum saling tukar nomor! " Ucapnya lagi.

Aku langsung mengeluarkan ponsel genggam ku dan saling bertukar nomor.

" Nanti akan ku hubungi " Lanjutnya sambil tersenyum manis.

Oh tuhan jantung ku.

" Ok " jawabku sambil tersenyum.

_________________________

" Kamu benar benar menyukai nya? "

" Yah? "

" Sepertinya iya! " Ucapnya terlihat sedih.

Aku tidak tau kenapa mike bertanya seperti itu dan berkata dengan sedih, Tapi ini mengherankan mengingat mike selalu terlihat ceria.

Setelah keluar dari restoran mike kami berpencar untuk pulang ke rumah kami masing masing.

Tentu saja aku pulang dengan mike yang mengantarku dan Jessica pulang dengan leo.
Dan yang lain aku tidak begitu memperhatikan.

Sesampainya di rumah mike tetap diam dan tidak menjelaskan apa maksud perkataannya tadi. Dan aku tidak ingin repot repot dengan memikirkan itu.

" Cobalah melihat sekitarmu Lavina.. Aku masih menunggu sampai saat ini " Kata kata ambigu lagi.

" Mike, kamu tau aku tidak ber IQ tinggi seperti kamu. Jadi tolong jangan basa basi karena aku juga tidak pintar dalam hal itu " oh ini semakin menyebalkan.

" Aku suka sama kamu Lavina " ucapnya sendu.

Aku hanya bisa menganga tidak percaya dengan perkataannya barusan.

                                      
                                                 Bersambung...


Jangan lupa vote dan coment ya
☺️

                                                 15, April 2022

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 14, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Look At MeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang